Sepertinya wajahnya tidak asing lagi bagiku, ujar Taehyung di dalam hatinya.
Yugyeom menurunkan kacamatanya dan membalas tatapan Taehyung tentunya. "Ya kenapa menatapku seperti itu?" tanyanya pada Taehyung.
Bukannya menjawab pertanyaan lelaki itu justru Taehyung melontarkan pertanyaannya, "Kau Yugyeom kan?"
Jungkook mendengus kecil merasa diacuhkan oleh kedua orang di sampingnya, jadi ia posisinya diantara Taehyung dan Yugyeom namun terlihat seperti nyamuk bagi kedua orang itu.
"Eoh? Kau tahu namaku dari mana?"
"Astaga kau melupakanku? Aku Kim Taehyung, pria yang kau bantu saat itu." Yugyeom terdiam beberapa saat, ingatannya kembali berputar ke masa lalu.
"Ya... Aku baru ingat. Saat itu aku sedang mengantar koran."
Jungkook membuka matanya lebar, sedikit terkejut mendengar pernyataan Yugyeom itu.
"Kau tukang pengantar koran?" sela Jungkook memotong pembicaraan mereka. Dengan anggukan kecil yang Yugyeom berikan Jungkook mulai paham tentang masa lalu pemuda itu.
Suara sapaan seseorang terdengar ditelinga mereka, sontak mereka menoleh kearah kedua lelaki itu yang semakin mendekat kearah mereka. Salah satu dari mereka yang memakai outfit casual memberikan kode dengan salah satu alisnya, seakan akan menanyakan siapa dia?
Pemuda bergigi kelinci itu paham apa yang dimaksud dengan temannya. Ia kemudian membisikan sesuatu pada temannya.
"Dia Hyung ku kenapa?"bisiknya tepat di telinga lelaki itu yang sedikit mencondongkan tubuhnya.
"Kenapa kau membawanya kemari, kalau dia curiga gimana?" tanyanya mulai cemas, tentu saja masih dengan posisi tadi.
"Tenanglah, ini aman. Aku tidak memberitahu yang sebenarnya, itu sama saja mencari mati bodoh."
Lelaki pemilik kode name Edward itu sedikit tersinggung dengan perkataan Jungkook yang mengatainya bodoh.
Tak terima dengan ucapan Jungkook, lelaki dengan paras wajah nyaris sempurna itu memukul dahi Jungkook. Yang dipukul pun tak terima sehingga terjadilah sedikit debat diantara mereka, sedangkan yang lainnya tepatnya pemuda yang tengah menggendong tas ransel miliknya hanya menonton adegan tersebut dibalik kacamata hitamnya. Senyuman kecil terukir ketika kedua teman satu kelompoknya meringis kesakitan akibat balasan perlakuan masing-masing.
"Jung?" Taehyung memanggil adiknya dan menatap penuh tanda tanya pada sosok baru ditemuinya.
"Apa kalian semua teman satu timnya Jungkook?"
Mereka semua menjawabnya dengan anggukan kecil.
"Siapa namamu?" tanya Taehyung pada sosok yang sedari tadi berdebat dengan adiknya.
"Apa itu penting?" kali ini bukanlah Eunwoo yang menjawab pertanyaan Taehyung, melainkan Jaehyun yang tidak sopannya memotong pembicaraan.
Taehyung mengerutkan dahinya, dan menampilkan senyum kotaknya.
"Ah tak apa, jika kalian merasa risih aku menanyakan itu." Jaehyun tersenyum miring mendengarnya."Kami butuh privasi," sahutnya.
Dengan segera Eunwoo membungkam mulut temannya itu, siapa lagi kalau bukan mulut Jaehyun, pemuda dengan mulut pedas dan otak pembaca pikiran itu. Sungguh ia benar-benar malu dengan sifat Jaehyun yang tidak sopan pada orang lain, hanya pada bos saja ia berkata dengan sopan.
"Privasi?" tanya Taehyung tak paham. Dengan gugup Eunwoo mengangguk cepat dan jangan lupakan posisinya sekarang, yaitu masih membungkam mulut Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] She is Mine
Fanfiction(END) "Dalam keadaan apapun itu jangan biarkan hatimu kosong dan putus asa, karena hanya hati yang kosong lah bisa mendatangkan iblis dengan segala godaannya yang akan menjerumuskan mu dalam kegelapan." Jennie Kim, seorang model fashion yang sedang...