21. Semakin dekat

3.6K 287 29
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!

•••

Pagi ini Kanaya sudah berada di kantin bersama Reyhan setelah berada di rumah Kanaya, pagi-pagi Reyhan sudah menjemput Kanaya untuk berangkat bareng dengannya, dan kejadian di taman membuat Reyhan semakin dekat dengan Kanaya begitu pun sebaliknya.

Jika masalah Viona, Kanaya tidak memusingkan-nya lagi tentang rencana apa yang telah dia buat untuk dirinya, toh juga Reyhan sudah berjanji bahwa ia akan
melindunginya, tetapi ada rasa sedikit tidak yakin dengan ucapan Reyhan.

"Uh, akhirnya kenyang," kata Kanaya sambil mengusap perutnya.

"Udah beneran kenyang nih?" tanya Reyhan terkekeh geli melihat tingkah
Kanaya yang sangat lucu di matanya.

"Udah kok, tapi sekarang pengen muntah karena kepenuhan," ucap Kanaya cengengesan.

"Kebiasaan nih kalo makan banyak pasti pengen muntah," gumam Reyhan yang dapat didengar oleh Kanaya.

"Kok tau?" tanya Kanaya, memang benar gadis itu akan mengeluarkan sedikit isi perutnya jika makan dengan porsi yang cukup banyak.

"Tau lah," jawab Reyhan menatap Kanaya tanpa berkedip.

"Ngapain natap gue kayak gitu?" sewot Kanaya yang risih kala di tatap seperti itu oleh Reyhan.

"Selain cantik lo juga manis ternyata," ucap Reyhan yang masih menatap Kanaya, sedangkan gadis itu memalingkan wajahnya agar Reyhan tak melihatnya yang sudah seperti kepiting rebus.

"Cieee blushing," ledek Reyhan yang membuat Kanaya malu-malu kucing.

"Apaan sih Rey, yaudah gue mau ke kelas aja," kesal Kanaya yang hendak beranjak dari duduknya, tetapi tangannya sudah dicekal oleh Reyhan.

"Jangan ngambek lah, yuk gue anterin ke kelas," tawar Reyhan lembut.

Kanaya hanya mengangguk.

Saat ia berada di koridor kelasnya, banyak pasangan mata yang menatapnya sinis, dan adapula yang menyapanya ramah tetapi ia sendiri  sudah terbiasa dengan tatapan sinis mereka.

"Belajar yang rajin ya, inget nanti istirahat gue jemput," ujar Reyhan yang sudah berada di depan kelas sambil mengacak rambut Kanaya.

"Ih Reyhan, berantakan jadinya kan?"  Kanaya cemberut sembari merapikan rambutnya yang kusut karena ulah Reyhan.

"Nggak apa-apa tetep cantik kok."

"Hm, yaudah gue masuk kelas dulu, dan lo jangan coba-coba bolos."

"Nggak lah, gue kan rajin," ucap Reyhan dengan bangga.

"Iya tau,"

"Oh iya nanti anterin gue pulang ya, kalo sama Kak Devan nggak bisa deh kayaknya, dia kan udah sama Kak Bila." Lanjut Kanaya.

"Iya nanti kita pulang bareng, setelah lo kerja kelompok," ucap Reyhan sambil menganggukkan kepalanya patuh. "Buruan masuk gih" lanjutnya.

Setelah itu Kanaya memasuki kelasnya dengan santai, banyak teman sekelas Kanaya yang mengira ia sudah berpacaran dengan Reyhan terlihat tadi mereka seperti orang berpacaran di depan kelas.

"Cie-cie yang udah akur," ledek Tasya.

"Biasa aja," balas Kanaya lalu fokus dengan novel-novelnya.

•••

"Nay anterin ke perpus yuk," ajak Tasya yang kini sudah jam istirahat kedua.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang