"Tapi ada satu hal yang perlu aku katakan," lanjut Taehyung setelah sampainya ia di dalam rumahnya.
"Hmm? Kenapa?"
Taehyung terdiam, matanya terpejam dan menghela nafasnya pelan. Posisinya ia duduk di sofa sedangkan Jennie dihadapannya dengan posisinya yang terduduk di kursi rodanya.
Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya?
Jennie menatap Taehyung dengan serius, namun yang ditatap hanyalah menghindari kontak mata dengannya.
Sepintas ide memenuhi otaknya Taehyung, ia tersenyum kecil dan menyemangati dirinya sendiri. Tangannya tergerak memegang kedua tangan Jennie.
"Jadi ceritanya itu panjang, dan aku bingung mengatakan darimana dulu," ujar Taehyung.
Jennie tersenyum simpul. "Kalau terlalu panjang, aku siap kok dengarnya."
Taehyung mengulum bibir bawahnya dan kembali menatap retina cokelat di hadapannya.
"Jadi saat kamu di toilet, apa yang terjadi ? Sampai-sampai kamu tak sadarkan diri?"
Jennie terbatuk mendengar pertanyaan Taehyung, memori pahitnya kembali terputar, namun dengan sabar ia menjelaskan semua apa yang terjadi hingga ia tak sadarkan diri. Sampai disinilah Taehyung menyimpulkan bahwa pria itu adalah bukan pria biasa, dalam arti perlu dipertanyakan kewarasannya dan identitasnya.
Bukankah itu benar? Orang yang menyelakai Jennie itu Christ, salah satu anggota organisasi ilegal bernama Center World Agency —organisasi yang berusaha memperluas daerah 'pasar' nya—tidak tanggung-tanggung hingga mereka bekerja sama dengan salah satu iblis, ralat bukan kerja sama tapi hubungannya erat seperti jual beli.
Dan bagaimana dengan organisasi yang Jungkook gabung?
Ya organisasi Black Hit salah satu organisasi yang sama-sama ilegal sepeti CWA. Namun berbeda dengannya, mereka tergerak tanpa mengandalkan bantuan dari sosok asing melainkan mengandalkan anggotanya. Dan semua itu bertujuan untuk menyaingi popularitasnya baik dari dalam maupun luar negeri.
"Tenanglah, aku sudah menyuruh orang untuk menyelidiki kasusnya itu," kali ini Taehyung memberikan senyum manisnya mengartikan jika ia memberi semangat pada Jennie.
"Lalu apa yang terjadi denganku? Katanya ceritanya panjang?"
Taehyung terkekeh kecil, dan menyampingkan rambut poninya yang mengenai matanya.
"Setelah itu kamu dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan kalau kamu menderita pra eklampsia jadi aku menyetujui aborsi. Kemudian saat itu aku sangat cemas mendengar prediksi dokter kalau kamu akan koma."
Jennie tersenyum getir, tangannya terulur mengelus puncak kepala Taehyung dan kemudian menariknya. Membawanya ke dalam dekapannya, sehingga posisinya sekarang kepala Taehyung tenggelam di dada wanita itu. Jennie meletakan ujung dagunya di atas kepala Taehyung. Ia mengucapkan kalimat pelan, "Jangan bersedih, kan itu baru prediksi. Buktinya sekarang aku bisa membuka matanya dan menghirup udara di rumah ini."
Taehyung diam dalam posisinya walaupun ia sebenarnya menampilkan senyum tipisnya. Kedua tangannya terulur, menjadi melingkar di pinggang wanita itu. Hidungnya mengendus aroma tubuh istrinya yang sangat ia rindukan beberapa hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] She is Mine
Fanfiction(END) "Dalam keadaan apapun itu jangan biarkan hatimu kosong dan putus asa, karena hanya hati yang kosong lah bisa mendatangkan iblis dengan segala godaannya yang akan menjerumuskan mu dalam kegelapan." Jennie Kim, seorang model fashion yang sedang...