09. Viona Mbak Lampir

4.9K 354 25
                                    

< HAPPY READING >
BUDAYAKAN VOTE!

•••

"Lama banget sih Kak Devan" keluh Kanaya sambil melirik jendela kelas Devan yang di tutupi oleh korden yang sedikit terbuka, sehingga menampakkan seorang guru perempuan masih menjelaskan pelajarannya di ruang kelas.

Sudah hampir Lima menit Kanaya menunggu di depan kelas XII IPS 1 yaitu kelas Devan, akhirnya orang yang di tunggu sudah berada di depan Kanaya Dengan segerombolan murid-murid yang keluar kelas.

"Tumben nunggu di kelas? Biasanya di depan gerbang sekolah" tanya Devan sesekali mengacak pelan poni Kanaya.

"Males aja" ujar Kanaya sambil berjalan terlebih dahulu menuju parkiran sekolah.

Kini gadis itu sudah berada di dalam mobil bersama Devan yang akan segera pulang ke rumah, pada saat di perjalanan hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka, membuat Kanaya tidak nyaman dengan keheningan ini.

"Kak, nanti mampir sebentar ke minimarket ya, Naya mau beli cemilan kayaknya udah habis deh simpanan yang ada di kulkas"

"Hm" gumam Devan sambil fokus menyetir.

•••

Kanaya mendorong troli belanja sambil memilih cemilan yang akan dia beli, tapi bulan ini ia harus hemat dengan uangnya, jatah yang di berikan oleh Papanya hanya tinggal sedikit karena ia memberikan setengah uangnya kepada Devan untuk membantu membelikannya gitar listrik untuk kebutuhan exstra di sekolah.

Bilangnya sih minjem uang, tapi sampai sekarang belum di kembalikan sama sekali. Oke tidak masalah, Kanaya sangat mengerti dengan keadaan Kakaknya, itu tidaklah sebanding dengan pengorbanan Devan setiap hari untuknya.

Saat Kanaya hendak mengambil minuman kaleng yang hanya sisa satu di dalam lemari pendingin, tiba-tiba saja ada tangan seseorang yang ingin juga mengambil minuman tersebut, alhasil tangan Kanaya bersentuhan dengan tangan orang itu, sontak Kanaya cepat-cepat menarik tangannya kembali dan berbalik siapa cowok yang ada tepat di belakangnya.

"Alvin!" seru kanaya saat cowok tersebut adalah Alvin.

"Naya, gue kira siapa nih buat lo aja" kata Alvin sambil memberikan minuman kaleng tersebut kepada Kanaya.

"Eh, enggak usah buat lo aja tadi gue cuma iseng aja ngambilnya" ucap Kanya sambil tersenyum.

"Nggak buat lo aja nih"

"Em, ya udah makasih ya" ujar Kanaya langsung mengambil minuman kaleng tersebut dari tangan Alvin.

"Lo sama siapa kesini?" Tanya Alvin yang akan menuju kasir

"Sama kak Devan"

Alvin hanya menganggukkan kepalanya saja dan langsung menuju kasir, kebetulan juga Kanaya akan membayar semua belanjaannya.

"Berapa semuanya?" tanya Kanaya ramah.

"Total semuanya lima puluh delapan ribu rupiah" ucap kasir tersebut.

"Sebentar ya" ucap Kanaya sambil merogoh saku roknya untuk mengambil dompetnya.

"Mampus dompet gue kan di tas, aduhh tasnya di dalam mobil lagi"
batin Kanaya.

"Em, Mbak maaf dompet saya ketinggalan di mobil mau nunggu sebentar ya, saya mau ngambil dompet saya dulu" ujar Kanaya dengan wajahnya yang sangat malu.

"Oh iya silahkan" ucap kasir tersebut dengan ramah

"Kenapa Nay?" tanya Alvin yang ikut mengantri di belakangnya.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang