22. Bully? (2)

3.5K 275 29
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!

•••

"Hei apa kabar Nay?" tanya Viona yang tiba-tiba muncul di hadapan Kanaya, dia paham betul dengan kelakuan Viona saat ini, dimana ada Viona dan Kanaya disitu terjadilah pembullyan.

Mereka kini sedang berada di toilet perempuan.

"Selamat sudah merebut Reyhan dari gue," ujar Viona dengan smirknya. Eh tunggu-tunggu kenapa mbak lampir licik ini sendirian tanpa
dayang-dayangnya? Ugh sungguh mencurigakan, tidak mungkin ia kemari sendirian, pasti ada berbagai rencana yang Viona rancang.

"Kenapa? bingung untuk mencari perlindungan ya?" tanya Viona lagi sembari melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Gue yakin Reyhan pasti nolongin gue saat ini, jugaan dia udah janji untuk jagain gue," ucap Kanaya yang tengah memanas-manasi Viona, terlihat wajahnya yang menahan amarah.
Tetapi Kanaya sendiri juga tidak yakin kalo Reyhan akan menolongnya.

"Heh, jangan bodohin gue ya, Reyhan nggak bakalan dateng kesini, ini toliet perempuan mana mungkin Reyhan kesini, bego jangan di pelihara,"
seyakin itukah Viona, jika Reyhan tak mungkin kemari?

"Iya kah? Nih gue buktinya dateng, jadi siapa bego yang lo maksud di sini?" Kanaya maupun Viona terkejut dengan kehadiran Reyhan yang tiba-tiba, terutama Viona, Sedangkan Kanaya tentu menang disini.

"R-reyhan kamu?" Viona saat ini sudah kehabisan kata-kata, siapa suruh buat masalah dengan Kanaya, Reyhan tak ingin hal-hal jahat menimpa gadis itu.

"Kalian yang di atas ngapain bawa ember?" tanya Reyhan, ya Reyhan sadar kalo ada orang di atas atap WC.

"Em, mau nyiram Viona"

Byurr..

"Sial, ngapain kalian nyiram gue!?"
Geram Viona, kini Reyhan dan Kanaya tertawa kecil melihat Viona seperti itu, di sisi lain rencana mereka sudah gagal.

"Sini gue anterin ke kelas," kata Reyhan menarik tangan Kanaya lembut, sedangkan Viona melihat Reyhan yang semakin dekat dengan Kanaya membuatnya semakin panas.

"Heh, kalian mau kemana? Turun!" perintah Viona dengan nada keras, mereka hanya mengangguk, terlihat
kaki mereka bergetar sembari menundukkan kepalanya.

"KALIAN GILA ATAU GIMANA SIH?!"

"Maaf Ona, tadi solanya tatapan mata Reyhan tajem banget kayak jarum, trus dia juga nyuruh kita buat siram lo," jelas Jessie yang masih takut dengan amarah Viona, sebelumnya Viona tidak sampai semarah ini kepada mereka.

"jangan panggil gue ONA!" peringat Viona yang kesal di panggil dengan sebutan 'Ona' karena itu panggilan waktu ia kecil yang menurutnya sangat menyebalkan, cukup sejak kecil saja ia di panggil seperti itu, dulu Viona kecil yang lembut dan angun sedangkan sekarang malah sebaliknya, menjadi gadis yang ganas.

"Iya maaf Na,"

"Abisnya lo pernah bilang apapun yang Reyhan inginkan lo bakalan nurut demi Reyhan, nah! Tadi Reyhan nyuruh kita nyiramin lo, kita nurut aja lah," ucap Risa polos yang membuat Viona benar-benar Frustasi.

"Serah kalian, TERSERAH!" setelah itu Viona langsung pergi dengan keadaan basah kuyup, sungguh hari ini Viona sangat kesal kepada mereka.

•••

"Haha Rey, kok lo bisa ada di WC cewek tadi?" tanya Kanaya, pasalnya
ia sangat penasaran dengan Reyhan yang tiba-tiba berada di sana, apa Reyhan mendengar kegaduhan yang dibuat olehnya dan Viona, sampai terdengar di luar?

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang