21

759 114 5
                                    

Jennie menarik paperbag yang berisi bekal makan siang untuk Taehyung. Kemudian ia menutup mobil putihnya dengan secarik senyuman yang menghiasi wajahnya.

Kaki mungilnya mulai berjalan menuju lobby utama kantor suaminya yang kenyataannya di luar ekspektasinya, itu sangat luas jika dibandingkan dengan ukuran lobby lainnya seperti lobby hotel ataupun lobby sekolah.

Jennie nampak bingung, sehingga mengerutkan dahinya menciptakan perempatan di sana. Namun baru saja, ia menapakkan kakinya di dalam, ia dibuat heran melihat seluruh karyawan disitu menunduk memberi hormat.

Dengan kaku dan bingung, ia membalasnya dengan senyuman dan bungkukkan badannya. Jennie terdiam mengingat perkataan Taehyung waktu di rumah.

"Lantai 7?" tanyanya pada dirinya sendiri dan kakinya sembari melangkah menuju deretan lift.

Jennie menekan tombol lift menunjukkan angka 7, dengan sedikit senyuman tipis di bibirnya ia menunggu sampai lift itu sampai pada tujuannya.

Jika kalian bertanya apa yang terjadi setelah Jennie menemukan kertas hasil pemeriksaan dokter di dua minggu yang lalu jawabannya tidak ada.
Mari kita membicarakan kejadian dua minggu yang lalu

"Pernyataan hasil pemeriksaan dokter?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Dengan arah tatapan matanya yang penuh menelisik dan diselimuti tanda tanya besar dari tubuhnya, wanita itu sekarang membaca sekilas tentang isi di surat itu.

Ia menghela nafasnya lega setelah membaca sebagian tulisan yang tertera walaupun tulisannya itu sedikit luntur akibat sudah terkena air.

"Benar yang dikatakannya, aku harus rutin ke dokter setiap sebulan sekali," gumamnya sembari jemarinya melipat kertas itu.

Tiba-tiba sosok pemilik kertas itu kembali lagi ke sana. Tangannya yang masih memegang botol minuman sedangkan matanya sudah membelalak ketika Jennie meletakan kertas itu tepat di atas meja depannya.

"Kertas apa itu?" tanyanya.

Jennie menunjukkan kertas itu pada Taehyung yang berdiri di ambang pintu. "Hasil pemeriksaan dokter."

Taehyung mendekat dengan wajah yang memang sengaja ia pasang tanpa ekspresi, tangannya merebut kembali kertas miliknya. Ia menyipitkan matanya, setelah membaca tulisan yang tercetak namun sudah luntur.

"Kamu membacanya?" Jennie mengangguk kecil dan kembali beranjak ke tempatnya semula.

"Sudah ku katakan kan, dokter menuliskan bahwa kamu harus rutin ke rumah sakit sebulan sekali?!"

"Ya aku tau itu, aku sudah membacanya."

"Lalu?"

Jennie menoleh sedikit melihat gelagat suaminya yang sedikit aneh itu. "Kenapa kamu bersikap seolah-olah aku telah mencuri kertasmu itu?"

Taehyung tak bergeming, ia membuka mulutnya mengambil ancang-ancang untuk mengatakan sesuatu, namun memang kenyataannya ia bingung akan mengatakan apa pada wanita di hadapannya.

"Ya aku kira ada salah satu surat yang errr... hilang." Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Jennie menggelengkan kepalanya melihat tingkah Taehyung barusan.

"Ngga ada, aku hanya menemukan kertas itu saja di saku kemejamu tadi."

Taehyung menghela nafasnya lega, pada akhirnya rahasianya kali ini tidaklah terbongkar secara  tidak sengaja hanya karena keteledorannya, tunggu!

[2] She is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang