06. Sial pake banget

5.5K 393 31
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!


Pagi ini Kanaya telat bangun karena ia begadang semalaman demi mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan sekarang sudah pukul 06.45 pagi.

"Ya ampun karet rambut gue mana sih?" gumam Kanaya sambil mencari di atas meja rias, biasanya setelah selesai pulang sekolah Kanaya langsung melepaskan karet rambutnya dan menaruhnya pada tempatnya.

"Ma, liat karet rambut Naya ga?" tanya Kanaya sedikit berteriak, kebetulan ia melihat Nadya dari balik pintu kamarnya.

"Kan kemarin kamu taruh di tas sekolah, jangan teriak sama orang tua, gak sopan tau gak?" jawab Nadya sambil memperingati anak gadisnya itu.

"Iya ma, maafin Naya"

Setelah mengatakan itu dengan cepat Kanaya mengambil tasnya yang ada di kasur, dan langsung membongkarnya.

"Ketemu!"

"Jam tangan udah, hp udah, apalagi ya?" tanya Kanaya sambil berkacak pinggang.

"Oh iya, tugas matematika gue udah di masukin ke tas belum ya?" Kanaya tidak menemukan tugas matematika-
nya di dalam tas yang sering ia gunakan setiap hari.

"Perasaan tadi malam gue taruh di sekitar sini?" lanjut Kanaya sambil menyingkirkan buku-buku yang menghalanginya.

Gadis itu sibuk mencari tugas matematika yang baru saja kemarin malam ia kerjakan.

"Nah ini dia" kata Kanaya, ternyata buku tersebut berada di meja belajarnya yang ditumpuki oleh buku-buku pelajaran lainnya, setelah itu ia dengan langsung berlari menuju dapur.

"Loh, Papa sama kak Devan mana?" tanya Kanaya saat ia tidak melihat mereka berdua.

"Papa kamu pagi-pagi udah ke kantor,
kalo Kakak kamu udah duluan ke sekolah" jawab Nadya sambil menyapu lantai dapur.

"Hah! Kak Devan udah duluan ternyata? ishh tega banget sama adeknya sendiri" kesal Kanaya sambil memencak-mencakan kakinya ke lantai.

"Ya udah cepat sarapan biar kamu gak terlambat" suruh Nadya.

"Gak usah Ma, Naya udah yakin bakalan terlambat" balas Kanaya
lesu. "Ma, Kanaya ke sekolah dulu" lanjutnya sambil mencium punggung tangan Nadya.

"Iya, hati-hati" balas Nadya memperhatikan Kanaya yang begitu tidak bersemangat.

Terpaksa Kanaya harus berjalan kaki untuk menuju sekolah, tetapi dari rumah sampai ke sekolah memang tidak terlalu jauh juga.

Nasib-nasib.

•••••

Akhirnya Kanaya sudah sampai di sekolah dengan selamat dan sialnya saat ini gerbang sekolah sudah tertutup rapat.

Kanaya menghela nafasnya berat saat melihat pintu gerbang sekolah sudah di tutup rapat. Ya jelaslah udah bangun kesiangan, ke sekolah jalan kaki lagi.

Kanaya langsung menuju pintu gerbang belakang sekolah, karena di sana cukup sepi dan jarang guru-guru
melintas, sedangkan gerbang depan sekolah pasti ada penjaganya entah itu OSIS ataupun satpam sekolah.

"Jalan satu-satunya gue harus manjat nih pintu gerbang" pasrah Kanaya.

Kanaya melempar tas-nya ke dalam dan langsung memanjat pintu gerbang sekolah dengan hati-hati, karena baru kali ini ia memanjat pintu gerbang sekolah.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang