GAMERS [END]

Baper Itu Ga Enak

Vero masuk kedalam kamarnya dengan santai. Lalu mengunci pintu kamarnya berjalan menuju ranjang membaringkan tubuhnya di atas. Dia mencampakkan sembarangan celana olahraga nya. Sebuah senyuman lebar tercetak jelas di wajah tampannya.

Dia mengguling-gulingkan tubuhnya diatas ranjang seperti orang kesurupan. Lalu berhenti menatap langit-langit kamarnya. Menutup mulutnya, menahan diri untuk tidak berteriak hingga membuat ibunya marah.

"Ya Tuhannnnn!" ucapnya dramatis sambil melihat foto Miya dan dia sedang berfoto di depan bioskop sebelum masuk.

"Ehh perkembangan nih, harus kasih tau babu gue." ucapnya lalu membuka room chat nya dengan sang sahabat.

Partner dosa (3)

Heh
P
P

Devon: iya babu ku

Rafael : ada apa anak ku

Liat description grup.
Gue baginda raja.

Rafael : Nama doang buat apasih?

Devon : Yoi, ga penting.

Yeuuu
Gue mau bilang tadi gue nonton sama Miya dan sudah ada kemajuan.

Devon : hmm

Rafael : 2^

Nah tadi tu kan, kami lagi nonton film horor di bioskop. Kan gue takut tuh dan gue pikir dia juga takut tapi enggak.

Gue sempat mikir rencana indah gue bakal gagal, but disaat gue beneran takut ama tuh setan, Miya nge halangi gue biar ga nonton.

Terus dia bilang gini "ga usah lihat. Lihat gue aja".

Kannnnn maksudnya udah jelas dia suka sama gue.

Devon : panjang govlok, btw lo lupa akan satu fakta

Rafael : 2in

Hah? Fakta paan?

Devon : miya itu tukang gombal

Rafael : dan maap nih ya sob, mungkin si Miya ga serius bilang nya

Hah??

Wajah yang tadi tampak begitu merekah sekarang tampak suram dan sedikit bingung.

Tak bisa dipercaya seorang Vero baper.

Devon : lo bego sih.

Vero terdiam, tak berniat membalas pesan dari Devon itu. Perasaan yang berbunga-bunga tadi hilang begitu saja.

Ahhh, jadi ceritanya Vero baper.

🎮

Dilain tempat.

Tepatnya di kamar Miya.

Gadis itu sudah ganti baju. Dengan kaos putih kumal kebesaran dan celana pendek. Matanya dan jarinya sejak tadi fokus pada monitor didepannya.