24. Rumah Reyhan

3.5K 269 127
                                    

< HAPPY READING >

BUDAYAKAN VOTE!

•••

Pulang sekolah Kanaya masih sibuk dengan tugas yang berada di papan tulis, pasalnya pelajaran terakhir adalah jam kosong di kelasnya.

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, kini tinggal lah Kanaya, Tasya, dan beberapa murid
lainnya. Sedangkan Luna sudah pulang terlebih dahulu.

"Lo udah selesai?" tanya Tasya saat ia akan mengumpulkan tugasnya di depan meja guru.

"Belum, lo duluan aja," sahutnya masih sibuk dengan kertas-kertas di atas meja, menurutnya guru yang memberikannya tugas sangat kejam, kalian bayangkan saja jika di beri tugas matematika 50 soal dengan waktu 30 menit, tugas itu membuat seluruh murid XI MIPA 3 seketika pusing di buatnya kala melihat soal yang diberikan oleh pak Rudi.

"Serius?"

"Iya, lo pulang aja nanti gue yang bawa tugasnya ke ruang guru," kata Kanaya yang akan membawa tumpukan tugas ini ke ruang guru, karena disini Kanaya lah yang paling terakhir menyetor tugas.

"Oke, gue duluan ya..."

"Nay, di cari sama Reyhan," ucap siswi yang di belakang Kanaya.

"Eh, Reyhan sini!" panggil Kanaya saat melihat Reyhan berada di ambang pintu kelas, yang hendak masuk ke dalam .

"Udah selesai?" tanya Reyhan lalu duduk di samping Kanaya.

"Udah kok."

"Lama banget sih, dari tadi gue tungguin nggak keluar-keluar juga lo!" Kesal Viona sambil menatap sinis Kanaya.

"Ck, sabar dong jadi orang gini amat!" Lawan Kanaya tak mau kalah dengan Viona. Hadeh, Kalian tau kan? Jika Kanaya dan Viona di satukan akan terjadi keributan.

"Maksud lo apa hah?!"

"Naya ngalah!" Kata Reyhan sambil menggenggam tangan mungil Kanaya, hal tersebut mampu meredam emosinya kepada Viona.

"Kamu apaan sih Rey, selalu aja bela dia, kenapa sih kamu nggak pernah belaiin aku contohnya kayak tadi, kenapa kamu nggak suruh aku ngalah aja!" ujar Viona tidak terima.

"Udah selesai ngomong'nya?" tanya Reyhan kepada Viona sedangkan Viona hanya mencibirkan bibirnya.

"Em, La lo udah selesai belum tugasnya?" tanya Kanaya kepada Lala, teman sekelas Kanaya yang masih sibuk juga dengan tugas-tugas tersebut, awalnya Kanaya mengira dirinya lah yang terakhir belum menyetor tugas.

"Belum Nay, lagi dikit," balasnya.

"Gue minta tolong ya sama lo, nanti bawain tugasnya ke ruang guru, gue soalnya ada urusan jadi nggak bisa anterin lo," kata Kanaya basa basi.

"Iya Nay, santuy aja.." Balas Lala sambil tersenyum.

"Siap, makasih Lala cantik,"

Saat akan ke parkiran sekolah tak henti-hentinya Viona bergelayutan manja di lengan Reyhan, itu membuat Kanaya seketika panas dibuatnya.

"Nggak bisa di biarin, suka kesel sama nih orang," batin Kanaya.

"Aw Rey!" Pekik Kanaya, ini adalah salah satu ide rencana pura-puranya, ia sengaja menjatuhkan dirinya ke tanah untuk menarik perhatian Reyhan.

"Naya!" Seru Reyhan yang melihat Kanaya terjatuh di tanah ia segera membangunkan Kanaya lalu menuntunnya ke kursi area koridor.

"Ada yang sakit?" tanya Reyhan.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang