Boby dan Miya itu seperti kembaran. Mereka berdua sama-sama punya sifat yang nyebelin namun disaat yang sama juga peduli, suka buat orang marah tapi juga bisa jadi mood booster
Kalo pakai baju couple, mereka selalu dibilang kaya kembaran. Padahal wajah mereka beda jauh. Cara bicara Boby dan Miya itu mirip, cara ketawa lnya juga mirip, cara makannya juga mirip.
Mereka itu seperti kembar tapi beda ibu dan beda ayah.
Tapi ada satu hal yang buat mereka benar-benar mirip.
Nasib.
Miya punya nasib yang kurang bagus dengan keluarganya, begitu pun Boby.
Boby hanya anak yang menderita akibat orang tuanya. Setiap orang tuanya berkelahi, Boby lah yang menjadi pelampiasan.
Anak itu terlalu sering dipukul. Dia terlalu sering merasakan siksaan fisik yang diberikan oleh ayah dan ibunya.
Dia biasa dipukul, dicambuk, ditendang, disiram, dikurung dikamar mandi dengan baju basah, dipukul dengan benda-benda keras di kepalanya, tidak dikasih masuk ke rumah.
Dia biasa diberikan siksaan.
Orang tuanya selalu menjadi kan sang buah hati sebagai pelampiasan dari kekesalan dan kemarahan mereka.
Mungkin jika begini, nasib Miya sedikit lebih baik dari Boby. Miya tidak pernah dipukul oleh orang tuanya.
Dan saat orang tua Boby cerai atau pisah, kebahagiaan luarbiasa menjemput Boby. Dia tinggal bersama dengan sang nenek dari pihak ibu.
Dia bahagia karena dia tidak tinggal bersama salah satu dari mereka.
Dia lelah, tolong mengerti lah.
Tapi tetap saja hidup Boby kosong. Dia sulit berteman saat itu karena dari kecil dia memang anak yang tertutup.
Hingga saat pertama kali masuk SMP, saat MOS tepatnya. Boby bertemu dengan Miya.
Miya yang sudah terkenal saat pertama kali masuk MOS. Miya yang dibelakang nya selalu ada Noval, dan disamping nya selalu ada Brian.
Saat itu Boby hanya menganggap Miya hanyalah anak terkenal yang sombong. Tapi saat dia mendapatkan kelas sama dengan Miya, dia langsung tau seberapa ramah dan menyenangkannya gadis itu.
Boby dan Miya mulai dekat, Boby merasa tertarik dengan gadis ini. Dan lama-kelamaan Boby tau masa lalu Miya. Masa lalu Miya yang sedikit sama dengannya.
Boby merasa mereka seperti saudara kembar yang terpisah. Boby mulai dekat dengan Miya.
Mereka melakukan hal-hal gila bersama-sama.
Mulai dari bolos, mengerjai guru mereka, menggoda anak orang tak peduli gender, menyanyi tak jelas di kantin.
Boby mulai bercahaya.
Dia yang dulu tertutup mulai menjadi sangat ramah dan terbuka, dia yang dulu malu menceritakan tentang keluarga nya sekarang berani menceritakan hal itu pada teman-teman nya, Boby yang dulu cuman sekolah-rumah, sekolah-rumah, sekarang sering main ke mana-mana. Dia sering ke rumah Brian minta makan, kerumah Noval numpang tidur, kerumah Miya minta WI-FI dan mengerjakan PR.
Dan sekarang contohnya.
Miya dan Boby sedang berlari kencang. Padahal ini masih pagi .
Mereka berdua lari setelah mengempeskan ban mobil pak Joon dengan sengaja. Dan ketahuan dengan pak Agus yang baru aja selesai markirin mobilnya.
Jadi pak Joon, guru bahasa Inggris sedang mengejar Miya dan Boby.
Hari ini Boby sama Miya pakai sweater couple mereka.
Brian juga makai, tapi tidak dengan Noval. Mereka berdua sudah seperti Flash saja. Pakai sweater merah, terus lari secepat mungkin.
"AMPUN PAK JOON!!" teriak Miya sambil terus berlari, tapi dia minta maaf sambil ketawa.
"MIYA!! BOBY!! STOP NOW!!" teriak si bapak keras.
Miya dan Boby berbelok ke koridor kelas sepuluh. "Oy, pacar lu ntar liat," ucap gadis itu.
"Gapapa, olahraga pagi." jawab Boby.
"MIYA HELENA!!! BOBY CHANDRA!!" Teriak pak Joon.
Anak kelas sepuluh sudah memperhatikan mereka secara terang-terangan. Miya dan Boby saling bergenggaman tangan, melaju cepat dan Pak Joon yang sudah lumayan tua pun terpaksa berhenti mengejar mereka.
Tapi Miya dan Boby tak tau. Jadi mereka terus berlari.
"Rin, itu kak boby kan?" tanya Lia pada sahabatnya.
Rina menganggukan kepalanya, tampak biasa-biasa saja. "Iya" jawabnya.
"Lo ga marah gitu?" kali ini giliran si Yuni bertanya.
"Lah ngapain??" ucap gadis manis itu sambil terkekeh membuat teman-temannya bingung.
"Kak Boby sama kak Miya itu kembaran," jelas sang gadis.
Teman-temannya mengernyit bingung. "Kalian ga bakal ngerti sebelum tau ceritanya." ucap Rina dengan seyum menyebalkan.
Miya Dan Boby sembunyi dibelakang gedung kelas sepuluh. Nafas mereka sama-sama tak teratur dan ngos-ngosan.
"HAHAHAHAHAHAH!!!" tawa mereka pecah.
Boby langsung baring dilantai sambil memegang perutnya dan Miya langsung terduduk dengan tawa yang menghias diwajahnya.
"Anjir ngakak liat muka pak Joon!!" ucap gadis itu.
"MIYA HELENA! BOBY CHANDRA!" ucap Boby mengulangi gaya berbicara pak Joon.
Miya kembali tertawa.
"Udah-udah, kasian cacing diperut gue," ucap Miya sambil berdiri namun masih sedikit tertawa. "Kasian mereka kena gempa bumi," ucap Miya membuat Boby tertawa dan Miya ikut tertawa.
Bahkan selera humor mereka sama rendahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS [END]
Teen FictionSejak lama sekali, Miya Helena tidak terlalu memikirkan apapun namanya cinta. Dia terlalu sibuk bermain game, menghabiskan waktu dengan temannya, dan membuat video YouTube. Namun pemuda jangkung bermata tajam itu datang dengan tekat yang begitu kuat...