Jennie menghela nafasnya panjang, akhirnya setelah beberapa jam menampilkan berbagai macam pose untuk diambil gambarnya ia bisa istirahat. Yah walaupun itu hanya sebentar. Bibirnya menyeruput sedotan dari segelas minuman kesukaannya.
"Eonnie, eumm aku ingin makan yang kress kress, bisakah kau membelikannya?" pinta Jennie pada managernya. Yang dimintai tolong hanya mengerutkan dahinya bingung.
"Kresss kresss kresss apa?" tanya sang wanita yang lebih tua dari Jennie.
"Ah itu aku ingin-"
Belum sempat Jennie melanjutkan kalimatnya, namun tiba-tiba saja pundaknya ditepuk hingga membuat Jennie menoleh ke belakang.Chuupp.
Tanpa disiasati Taehyung berhasil mencuri kecupan di bibirnya. Lantas pria Kim itu tersenyum lebar seolah dirinya tak bersalah karena muncul secara tiba-tiba.
"Kedengarannya ada yang minta kress kress, apa itu? Mau aku belikan?" tawar Taehyung yang entah sejak kapan sudah mengambil alih minuman kesukaan Jennie dan menyeruputnya.
" Tentu. Untuk kali ini aku relakan minumanku habis, tapi sebagai gantinya belikan aku makanan. Aku sangat lapar, Taehyung," Taehyung tersenyum gemas melihat ekspresi wanita di sampingnya yang kini memanyunkan bibirnya sembari mengelus perutnya.
"Kalau begitu ayo ikut, kebetulan aku juga lapar," ajak Taehyung yang seperkian detik belum dijawab oleh Jennie. Tampaknya wanita itu tengah mempertimbangkan keputusannya. Sejujurnya Jennie ingin ikut tapi pemotretannya belum selesai. Bagaimanapun ia harus bersikap profesional kendati tempatnya bekerja sekarang adalah milik suaminya sendiri.
"Ada apa? Jangan khawatirkan tentang pemotretannya. Ini jadwal makan siang jadi makanlah, jangan sampai maaghnya kambuh lagi," tutur Taehyung meyakinkan agar Jennie ikut dengannya.
"Tapi Tae, pemotretannya belum selesai bagiamana? Aku kan harus bersikap profesional," jelas Jennie yang hanya dibalas oleh helaan berat dari Taehyung.
"Baiklah, Nyonya Kim. Saya, Kim Taehyung bos di kantor ini meminta anda agar berkenan ikut makan siang bersama saya," celetuk Taehyung berlagak formal pada Jennie sehingga membuat sang wanita melongo.
"Dan satu lagi, saya tidak menerima penolakan," lanjut Taehyung yang kini sudah mengisi sela-sela jari Jennie. Membawanya ke ruang pribadinya guna mengambil jas yang tertinggal.
"Tapi, Tae. Aku belum mengganti pakaianku ," Jennie menunduk mengamati pakaiannya yang dirasa kurang cocok jika ia ke kafe mengenakan dress 30 centi di atas lutut.
Hening, hanya ada suara deru AC di ruangan kerja Taehyung. Pria Kim itu tampaknya sedang mengamati tubuh Jennie sekarang. Benar, pasti istrinya merasa tidak nyaman ketika duduk di sana nantinya. Lagipula mana tega Taehyung membiarkan kesayangannya duduk dalam keadaan tidak nyaman.
Oleh karena itu, Taehyung mengambil jasnya dan memakaikannya di pundak Jennie.
"Sudah, ini akan lebih baik," kata Taehyung menatap Jennie yang sekarang terlihat lucu karena jas hitam miliknya terlihat kebesaran di tubuhnya. Bahkan hampir selutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] She is Mine
Fanfiction(END) "Dalam keadaan apapun itu jangan biarkan hatimu kosong dan putus asa, karena hanya hati yang kosong lah bisa mendatangkan iblis dengan segala godaannya yang akan menjerumuskan mu dalam kegelapan." Jennie Kim, seorang model fashion yang sedang...