< HAPPY READING >
BUDAYAKAN VOTE!
•••
Setelah pulang sekolah Kanaya di kejutkan oleh kedatangan adik sepupunya yang bernama Aci, Aci yang mempunyai rambut lurus sebahu, mata lentik dan tak lupa pipinya yang tembem. Kanaya tersenyum saat Aci tiba-tiba
Mencium pipi kanan Kanaya."Wahh, Aci kapan kesini?" tanya Kanaya mencubit pelan pipi Aci yang tembem.
"Taji cama mama" jawab Aci sambil menunjukkan Tante Lena yang sedang mengobrol dengan Mama Nadya, Aci kini hampir berumur tiga.
"Tadi Aci, bukan taji" ucap Kanaya yang membenarkan ucapan Aci.
"Eh Naya udah pulang, Kak Devan mana?" tanya Tante Lena-Mama Aci
Dengan tersenyum ramah ke arah Kanaya."Hehe, udah Tante, kalo kak Devan masih di luar nanti aja kesini" jawab Kanaya menyalami tangan Tante Lena dan Mama Nadya.
"Kak Nay, cepet ganci baju bial bica
main cama Aci!" celetuk Aci sembari menarik tangan Kanaya."Tante, Naya bawa ke kamar ya?" tanya Kanaya yang diberikan anggukkan oleh Tante Lena.
"Iya-iya sekarang Aci" ujar Kanaya lalu menaiki tangga menuju kamarnya dengan Aci yang masih menarik tangan Kanaya.
"Aci diem disini dulu jangan nakal, Kakak mau ganti baju, setelah itu main bareng Aci oke?" tanya Kanaya lalu masuk ke dalam kamar mandi, Aci hanya menggaukan kepalanya sambil bermain boneka babi Kanaya.
Lima menit kemudian Kanaya sudah berada di depan Aci yang masih memainkan boneka babinya.
"Kak Nay, ini boneca apa?" tanya Aci memperlihatkan-nya kepada Kanaya.
"Itu namanya boneka babi, kayak kamu sama-sama ndut" jawab Kanaya sembari terkekeh lalu mencubit kembali pipi tembem Aci.
"Kalo ini?" tanya Aci lagi memperlihatkan boneka lainnya.
"Kalo itu boneka sapi, warnanya apa itu dek?" tanya Kanaya menunjuk lingkaran berwarna hitam.
"Uning!!" seru Aci sambil menepuk-nepuk tangannya.
"Salah Aci, itu warna hitam"
Aci hanya mengangguk seakan-akan mengerti. "Kak Nay, haus"
"Hah? Kamu haus? Yaudah yuk sini ke bawah" ucap Kanaya sambil menggendong Aci ala gaya Koala, kini mereka berdua sudah berada di ruang tamu dengan Devan yang asik memainkan ponselnya.
"Kak, Mama sama Tante Lena di mana?" tanya Kanaya saat ia tidak melihat mereka berada di sini.
"Masak di dapur, lo nggak liat apa?" kata Devan yang masih sibuk dengan Ponselnya.
"Gue cuma nanya," setalah mengatakan itu Kanaya mengambil satu gelas yang berada di dekat kulkas untuk Aci.
"Dek, bilang kak Devan jelek," bisik Kanaya kecil yang tidak di dengar oleh Devan.
"Kak Pan jelek" ujar Aci pelan yang tidak di hiraukan oleh Devan.
"Kerasin" bisik Kanaya lagi.
"Kak Pan jelek!!" pekik Aci sedangkan Devan langsung menatap Kanaya horor.
"Jangan ajarin Aci yang nggak-nggak!" Devan menatap sang adik garang.
"Ng-nggak kok, dianya aja sendiri yang bilang kayak gitu" jawab Kanaya yang nyalinya tiba-tiba mencuit saat kakaknya menatap Kanaya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)
Teen FictionReyhan Mahardika, siswa most wanted di sekolah SMA Tunas Bangsa, parasnya yang tampan berhasil melelehkan hati semua perempuan di sekolah itu. Terutama Kanaya Vinaria, gadis cantik nan manis. Bagi Kanaya, Reyhan adalah cowok soft yang ingin dia mi...