"Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah ditakdirkan. Seolah-olah dunia itu sempit, kita akan dipertemukan kembali jika itu takdirnya.
Maafkan aku yang kembali setelah membuat kenangan masa lalu bersama."
Suaran kenop pintu terdengar menandakan pintu terbuka. Taehyung menaikkan kepalanya mendapati pria dengan rambut yang sebagian memutih karena termakan usia. Tak ambil lama, pria Kim itu beranjak dari duduknya dan menghujani pertanyaan yang selama ini ia pendam."Dok, bagaimana keadaan istri saya?" tanay Taehyung panik.
Pria yang dijuluki sebagai dokter itu menurunkan maskernya. Membenarkan sedikit kacamatanya yang melorot. Tatapan sulit diartikan oleh Taehyung, sehingga membuatnya khawatir.
"Maaf..." lirih dokter itu dengan menghindari kontak mata dengan keluarga pasien.
Taehyung terperanjat mendengar perkataan dokter tadi.
"Kenapa?""Sebelumnya saya minta maaf karena mengambil keputusan tanpa membicarakannya dengan keluarga pasien. Nyonya Jennie aku pindahkan ke ruang ICU karena keadaannya yang mengkhawatirkan tadinya, tubuhnya kejang. Takutnya akan terjadi yang tidak-tidak nantinya."
Taehyung menghela nafasnya lega, ia kira ada apa-apa yang terjadi dengan kesayangannya.
"Tapi-" omongan dokter terpaksa terhenti sebelum melanjutkan kalimatnya, karena pria Kim itu memberinya kode untuk berhenti sejenak.
"Maaf aku harus mengangkat telepon dulu," ucapnya tergesa mengambil ponselnya dari dalam saku kemejanya.
Taehyung melangkah menjauh sekitar dua meter dari tempat di mana dokter itu berdiri.
"Ya, kenapa?" sarkasnya cepat pada orang di seberang telepon.
"Hyung, kenapa di rumah tidak ada orang?"
Taehyung menghela nafasnya berat, ia mengusap kasar wajahnya. Ingin seakli ia membenturkan kepalanya setealh mendengar pertanyaan polos dari sang adik yang sukses mengganggu pembicaraan pentingnya dengan sang dokter.
🌸🌸
"Hyung?" panggilnya lagi.
"Ah ya? Kenapa?"
Jungkook memutar bola matanya malas, terpaksa ia harus mengulang pertanyaannya lagi.
"Hyung kenapa di rumah tidak ada orang?" Tanyanya dengan penekanan setiap katanya.
"Aku sedang ada urusan, apa kau sekarang sedang bersama Aecha?"
Jungkook mengangguk sebagai jawabannya. Bodoh, bagaimana bisa Taehyung mengerti jawaban adiknya sekarang.
Wanita berambut panjang yang sekarang diikat asal itu menepuk jidatnya. Mulutnya seakan akan menggerutu bodoh, kau itu sedang telepon manamungkin dia tau jawabannya.
"Kook?" panggil Taehyung diseberang sana.
Jungkook yang sedari tadi mencoba mengartikan gerak mulut Lisa kembali terkekeh dan menepuk jidatnya sendiri.
"Ah ya Hyung, aku sedang dengan Aecha. Tapi dia tertidur saat perjalan pulang tadi. Dan sekarang aku sedang di depan rumah, mencari kunci. Aku lupa meletakan kuncinya Hyung," ucapnya dengan nada memelas.
Untung saja sekarang Taehyung tidak melihat ekspresinya bagaimana, jika iya pasti ia akan tertawa terbahak. Begitu dengan Lisa, yang melihat ekspresi Jungkook mendramatisir keadaan. Baginya sungguh membuat dirinya tertawa keras, sayang ia harus menahan tawanya jika tidak pasti Aecha akan terbangun dari tidurnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] She is Mine
Fanfic(END) "Dalam keadaan apapun itu jangan biarkan hatimu kosong dan putus asa, karena hanya hati yang kosong lah bisa mendatangkan iblis dengan segala godaannya yang akan menjerumuskan mu dalam kegelapan." Jennie Kim, seorang model fashion yang sedang...