VOTE DULU SEBELUM MEMBACA!
~Happy Reading~
🥀
Kanaya membasuhkan wajahnya dengan cepat, ia ingin melupakan masalahnya sekejap, ingin menangis tetapi sulit mengeluarkan air mata.
Dia menatap dirinya di cermin toilet, lalu berusaha tersenyum menyemangati dirinya sendiri, saat sudah tenang, Kanaya mulai keluar dari toilet, tidak jauh dari sini ia mendengar percakapan yang sangat familiar di telinganya.
Jadi ia memutuskan untuk diam, dan bersembunyi di balik tembok, bukannya bermaksud menguping, tetapi Kanaya hanya tidak mau mengganggu percakapan serius mereka.
"Lun, gue mau jujur sama lo.."
"Kamu mau ngomong apa?"
"Gue—"
Luna menaikan satu alisnya, menunggu kelanjutan yang dikatakan oleh Reza.
"Gue sekarang udah gak tertarik lagi sama lo, jadi gue minta jangan cari gue lagi anggap kita gak saling kenal, oh iya satu lagi, gue suka sama senyum lo, sebenarnya gue gak rela senyuman lo itu diperlihatkan di depan cowok lain selain gue, ya gue sadar, seharusnya gue gak boleh egois, jadi gue rela Kevin dapetin lo."
"I-iya, tapi aku gak setuju waktu kamu bilang anggap kita gak saling kenal, aku mau kita menjadi teman." Kata Luna menundukkan kepalanya, lalu tersenyum ke arah Reza.
"Aku suka tersenyum. Menurut Luna, dengan senyum kita bisa lega dan beban berat akan terasa ringan, kalo Reza lagi sedih inget senyum ya? Luna tau Reza lagi suka sama seseorang, jadi Luna gak bakalan ganggu Reza, walaupun rasa suka masih ada di hati Luna."
"Lo gila? Jelas-jelas lo udah punya pacar sekarang, gue minta sama lo berhenti suka sama gue!" Ucap Reza penuh penekanan di setiap kalimatnya.
"Oke kalo itu mau kamu, Luna yakin besok Luna gak ada rasa lagi sama Reza." Ucap Luna tersenyum kecil.
"Oh iya, nanti pulang sekolah Luna mau ngasi Reza sesuatu."
"Gue sibuk!"
Setelah mengatakan itu, tiba-tiba ada seorang gadis datang yang langsung tersenyum ke arah Luna.
"Nina?"
"Hai Luna.." Sapa Nina ramah yang sehabis keluar dari toilet.
"Hai juga Nina, kamu sama—"
"Yuk!" Ajak Reza, yang bermaksud memotong pembicaraan mereka berdua, dengan cepat Reza membawa pergi Nina dari hadapan Luna.
Luna yang melihat itu hanya menatap punggung Reza yang semakin jauh.
"Luna.." Panggil Kanaya pelan.
"Eh Naya, udah selesai?"
Kanaya mengangguk.
"Lo gak apa-apa kan?" Tanya Kanaya khawatir.
"Iya, Luna baik-baik aja kok."
"Lun, gue tadi denger semua percakapan lo sama Reza, sombong amat tuh cowok!" Kata Kanaya tidak suka dengan Reza yang bersikap seperti itu kepada Luna.
"Jadi Naya denger semuanya?"
"Iya! Yuk balik ke kelas." Ajak Kanaya.
•••
Saat ini kantin sangat ramai, banyak murid yang tidak dapat duduk, dan ada juga para murid yang mengeluh
karena makanan dipesannya sangat lama."Yan, muka lo jangan begitu dong, gue tau lo jomblo, kok bisa gak laku sih? Padahal lo ganteng loh." Ucap Kevin mengejek Rian sambil memakan kentang gorengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)
Teen FictionReyhan Mahardika, siswa most wanted di sekolah SMA Tunas Bangsa, parasnya yang tampan berhasil melelehkan hati semua perempuan di sekolah itu. Terutama Kanaya Vinaria, gadis cantik nan manis. Bagi Kanaya, Reyhan adalah cowok soft yang ingin dia mi...