15. Murid baru

4.2K 310 26
                                    

"Menghindar, satu kata yang saat ini aku jalani -Kanaya Vinaria

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!


Malam hari Kanaya dan Devan sedang duduk santai di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.

"Kak minat hotspot dong," celetuk Kanaya menatap sang Devan yang masih asik dengan game di ponselnya.

"Kemarin kan lo udah beli kuota, udah habis?" tanya Devan yang masih fokus pada gamenya.

"Masih kok, tapi gue mau nonton YouTube" ucap Kanaya dengan polos.

"Kok pinter sih?" tanya Devan menatap Kanaya kesal.

"Ayolah Kak, sekali ini aja" mohon Kanaya kepada Devan.

"Nggak. Pake kuota lo aja" final Devan beranjak dari duduknya.

"Ihh sebel deh!" pekik Kanaya ikut beranjak dari duduknya dan langsung melangkahkan kakinya menuju kamar tidur.

"Ck, baterai habis lagi" kesal Kanaya yang sudah berada di dalam kamarnya lalu mengecas ponselnya agar besok bisa ia gunakan dengan baterai full.

Karena Kanaya tidak ada kerjaan hanya bengong di kamar tanpa ponselnya, gadis memutuskan untuk tidur lebih awal agar besok lebih semangat bangun pagi.

Keesokan paginya ia berangkat ke sekolah dengan kakaknya, pada saat Kanaya dan Devan akan menuju kelas masing-masing Kanaya melihat seseorang perempuan yang berlari menghampiri mereka berdua lebih tepatnya menghampiri Devan.

"Van, maaf ya kemarin malam gue gak sempet balas chat lo soalnya gue ketiduran, baru tadi pagi gue liat" ucap seseorang perempuan tersebut yang tak lain ialah Nabila. Masih ingat dengan Nabila?

"Iya gak apa-apa yuk ke kelas" sahut Devan lalu meninggalkan Kanaya seorang diri, ditinggalkan oleh
Kakaknya membuat Kanaya kesal dan tak sadar sudah masuk ke dalam kelasnya.

"Kusut amat tu muka, kenapa lo?" suara Tasya adalah suara pertama ia dengar ketika sudah memasuki kelas.

"Nggak" ujar Kanaya singkat.

"Eh ngomong-ngomong ada anak baru loh" info Tasya tentang murid baru yang menjadi gosip di sekolah ini, pagi-pagi udah ngegosip aja.

"Siapa?" tanya Luna yang kini sudah mulai bersuara.

"Cowok, ganteng lagi seangkatan sama kita" ujar Tasya membayangkan cowok tersebut sekelas dengannya nanti.

"Inget Nathan Sya," ucap Kanaya memutar bola matanya malas.

"Udah putus," jawab Tasya Santai.

"HAH PUTUS!?" mereka berdua refleks kaget saat mendengar ucapan Tasya, putus? Bahakan Tasya terlihat santai saja tidak seperti umumnya jika seseorang putus dengan pacarnya biasanya terlihat galau, sedih dan sebagainya. Lah ini? Santai sekali seperti tidak ada beban.

"Iya baru kemarin" kata Tasya lagi dengan wajah yang tidak berdosa.

"Kok bisa?" nampaknya Luna kepo dengan jalan cinta mereka.

"Cowok sampah, brengseknya gak main-main.."

"Ya Dewa, kenapa lu tiba-tiba ngomong kek gitu?!" tanya Kanaya heran dengan Tasya, biasanya gadis itu membangga-banggakan Nathan kepada setiap orang, lah ini? Sebaliknya.

"Lo kenapa sih?" lanjut Kanaya bingung dan heran menjadi satu ketika melihat sahabatnya menjadi aneh, tumben sekali Tasya seperti ini.

"Seperti yang gue bilang tadi, dia itu cowok brengsek dia tega ngatain pacarnya sendiri dengan sebutan murahan, dia bilang gue murahan Nay, coba lo pikir ada nggak pacar kayak gitu!?" jelas Tasya yang mulai sakit hati kala mengingat kejadian kemarin, mungkin sudah keterlaluan sampai ia tidak bisa menjatuhkan air mata.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang