11. What is love?

4.2K 357 19
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!

•••

Bel pulang sekolah telah berakhir sepuluh menit yang lalu, kini Kanaya sedang berada di depan gerbang sekolah sedangkan Tasya dan Luna sudah pulang sejak tadi, Kanaya bingung dengan siapa ia akan pulang sekarang? Pasalnya tadi Devan mengirimkan pesan kepadanya bahwa dia tidak bisa mengajak Kanaya pulang bareng karena Kakaknya akan mengantarkan Nabila pulang, Nabila adalah teman sekelas Devan.

"Dasar Kak Devan lebih mentingin orang lain dari pada adeknya sendiri, awas aja kalo udah sampe rumah gue laporin ke Papa" ucap Kanaya kesal dengan sang Kakak.

"Kira-kira sekarang Papa bisa jemput gak ya?" gumam Kanaya.

Kanaya dengan langsung mengambil ponsel di dalam tas sekolahnya dan langsung memencet tombol kecil di pinggir ponsel tersebut untuk mengaktifkannya kembali.

"Yaelah baterai habis lagi" semalam Kanaya lupa mengecas ponselnya, karena kemarin malam asik Video call dengan Tasya dan Luna.

Tiba-tiba mata Kanaya bertemu dengan mata Reyhan, buru-buru cowok itu mengalihkan pandangannya, lantas Kanaya melihat Viona masuk kedalam mobil Reyhan.

Reyhan yang melihat Kanaya dari balik kaca mobilnya, hanya bisa diam memikirkan mengapa dia tidak pulang dengan Kakaknya? Tidak seperti biasanya Kanaya pulang lambat seperti ini.

"Rey, ayo jalan kok ngelamun?"
Tanya Viona yang menyadarkan lamunan Reyhan.

"Kamu liat apa sih?" tanya Viona lagi sambil menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk melihat siapa yang ditatap oleh Reyhan, dan mata Viona menangkap seorang gadis yang ia kenali sedang menatap kearahnya juga.

"Oh, jadi kamu liatin si murahan itu?" tanya Viona menyilang kan kedua tangannya di depan dada.

"Jangan pernah bilang dia murahan" peringat Reyhan sama sekali tidak suka mendengar ucapan yang keluar dari mulut Viona itu, menurutnya sudah sangat keterlaluan.

"Memang dia benaran cewek murahan buktinya dia ngemis cinta ke kamu dan semua cowok diembat sama dia! Kamu gak liat kalo dia tadi berduaan di kantin sama Alvin" ucap Viona bermaksud memanas- manaskan Reyhan.

"Dia gak ada ngemis cinta ke gue tapi justru gue yang cinta sama dia sampai detik ini." Balas Reyhan geram dan satu lagi yang ia tidak sukai dengan ucapan Viona yaitu membahas tentang Kanaya dan Alvin.

Katakanlah sekarang Reyhan sedang cemburu dengan Alvin.

Viona yang mendengar bahwa Reyhan mencintai Kanaya refleks menoleh cowok itu dengan mimik wajah tidak percaya, air matanya sudah jatuh mengenai pipi mulusnya ia menjadi semakin benci dengan Kanaya. Sangatlah benci!

Setelah itu Reyhan langsung menancap gasnya meninggalkan area sekolah.

Sedangkan Kanaya masih tetap memperhatikan mobil Reyhan yang sedang melaju kencang sampai ia tidak dapat melihatnya.

"Lo gak tau Rey, betapa sakitnya hati gue kalo liat lo berduaan dengan cewek lain" batin Kanaya yang masih setia melihat jalanan yang nampak sepi.

Lima belas menit berlalu Kanaya masih diam di sini, kini hanya tersisa dirinya yang berada di sekolah namun hati dan pikirannya sedang sangat kacau dan tiba-tiba ia tersentak kaget saat seseorang menepuk pundaknya pelan.

"Belum ada yang jemput ya?" tanya seorang laki-laki yang terus memandangi wajah cantiknya.

"Eh, iya tapi kok lo bisa disini bukannya tadi udah pulang ya sama Viona?" tanya Kanaya bingung di tambah ia sangat kaget dengan kehadiran Reyhan disini.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang