05

1.8K 194 18
                                    


"Hey kau tidak perlu takut seperti itu!" Jungkook tersenyum miring mendengar omongan laki-laki itu.

" Jaehyun, itu namaku. Kau Jungkook bukan?"

"Hey Jeff tidak usah sok kenal seperti itu, menjijikan," sungut Eunwoo sehingga membuat Jaehyun tertawa hambar.

"Aku tidak sok kenal, kau saja yang jarang berkenalan dengan orang. Jadi tidak tahu bagaimana caranya memperlakukan orang baru," mendengar kalimat penuh ejekan itu membuat Eunwoo memasang wajah masamnya.

"Ingin lihat keganasan mereka?" tiba-tiba saja pertanyaan itu terlontar untuk Jungkook.

Jungkook membalasnya dengn gelengan cepat. Mana mungkin ia mau melihat keganasan anjing itu, mendengarnya menggonggong saja sudah membuat bulu kuduknya meremang. Sekarang yang ada di pikirannya hanya satu bagaimana caranya ia kabur dari tempat ini.

Eunwoo kembali menarik Jungkook untuk melihat lebih dekat bagaimana para anjing tengah memakan daging manusia sebagai santapannya.

"Nikmat. Apalagi jika itu dagingmu," celetuk Jaehyun seraya menatap horor kearah Jungkook.

"Hentikan bodoh!"

Sang pria yang diyakini sebagai ketua atau bos besar organisasi datang menemui mereka.
Hal ini berhasil mengundang tawa dari Eunwoo.

"Iih dasar gila," ketus Jaehyun menatap jijik pada sahabatnya.

Hey memang disini siapa yang tidak gila? Bukankah semua anggotanya sudah gila? Karena sudah melayani para anjing dengan makanan tak lazim. Sedangkan kerjaan mereka hanyalah membantai orang, merakit bom, menjual 'obat-obatan' yang jelas semua itu mereka lakukan hanyalah karena paksaan dengan kontrak yang telah disetujuinya dulu.

"Kalian diam!"

Seketika kedua manusia itu terdiam mendengar omongan bosnya.

"Lepaskan dia Ed," perintahnya pada Eunwoo sang pemilik idname 'Edward'. Jungkook merasa lega untuk sesat ia bisa berpikir tenang untuk mencari cara keluar dari neraka dunia ini.

"Mau coba kabur?" layaknya peramal pemuda bernama Jaehyun itu mengatakan apa yang ada dipikiran Jungkook.

"Come here Jungkook!" perintah Yuta sang ketua organisasi Black Hit.

"Kau sudah melihat semua itu? Sekarang coba bayangkan jika itu adalah daging. Daging yang ada di tubuhmu itu."

Jungkook mendengus pelan. Matanya menghindari kontak mata dengan pria dihadapannya. "Itu lebih baik daripada harus membuat malu keluarga," sarkas Jungkook dengan enteng.

Yuta melipatkan tangannya di depan dada. Tatapan meremehkan terukir jelas di wajahnya. "Jika itu keluargamu bagaimana? Ah tidak, kau belum berkeluarga maksudku jika itu adalah daging keponakan mu gimana?"

Deg.

Rasanya jantung Jungkook ingin berhenti berdetak. Bagaimana bisa orang yang tidak dikenalnya bisa tau kalau ia punya keponakan kecil.

"Kim Aecha, benar?" kali ini Jaehyun menimpali sehingga membuat Jungkook menoleh kearahnya dan menatapnya tajam.

"Aku tau itu," imbuh sang ketua diiringi senyum miring di wajahnya.

Sial.

"Ikut aku sekarang."

Jungkook terdiam bingung apa yang harus ia lakukan. Benar-benar ia telah menyesal  mendatangi warnet sialan tadi.

Tibalah mereka di ruangan bernuansa putih disekelilingnya. "Duduk disitu dan tandatangani ini."

Jungkook nampak ragu untuk mengisi map itu dengan tanda tangannya. "Oh ayolah nanti kau akan merasa senang."

[2] She is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang