Sebenarnya sudah sejak lama Noval menegaskan bahwa setiap murid harus mempunyai kegiatan setiap hari jumat. Namun Miya dari kelas sepuluh tak punya kegiatan. Dan sekarang dipaksa keras harus mengikuti minimal satu kegiatan.
Vero punya kegiatan, dia anak mading. Brian anak band, Noval jelas OSIS namun aktif juga di paskib, Boby anak futsal. Yeri anak PMR, Vania anak teater.
Miya kembali mendengus jengkel, kenapa juga harus ada kegiatan? Kan dia lebih suka ngadem di perpustakaan sambil main game.
Gadis itu menatap anak basket yang sedang berlatih dengan asik. Kalo ikut basket yang ada dia malah bolos terus. Miya menoleh pada anak cheerleader yang lagi latihan, kalo ikut cheerleader yang ada dia malah buat malu. Gadis itu kembali menoleh pada anak PASKIB yang lagi latihan dilapangan upacara. Jelas tidak mungkin dia ikut PASKIB.
"Disuruh cari kegiatan juga, Mi?"
Miya menoleh pada Gilang yang datang dengan dua botol okky jelly drink rasa anggur. Gilang berjalan pelan menuju barisan tribun yang paling atas, tempat Miya duduk dan memperhatikan banyak orang.
"Hm, males banget gue" ujarnya jengkel. Menerima minuman itu saat dilempar Gilang.
"Ekskul nya ga asik, males gue" jawab Gilang duduk di samping gadis itu.
"Lo mah malas mulu nying"
Gilang terkekeh pelan.
"Cari ekskul skuy, yang ga banyak gerak. Mager gue" ujar Miya sudah bangkit dan menuruni tangga tribun.
Gilang mengekor.
Mereka mulai ke gedung belakang, tempat ekskul. Dari ruangan paling pertama yang dibawah, ruangan ekskul masak.
"Bungaaaa" sapa Miya pada teman sekelasnya itu.
Gadis manis yang memakai celemek dan menggulung rambut nya itu menoleh mendengar panggilan ramah itu, tersenyum manis, "oy! Ngapain?" tanyanya.
"Nyari ekskul, Kur" ujar Miya menghampiri Sakura yang sedang memotong motong sayuran dimejanya.
"Ya udah, gabung aja sama ekskul masak" saran Sakura lalu menoleh pada pemuda disamping Miya, "mau gabung?"
Gilang refleks menggeleng, "gue cuman bisa masak indomie" jawabnya.
"Mending lo" ujar Miya mengambil potongan wortel dan memakan nya, "gue cuma bisa masak energen"
Sakura mengumpat tanpa suara, "makanya ikut ini biar bisa masak" ujarnya masih mencoba sabar.
"Kaga ah, yok Mi" ajak Gilang menarik Miya untuk pergi dari sana.
"Bye Bungaaa" ujar Miya sedikit melambai pada temannya itu.
Mereka kembali berjalan, melihat-lihat berbagai ekskul tapi masih belum ada yang tertarik.
---
"Ck, pada akhirnya kita disini juga" ucap Miya memasukan potongan ayam kedalam mulutnya.
Gilang meminum jus naga nya, "ga ada gitu ekskul kantin? Kan enak, santuy santuy sambil makan" ucap Gilang.
Miya mengangguk setuju, meminum susu milo nya.
Mereka sedang dikantin. Karena lelah mencari ekskul.
"Eh Miya!"
Miya dan Gilang kompak menoleh kebelakang. Melihat dua orang berlainan jenis dengan tinggi sama melambaikan tangan heboh pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS [END]
Teen FictionSejak lama sekali, Miya Helena tidak terlalu memikirkan apapun namanya cinta. Dia terlalu sibuk bermain game, menghabiskan waktu dengan temannya, dan membuat video YouTube. Namun pemuda jangkung bermata tajam itu datang dengan tekat yang begitu kuat...