Miya duduk di restoran cepat saji yang dekat dengan sekolahnya.
Rencananya tadi Miya ingin pulang dengan Boby, tapi Boby dengan Rina. Kalo sama Noval bakalan lama karena pemuda itu bakal beres-beres dulu. Terpaksa lah Miya pulang dengan Brian dan anak band.
Miya hanya memesan minuman saja. Dia pesan mango float. Miya tak makan karena dia memang sedang tak ingin, padahalkan ditraktir.
Miya minum terus minumannya sambil menatap layar handphonenya. Yang lain sibuk makan sambil mengobrol ringan.
"Neng, diam-diam bae," ucap Dewa sambil mengunyah hot chicken crispy nya.
Miya menoleh. "Iya gue lagi diam karena suatu hal." ucap gadis itu serius.
Semua berhenti makan dan melihat gadis itu yang tumben-tumbennya dia serius
Miya menghela nafas. "Gue lagi mikirin masa depan gue sama mas Dewa." ucap gadis itu menatap lurus ke Dewa.
"Yeuuuu," ucap mereka serempak.
"Serius tau, gue mau masa depan gue ama Dewa cerah. Kaya kulit Dahyun Twice!" ucapnya mendramatisir.
"Miya, Miya. Dari pada sama Dewa mending lo ama gue." ucap Sungjin.
"Ga mau ah, bang Sungjin pelit. Ntar makan apa gue." sinisnya.
Wonpil yang melihat kesempatan, mengambil setengah dari ayam Sungjin secara diam-diam.
"Pelit pelit kan untuk masa depan kita," ucap Sungjin menggoda.
"Masa depan gue bukan lo ya, masa depan gue Jaehyun NCT." ucap Miya menyebutkan salah satu member boy group terkenal dari Korea sana.
Sungjin dan lain hanya terkekeh.
Sungjin kembali fokus pada makanan nya, ada yang kurang. Perasaan ayam miliknya masih banyak.
Sungjin menajamkan matanya. Dia melihat satu-satu makanan yang lain. Wonpil mencurigakan.
"Jujur lo." ucap Sungjin datar pada Wonpil.
Wonpil terkekeh pelan. "Mi, liat Mi, pelit bener," ucap Wonpil mengadu.
"Ck ck, pesen gih! Pesen lagi!" ucap Miya sombong.
"Beneran?" tanya Sungjin dan Wonpil
"Iya, ntar dibayar Brian." ucap gadis itu tenang.
Brian menghela napas, untung dia anak orang kaya. "Pesen gih" ucap cowok itu.
"Wihhhh makasih Yan!" ucap mereka serempak.
Brian hanya mengangguk pelan.
Wonpil langsung berdiri, ingin memesan lagi.
"Kang, gue juga ya Mocha Latte!" teriak Miya pada Wonpil yang sudah setengah jalan.
Wonpil hanya membentuk jari oke pada Miya.
"Kalian ga pesen? Pesan aja ntar dibayar ama Brian kok." ucap Miya pada yang lain.
Brian langsung natap datar Miya yang lagi asik minum mango float punyanya.
"Ga ah, kasian Brian." ucap Dewa.
"Gue mesen dulu." ucap Sungjin yang masih tak terima ayamnya dimakan sama Wonpil.
Jae diam saja, menyimak. Toh dia juga orang kaya sama seperti Brian. Dia bisa nambah sesukanya.
Wonpil dan Sungjin kembali. Mereka duduk di kursi mereka.
"Pokoknya Brian yang bayar." ucap Sungjin yang di angguki oleh Wonpil.
Brian tau kalo ini semua tak benar. Dia tau ini salah. Dia tau kalo dompet nya bakalan bolong.
🎮
Motor Brian melaju dengan begitu cepat. Meski sudah terbiasa naik motor dengan Brian, tetap saja Miya takut. Brian bawa motor itu seperti orang yang ingin berjumpa dengan Tuhan.
Lampu merah diterobos, kalo ada razia dia bawa motornya makin laju, kalo ada yang nyebrang dia makin tancap gasnya.
Kata Brian biar ada sensasinya.
Sekurang ajar itu.
Miya mencengkram erat pundak Brian. Brian malah menambah kecepatannya.
Brian menambah laju motornya, dia tertawa seperti orang kesurupan, berbanding terbalik dengan gadis yang teriak teriak dibelakang nya.
"YUHUUUUUU!!" ucap Brian semangat. Dia benar-benar kerasukan setan.
"BRIAN GUA BELOM MAU MATI!!! " suara Miya melengking tinggi.
"GA PAPA MI!!" ucap anak itu.
Gapapa pala lo.
Miya langsung melotot kesal saat mendengar itu. Dia memukul punggung brian.
Entah kenapa Miya tiba-tiba ingat saat Vero membawa dirinya. Jauh berbeda dengan Brian.
Vero membawa motor dengan tenang dan perlahan. Dia mengikuti peraturan lalu lintas dengan baik.
"BRIAN!!! KE INDOMARET!" gadis itu berteriak.
Brian mengangguk sebagai jawaban.
Mereka sampai didepan Indomaret. Miya langsung turun. Dia melepaskan helm miliknya dan memberikan pada brian.
Brian juga membuka helm nya dan masuk kedalam Indomaret bersama Miya.
Gadis itu langsung mengambil banyak sekali snack. Ada dua KitKat greentea, dua Lays ukuran besar, Pocky coklat dan greentea. Miya tak sadar kalo Brian sedang mengambil fotonya diam-diam.
Selesai memilih berbagai macam Snack, lalu berjalan dan memilih es krim. Mulai dari yang ber cup, cone sampai yang hanya memakai tangkai.
Selesai, Miya langsung meletakkan itu semua di kasir.
Dan siapa yang bayar?
Tentu saja Brian Samudra.
"Rampok teruss,"
Miya tertawa pelan ketika sang kasir itu tertawa padanya.
"Biar elu juga digaji kali," sahutnya.
"Yeuu sialan." Mas Indomaret itu tertawa pelan.
Brian langsung mengeluarkan dompetnya ketika melihat nominal semua belanjaannya Miya.
Miya mengarahkan handphonenya kearah Brian yang sedang bayar. Dia update Instastory miliknya.
Tak apa.
Brian sudah biasa dirampok sama Miya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS [END]
Fiksi RemajaSejak lama sekali, Miya Helena tidak terlalu memikirkan apapun namanya cinta. Dia terlalu sibuk bermain game, menghabiskan waktu dengan temannya, dan membuat video YouTube. Namun pemuda jangkung bermata tajam itu datang dengan tekat yang begitu kuat...