Orang bilang musim gugur adalah musim paling romantis. Tapi menurut Jennie musim gugur tahun ini adalah waktu terburuk baginya. Yah ia deklarasikan seperti itu mengingat masalah-masalah kian menghampirinya. Jika boleh jujur, baru kali ini ia merasakan hatinya mati rasa. Bahkan sekujur tubuhnya pun seolah mengabaikan nyeri yang sesekali menyambar kepalanya akibat kecelakaan kemarin.
Ia bersyukur Tuhan masih membiarkan dirinya dan putrinya hidup. Namun siapa sangka setelah kejadian itu takdir mempermainkan dirinya seolah ia adalah boneka ilalang yang kapanpun bisa tertiup karena desiran angin musim gugur. Lemah, mungkin itulah yang menggambarkan dirinya ketika baru saja mendengarkan perkataan Taehyung.
Jika kau berpikiran Taehyung tidak akan datang ke rumah sakit kemarin itu salah. Pria itu sengaja mematikan telepon dan langsung bergegas ke sana. Sungguh ia terlihat seperti kesetanan setelah mendengar kabar buruk itu. Entah sudah berapa kali mulutnya mengeluarkan umpatan dan makian pada orang yang mencoba menghalangi jalannya.
Persetan, ia tak memedulikan bagiamana pandangan orang tentang imagenya toh bukankah orang lain hanya dapat berbicara tentang apa yang mereka lihat tanpa mencari tahu alasan orang tersebut melakukanya. Ck!
Pria itu tak peduli dengan kehadiran Lisa yang saat itu sedang menunggu Jennie dan Aecha ditangani. Akibat dari kecelakaan itu Jennie mendapat benturan di kepala yang menimbulkan lecet dan berdarah baginya itu bukanlah luka yang berarti, yang disayangkan adalah bocah yang baru saja menginjak enam tahun itu merelakan tangannya di gips karena mengalami patah tulang. Karena hal inilah Taehyung mengeluarkan semua kekesalannya pada Jennie. Pria itu bahkan tak memikirkan apa yang ia katakan pada wanitanya, ia hanya asal bicara demi meluapkan rasa jengkel yang sudah memuncak.
Demi Tuhan Jennie tak bisa menahan sensasi perih dari hatinya. Ini bukan lagi teriris melainkan terbelah dan tak utuh lagi. Bayangkan saja ketika kau tinggal di dunia ini dengan berdampingan milyaran orang di luar sana tapi tak ada satupun yang peduli denganmu. Dan takdir menyatukanmu dengan sebuah cinta pertama sekaligus kasih sayang tiada tara yaitu keluargamu. Namun siapa sangka bahwa senyum yang kau lihat setiap hari dari kedua orang tuamu, kakek dan nenekmu itu hanyalah palsu. Mereka tak benar-benar menjadi malaikat seperti yang ada di pikiranmu. Justru sebaliknya merekalah yang menyeretmu ke dalam jurang kegelapan karena merekalah yang telah membuat sejarah kelam sehingga membuatmu menjadi bahan bulan-bulanan massa.
Berdampingan dengan itu seorang pria membantumu agar tetap kuat dan seiring bergantinya waktu kau menganggap orang itu adalah perwujudan dari malaikat yang sesungguhnya. Lalu kau pun memberikan kepercayaan padanya. Kau sungguh mempercayainya bahkan medeklarasikan bahwa dia adalah separuh nyawamu. Ah bukan mungkin seluruh nyawamu.
Dan tak pernah kau inginkan, sebuah keadaan memaksamu untuk berpisah dengannya. Hal itu membuatmu sesak. Sang malaikat yang kau elu-elukan namanya disetiap doa, menginginkanmu enyah dan bahkan tak sudi untuk melihat batang hidungmu lagi. Bukankah itu menyakitkan?
Hal apa lagi yang lebih menyakitkannya dari semua ini? Lebih baik saat itu Jennie merelakan kehilangan nyawa daripada dibiarkan hidup namun seperti tak punya nyawa. Ia kosong sekarang. Mungkin sebagian orang akan berpikiran dirinya menyeramkan karena cara berjalannya yang tampak seperti mayat hidup. Kakinya bergetar setiap kali ia melangkah tanpa alas.
Hembusan angin dengan tak bersalahnya menerobos tubuhnya yang tampak tak baik-baik saja. Seperti sekarang, kakinya berjalan lambat menyusuri kota Seoul yang hiruk pikuk. Kerapkali untaian rambutnya terbuai angin nampak muncul dari tudung hoodie hitam itu. Matanya sudah tak lagi mengeluarkan buliran bening namun masih meninggalkan jejak.
Itu buruk. Bagi supermodel sepertinya penampilan adalah yang utama, namun baru kali ini ia benar-benar tak mempedulikan penampilannya. Oleh karena itu kepalanya sedari tadi menunduk mengamati kakinya yang terus melangkah tanpa tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] She is Mine
Fanfiction(END) "Dalam keadaan apapun itu jangan biarkan hatimu kosong dan putus asa, karena hanya hati yang kosong lah bisa mendatangkan iblis dengan segala godaannya yang akan menjerumuskan mu dalam kegelapan." Jennie Kim, seorang model fashion yang sedang...