12. Kedatangan Alvin

4.2K 342 21
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!

•••

"Devan, Kanaya udah ketemu!?" tanya seorang perempuan cemas dengan anaknya yang belum pulang sampai sekarang.

"Belum Ma, tadi Devan udah cari dia di sekolah tapi gak ketemu," balas Devan yang sama halnya dengan Mamanya ikut cemas dengan keadaan Kanaya, dia tau ini salahnya.

"Kamu cari dia pokonya, Mama gak mau tau itu, cepet Devan cari adik kamu, Mama gak mau dia kenapa-napa." Nadya nampak kesal dengan anak laki-lakinya ini karena dari tadi hanya diam saja.

"I-iya Ma."

•••

Kanaya sudah sampai di depan rumahnya dengan selamat setelah diantarkan oleh Reyhan, dirinya mendengarkan suara ribut di dalam rumah seperti orang yang berdebat, semakin dekat semakin jelas apa yang dia dengar dan sepertinya Mamanya sedang memarahi Devan.

Satu ide terlintas di benak Kanaya.

"Gue kerjaiin lo Kak," gumam Kanaya dengan muka jahilnya, saat Kanaya hendak membuka pintu utama tiba-tiba Devan lah yang membuka pintu dengan sedikit keras tindakan Devan yang secara tiba-tiba membuat Kanaya tersentak langsung memegang hidungnya yang terkena sedikit benturan dari pintu.

"Aw, nih hidung udah pesek tambah pesek kan jadinya," gumam Kanaya memejamkan matanya sambil mengelus-elus ujung hidungnya yang tidak terlalu mancung.

"Kanaya!!" seru Nadya dan Devan saat melihat gadis itu yang sudah berada di depan pintu. Nadya langsung menghampiri Kanaya dan
memeluknya dengan sayang, rasa khawatirnya sudah menghilang perlahan.

"Kamu gak apa-apa kan?" tanya Nadya memeriksa keadaan Kanaya dari ujung kaki sampai kepala.

"Aku gak apa-apa, tadi aku takut Ma sendirian di sekolah," adu Kanaya sambil melirik Devan dengan senyuman liciknya.

"Dasar bocah, taunya ngadu aja," batin Devan kesal.

"Kenapa kamu gak telpon Papa atau kak Devan?" tanya Nadya sambil mengusap rambut Kanaya sayang.

"Baterai habis Ma" jawab Kanaya cengengesan.

"Tadi sama siapa pulang?" tanya Nadya.

"Reyhan Ma" ucap Kanaya keceplosan.

"Reyhan?" beo Nadya bingung.

"Eh, iya Reyhan temen aku" ujar Kanaya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

"Yaudah kamu masuk ganti baju gih, setelah itu makan, Mama udah siapin di meja makan"

"Devan, kamu jangan kedalam dulu Mama mau bicara sama kamu" ucap Nadya berbalik sambil menatap Devan.

"Iyaa Ma" patuh Devan.

"Dadaa Kak," jahil Kanaya sambil melambaikan tangannya kearah Devan.

"Devan kenapa kamu gak langsung jemput adik kamu setelah nganterin temen?" tanya Nadya yang sudah tau masalah Devan, tadi setelah mengantarkan Nabila ia sempat bilang kepada Nadya bahwa ia tidak bisa pulang bareng bersama Kanaya, sedangkan Nadya yang mendengar ucapan Devan cepat-cepat menyuruhnya kembali ke sekolah untuk menjemput Kanaya.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang