25. Berubah status

3.8K 263 98
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!

•••

"Vio, sebenarnya gue suka sama lo, tapi semenjak kehadiran Kanaya rasa suka gue ke lo semakin menipis," ucap seorang lelaki itu tepat di hadapan Viona, dia adalah Reyhan. Sedangkan Viona yang mendengar penjelasan singkat itu hanya bisa diam dan membuatnya tidak percaya.

Sungguh kah? Reyhan menyukainya? Ini seperti mimpi menurutnya.

"Kamu serius?" tanya Viona gugup karena saking tidak percayanya dengan  hal ini, Viona berharap agar Reyhan menjadikan dirinya sebagai pacar.

"Iya, gue harap lo masih suka sama gue," jawab Reyhan sambil menggenggam tangan dingin Viona.

Taman belakang adalah tempat yang tidak pernah Viona lupakan, disinilah tempat Reyhan mengungkapkan rasa suka kepadanya, sungguh ia sangat senang hari ini.

"Aku udah cinta sama kamu Rey, nggak ada rasa suka lagi," seketika air mata Viona mengalir deras di permukaan pipinya, hal itu refleks tangan besar Reyhan menyentuh pipi mulus Viona dengan jempolnya.

"Reyhan hikss, tolong tepati janji kamu yang dulu, kamu udah janji hikss sama Papi aku, buat jadiin aku pacar kamu," ucapnya yang masih menangis.

"Oke. Gue bakalan terima itu gue bakalan tepati janji itu," kata Reyhan yang membuat Viona menatapnya tidak percaya.

"Serius?!"

"Iya, gue serius.."

"Makasih, kamu inget gak dulu pas kita masih kecil? kamu pernah bilang kalo kamu pengen kita pacaran saat  kita udah beranjak dewasa," tanya Viona menatap Reyhan dengan tatapan yang sendu.

"Iya gue masih inget, lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Reyhan yang langsung diangguki oleh Viona, dengan segera gadis itu memeluk erat tubuh Reyhan yang tentunya di balas olehnya.

"Non, Non Vio, bangun Non," ucap pelayan Viona dengan menepuk pelan bahunya.

"Apaan sih lo?" ucapnya kesal dengan mata masih keadaan tertutup rapat.

"Bangun atuh Non, sudah jam tujuh," ucap pelayan itu dengan wajah yang takut. Takut karena sekarang ia akan di marahi oleh Viona karena telat membangunkannya, ralat tadinya Pelayan Viona sudah membangunkan gadis itu sebanyak lima kali tetapi tetap ia tidak bisa di bangunkan alias kebo.

"Apa lo bilang, jam tujuh?!" Pekiknya kini dengan keadaan mata yang terbuka lebar.

"Iya Non, oh iya tadi Reyhan kesini nganterin jaket Non Vio yang katanya kemarin ketinggalan di rumah Reyhan," kata pelayan itu yang bernama Sarah.

"Trus Reyhan nya kemana sekarang?" tanya Viona dengan wajah yang ingin tau.

"Udah ke sekolah sekarang, Reyhan gak bisa mampir ke sini, katanya sih mau jemput pacarnya," jelas si pelayan itu.

"Pacarnya?" gumam Viona yang masih bisa di dengar oleh Sarah.

"Iya Non, kalo gak salah namanya Anaya," balasnya kembali mengingat nama yang di sebut olah Reyhan tadi..

"Kanaya?!"

"Beneran?!"

"Berarti tadi gue cuma mimpi dong?!"

"Huaaa..."

"Nah iya, namanya Kanaya," ucap Sarah membetulkan ucapan Viona, Sarah tau jika Viona menyukai Reyhan, tadi ia juga tidak tega memberitahukan kepada Viona.

"Huaaa, misi-misi gue mau mandi, awas ketemu tuh orang, gue kasi pelajaran langsung," isak Viona yang beranjak dari tempat tidurnya

"Baik Non," ucap Sarah menuruti perkataan Viona, ia juga takut jika Viona sudah seperti ini.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang