Gadis itu sejak sampai sekolah tadi hanya merunduk menatap ponselnya. Dengan jari yang sibuk menekan nekan layar hapenya secara cepat.
Sekali kali berdecak kesal.
Sekitarnya sedang sibuk berlalu lalang, namun Miya tetap berdiri didekat pos satpam.
"Defeat "
Suara dari hapenya itu membuat miya berdecak kesal. Lalu me-report satu satu player dalam team-nya.
"Bangsat emang." umpatnya pelan lalu memasukan handphone-nya dalam saku hoodie hitamnya. Dan berjalan menuju kelasnya.
Ya, beginilah keseharian Miya.
Sekolah dan main game. Hanya itu kegiatannya, benar-benar hanya itu.
Saat di rumah dia hanya akan mengurung diri dikamar dan duduk didepan PC komputernya dengan earphone menyangkut di telinganya dan jari-jarinya sibuk bergerak memainkan game online itu.
Ayah Miya, termasuk orang yang sibuk dan jarang pulang. Karena perkejaan Ayahnya adalah seorang abdi negara yang sampai sekarang miya tak tau pangkat Ayahnya.
Kurang hajar memang.
Dan ibu Miya sudah lama pergi dari rumah. Ibu miya berselingkuh dengan seorang pria yang tidak dia kenal, dengan alasan bahwa Ayah Miya jarang pulang.
Lucu memang, tapi sampai sekarang Miya tak pernah mempermasalahkan hal itu.
Asalkan keduanya bahagia kenapa tidak?
Begitulah pemikirannya saat umurnya baru menginjak dua belas tahun.
Miya hanya seorang anak tunggal, saat di rumah dia hanya sendiri. Sekali lagi dia tidak mempermasalahkan hal itu.
Mungkin orang mengira bahwa dia pasti sedih dan tidak rela saat keluarga nya pecah, namun miya tak pernah berpikir bahwa itu menyedihkan. Selagi mereka berdua bahagia, maka baginya itu tak apa.
Lapangan ramai sekali, beberapa orang terlihat membawa kardus berisi kertas berwarna warni, kostum, alat pentas dan entahlah. Mereka membawa banyak hal.
Sibuk memperhatikan sekelompok orang yang tampak sibuk itu, miya tak memperhatikan jalan nya. Dan tak sengaja dia menabrak seseorang.
"Eh sorry ga sengaja." ujarnya mendongakkan kepalanya melihat pemuda jangkung di depannya.
"Makanya kalo jalan pake mata!" ucap cowok itu judes.
Cowok ini kalo dilihat lihat lumayan ganteng juga. Rahangnya tegas dengan suara agak berat ditambah sorot setajam elang.
"Eh selow bro, gue udah minta maaf. Ga usah memperpanjang masalah lah. Alay lu kaya cewek, luka aja kaga." ucap Miya malah jadi sewot lalu berlalu meninggalkan pemuda itu.
Namun belum sampai lima langkah, Miya membalikkan badannya kebelakang dan menatap cowok itu yang juga tengah menatapnya.
"Lo cakep tapi sayang mulut lo kaya bon cabe level sepuluh!" ucapnya sambil tertawa, mencoba mencairkan suasana.
Pemuda itu tersenyum tipis, baru pertama kali ini ada cewek yang bilang dia kaya cewek dan juga mengakui dia cakep secara langsung.
"Jangan pedas pedas bang, ntar jodoh lo malas jumpa lo. Terus nyasar ke jodoh orang!" ucap Miya garing lalu melambaikan tangannya pada cowok jangkung itu dan berlalu pergi.
"Ehh!! Sebentar nama lo siapa?!" teriak pemuda itu agak keras agar didengar Miya.
"Miya Helena. Channel YouTube gue Miya Helena Gaming!!" ucap Miya lalu pergi menuju kelasnya.
Meninggalkan pemuda itu dengan senyuman samar.
-
Miya masuk dengan santai kedalam kelasnya itu. Beberapa temannya sepertinya sedang sibuk menyalin tugas rumah.
Memilih mengabaikan mereka, Miya langsung duduk di meja. Meja paling pojok kanan, barisan ketiga, dekat dengan dinding dan colokan yang bisa dia pake jika handphone-nya habis batere ketika bermain game.
Miya menyalakan handphone dan mulai masuk kedalam dunianya.
"Heh mabar kuy, PUBG." ucap Boby (teman sekelas Miya) yang sudah duduk disamping Miya.
"Skuy." ucap Miya setuju.
Mereka berdua mulai asik pada dunia mereka sendiri. Tak memperdulikan teman-temannya yang pada joget di depan.
"REVIVE GUE BOB!" ucap Miya keras pada Boby yang sedang duduk disampingnya.
"Deket sini dekat," ucap Boby yang masih fokus pada permainannya.
Sudah hampir dua puluh menit mereka bermain dan akhirnya selesai.
"Chicken Dinner bosquuu!" ucap Boby lalu melakukan tos ala-ala bareng Miya.
"Upload Snapgram dulu lah, mayan pamer." ucap Miya lalu sibuk memperbarui Snapgram-nya.
"Tag gue." ucap Boby lalu dibalas anggukan kecil oleh Miya.
Boby maju ke depan lalu ikut dance ala-ala bareng anak cewek yang lagi cover dance.
Miya juga ikutan, tiba-tiba saja berdiri dimeja paling depan dan melakukan dance Blackpink dengan lagu yang berjudul Forever Young dengan semangat.
"Forever young turututututu forever young." nyanyinya fals sambil melakukan dance.
Miya melompat kebawah lalu berdiri dekat papan tulis dengan dia sebagai center nya. Mereka mulai melakukan dance abal-abal dengan semangat.
Sejak tadi sebenarnya sudah direkam oleh Brian, mungkin dia bakal update Snapgram-nya.
"Blackpink is the revolution." ucap Miya sambil menggoyangkan badannya tak jelas. Sudah hormat ala-ala.
Boby dan Mawar sudah seperti orang kesurupan, Lisa dan Vania masih serius pada dancenya. Sedangkan Hana dan Miya sudah melakukan dansa.
Satu kelas ngakak lihat tingkah mereka.
Ada-ada saja.
Musik habis membuat Vania, Miya, Lisa dan Hana memberhentikan cover dance gila-gilaan mereka. Namun tidak dengan Boby dan Mawar mereka masih sibuk menari seperti orang kerasukan.
Mawar sudah memutar-mutar kepalanya membuat rambutnya seperti orang gila sedangkan Boby sudah kaya orang kena penyakit jantung karena dari tadi badannya kejang kejang.
"Tobat oy tobat!!" ucap Miya dramatis lalu memegang kepala Boby, beberapa anak lain ikut-ikutan mencoba memegang Boby dengan alaynya.
Bukannya sadar, si Boby malah akting kesurupan, buat semua langsung ikut-ikut akting.
"Udah woy, kumpul di lapangan acara nya udah mau mulai!" ucap Noval yang tiba-tiba sudah datang saja.
Semua mata menoleh kearah nya, sang ketua kelas yang selalu sabar melihat tingkah laku anggota kelasnya.
"Hehehehe." mereka nyengir bersama lalu mulai keluar kelas.
HelenaLai.
Peluk hangat dari HelenaLai
Cerita ini terinspirasi dari sifat aku sendiri. Tapi kisahnya aku buat jauh lebih ringan dan manis biar enak dibaca.
Semoga kalian suka.
Terima kasih banyak yaa ( ◜‿◝ )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS [END]
JugendliteraturSejak lama sekali, Miya Helena tidak terlalu memikirkan apapun namanya cinta. Dia terlalu sibuk bermain game, menghabiskan waktu dengan temannya, dan membuat video YouTube. Namun pemuda jangkung bermata tajam itu datang dengan tekat yang begitu kuat...