04

2K 195 26
                                    

"Kook?"

Lelaki yang tengah berdiri di depan pintu itu hanya dapat menampilkan deretan giginya ketika sang wanita sedikit terkejut melihat kehadirannya.

"Noona kaget ya? Atau takut melihatku?"

Jennie tertawa kecil mendengarnya. "Mana ada, tadi itu hanya waspada. Takutnya yang datang itu perampok."

"Lho, memangnya Taetae Hyung tidak ada di rumah?"

Jennie mengangguk dan membuka pintu rumahnya lebar guna memberi akses pada murid SMA itu.

"Iya, belum pulang," balasnya menjadikan Jungkook hanya mengangguk paham.

Kemudian dua orang tersebut masuk ke dalam rumah untuk berbincang-bincang.

"Noona, apa aku boleh menginap disini?"

"Tentu, kebetulan eomma tadi memintamu untuk tinggal di sini," Jungkook tersenyum mendengarnya. Setidaknya sekarang ia bisa beristirahat dengan tenang sebelum ia menjalankan tugas dari bosnya.

"Ngomong-ngomong,  darimana saja Kook, jam segini baru pulang sekolah? Masih pakai seragam lagi, apa ada tambahan pelajaran?"

Skakmat.

Jungkook terdiam untuk menjawab pertanyaan dari Jennie. Mana mungkin ia mengatakan yang sebenarnya, bisa-bisa dia akan diusir dari sini. Otaknya berpikir keras Hingga secuil ide berhasil ia dapatkan.

"Aku baru pulang kerja kelompok. Karena tempatnya lumayan dekat dari sini jadi aku mampir saja, akan terlalu malam jika aku harus pulang ke rumah," kata Jungkook dengan wajah tak kentara jika ia berbohong. Ini merupakan satu kebohongan setelah ia bergabung dengan organisasi tak jelas itu.

Jennie mengangguk paham. Bahkan ia tidak memiliki pemikiran curiga pada adik iparnya ini.

"Sepertinya dia sudah pulang," Jennie beranjak dari duduknya untuk membuka pintu setelah bel tiba-tiba saja mengusik telinganya.

"Sepertinya dia sudah pulang," Jennie beranjak dari duduknya untuk membuka pintu setelah bel tiba-tiba saja mengusik telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie terdiam sejenak hanya sekedar meneguk ludahnya kasar setelah melihat ekspresi Taehyung seperti itu. Diperhatikannya wajah nyaris sempurna itu yang sulit sekali untuk mendeteksi apa yang sedang dipikirkan oleh sang empu.  Sudah lima detik berlalu tanpa adanya suara yang membuyarkan mereka, lantas sang pria melangkah begitu saja melewati Jennie yang masih terpaku ditempat.

"Apa dia marah padaku?" gumam Jennie dan segera mengunci pintu rumahnya.

"Hyung?" Taehyung menengok kearah sumber suara.

Ia hanya mengukir senyum tipis dibalik wajah masamnya.

"Kenapa Hyung baru pulang?"

"Iya," jawabnya santai, berjalan meninggalkan adiknya yang masih terduduk di sofa sendirian.

Iya? Aneh sekali? Kenapa jawabnya iya?

"Noona ada apa dengannya?" Jennie menggeleng, jujur ia sendiri tidak tahu kenapa suaminya bersikap dingin seperti itu.

[2] She is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang