04. Mall

6.1K 421 60
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!


Saat Kanaya membuka pintu kamarnya, ia melihat celah dari balik pintu kamar Kakaknya yang sedikit terbuka, dimana Devan sedang asik tidur-tiduran dan bermain hp di atas kasur. Dengan cepat Kanaya langsung menghampiri Devan dan menendang pintu kamar dengan keras.

Devan yang awalnya bermain
Mobile legend tiba-tiba merasa terganggu karena mendengar pintu kamarnya di tendang keras oleh seseorang.

"Kenapa lo gak jemput gue sih, katanya kerja kelompok sama temen?" tanya Kanaya dengan nada datar dan dingin.

"Gue kira lo udah naik bus sekolah" jawab Devan yang masih fokus pada ponselnya.

"Lo bego banget sih, jam segini mana ada busnya kak!" greget Kanaya kepada Devan yang sama sekali tidak menatap ke arahnya.

"Yang penting kan lo udah ada di rumah, udah aman, udah liat gue yang ganteng di sini" Devan berceloteh tetapi kedua matanya masih fokus pada ponselnya

DEFEAT Kanaya mendengar kata itu dari ponsel Kakaknya, yang berarti Devan kalah dalam bermain game mobile legend.

"Duh, kasian Kakak gue yang ganteng masa kalah main mobile legend, noob sih besok Naya ajarin ya!" ejek Kanaya sembari tertawa puas atas kekalahan sang Kakak.

"DASAR ADEK LAKNAT!!" teriak Devan sangat kesal yang melihat Kanaya sudah berlari pergi ke kamarnya yang bersebelahan dengannya.

Sesampainya di kamar, Kanaya dengan langsung merebahkan diri di kasur empuknya itu.

"Duh capek banget" keluhnya sambil memejamkan kedua matanya sejenak. Ia teringat lagi tentang Reyhan dan Viona, bisa-bisanya mereka berdua terlihat begitu akrab.

"Kenapa sih mereka itu deket banget kayak lem" kata Kanaya dengan wajah yang di tekuk.

Kanaya begitu kesal dengan Viona, di
sekolah hanya Viona lah yang boleh dekat dengan Reyhan karena jika ada siswi yang berani-beraninya mendekati cowok itu, Viona akan membully-nya habis-habisan.

Waktu itu ada seorang gadis yang ingin memberikan cokelat kepada Reyhan, lalu Reyhan dengan langsung menerima coklat tersebut. Saat pulang sekolah siswi yang bernama Dinda itu di bully habis-habisan oleh Viona karena dirinya melihat Reyhan menerima cokelat yang telah di berikan oleh Dinda.

Sedangkan Reyhan ia tidak tau kejadian itu, karena Viona sangat licik menyembunyikan masalahnya, ia mengancam semua murid-murid yang sempat melihat kejadian dirinya yang membully Dinda.

Sangat keterlaluan bukan?

Ting..

Saat Kanaya memikirkan masalah Viona dan Dinda, ia mendengar suara ponselnya berbunyi artinya ada notif yang masuk.

Kanaya dengan segera mengambil ponselnya lalu melihat bahwa ada nomor yang tidak dikenal tertera di sana, langsung saja ia membukanya dan itu adalah nomor Alvin. Pesan singkat itu berisi, cowok itu besok ingin pulang bersama dengan Kanaya, tetapi ia tolak dengan memberikan alasan yang masuk akal.

Setelah itu Kanaya mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian rumahan.

Sekarang ia sedang duduk santai di belakang balkon kamar sambil membaca novel. Kanaya yang sedang asik membaca novel tiba-tiba Devan datang dan duduk di sampingnya.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang