03

2.4K 209 25
                                    

"Grandma!"

Akibat suara cempreng yang menggema itu, semua orang menoleh dan mengalihkan perhatiannya pada sumber suara.

"Aecha."

Aecha berlari menghampiri neneknya dan segera memeluknya erat.
"Aecha sayang sudah bangun rupanya, rindu grandma tidak?" wanita yang dipanggil nenek itu membalas pelukan cucunya dengan erat. Sesekali ia mengecup  puncak kepala si kecil.

"Baru bangun hmm?" anak kecil itu mengangguk lucu dan menampilkan deretan giginya.

"Mom, mau susu," ucapnya dengan bibir merah muda mengerucut.

"Ah baiklah, aku akan membuatnya sebentar," Jennie beranjak dari duduknya dan menuju ke dapur. Untuk melewati dapur ia harus melewati ruang santai yang langsung berhadapan pada jendela besar yang mengarah ke taman.

Matanya tertuju pada sang suami yang tengah berdiri  menghadap jendela dan Taehyung yang sedang berbicara pada ponselnya.

"Ekhmm," Taehyung menengok kearah sumber suara yang berhasil membuatnya  terganggu.

Taehyung menjauhkan ponselnya dari telinganya. Mulutnya bergerak tanpa suara seolah menanyakan keberadaan Jennie di sekitarnya.

"Telepon dari siapa?" tanya Jennie penasaran, karena tidak biasanya Taehyung menjauhinya ketika menerima telepon.

"Karyawanku  mengatakan, kalau produk kami sudah hampir jadi, tinggal di uji saja "

Jennie hanya membentuk mulutnya menjadi huruf 'O' . Kemudian wanita itu pergi menuju dapur untuk membuatkan susu.

Baru saja sang wanita hendak mengambil gelas bergambar pinguin biru tiba-tiba saja suara berat itu menyapa indera rungunya. "Bisa aku bantu?" Jennie mendongak menatap sang sumber suara yang sekarang berdiri di depannya.

 "Bisa aku bantu?" Jennie mendongak menatap sang sumber suara yang sekarang berdiri di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggukan kecil sebagai balasannya, lantas sang pria mengeliminasi jarak yang ada. Menjadikan dirinya tepat berada di belakang Jennie. Tangannya terulur menuntun lengan sang wanita agar ikut menuangkan air ke gelas.

"Jangan modus, Tae," kata Jennie pada Taehyung yang masih saja dalam posisi seperti itu.

Taehyung terkekeh mendengar omongan  istrinya. "Siapa juga yang modus, kamu sendiri yang bilang minta bantuan kan?"

Merotasikan bola matanya malas, Jennie lantas menoleh dan menepis lengan kekar itu.

"Aku bisa sendiri, Tae. Sudah sana pergi. Jangan dekat-dekat, bau tahu."

Taehyung mengendus kedua ketiaknya. "Tidak bau kok."

Jennie menjepit hidungnya dengan kedua jarinya. "Bau kambing etawa, kalau belum mandi jangan ke dapur dong. Bahaya, nanti ada lalat yang mengikutimu. Kalau lalatnya tertinggal di dapur terus hinggap di makanan bagaimana?"

Taehyung melongo, kenapa dengan istrinya ini. "Jangan pikir aku tidak pulang juga tidak mandi ya. Perlu diketahui, seoarang Kim tamapan sepertiku selalu mandi setiap hari. Entah itu di kantor amupun di rumah," kata Taehyung dengn nada sombong.

[2] She is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang