43. Dia lagi

3K 199 91
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA!

~Happy Reading~

"Harus ya? Pake acara ketemuan sama dia?"

🥀

Liburan ini sangat membosankan bagi Kanaya, setiap harinya hanya mengurung diri di kamar, tidak ada yang istimewa selama liburan, ia juga tidak pernah mengabari Reyhan, begitupun sebaliknya, mereka berdua sudah seperti orang yang tidak kenal saja

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, dengan sangat malas ia turun ke bawah untuk sarapan bersama sang Kakak, tetapi keningnya berkerut saat melihat Tante Sisil dan Revina sedang menyiapkan sarapan pagi di ruang makan.

"Tante Silsil?"

"Pagi Naya, sini yuk sarapan." Ajak Tante Sisil menyuruh Kanaya sarapan bersama.

"Hai Naya," sapa Revina tersenyum hangat.

Mengerti dengan raut wajah Kanaya yang membingungkan, dengan langsung Revina menjelaskan kepada Kanaya mengapa ia dan Mamanya bisa berada di sini.

"Tante Nadya nyuruh kita buat tinggal di sini sementara, selama mereka masih di London." Jelas Revina sambil menuntun Kanaya untuk duduk.

"Tante minta maaf ya Nay, seharusnya kami datang sewaktu kedua orang tua kamu ke London, Tante juga waktu itu banyak kesibukan, jadinya terlambat deh ke sini."

"Gak apa-apa kok, justru Naya yang gak enak, Tante Silsil harus repot-repot ke sini." Balas Kanaya sambil mengambil roti yang sudah berada di atas meja. "Oh iya, Kak Devan mana ya?"

"Katanya sih masih mandi di atas," sahut Revina yang diberikan anggukan oleh Kanaya.

"Tante di samping kamar Mama aja nanti tidur, kebetulan di sana kosong, sedangkan Revina, di kamar aku aja." Kata Kanaya.

"Okee deh.." Jawab mereka.

Tak beberapa lama, Devan pun turun ke bawah yang langsung duduk di samping Kanaya tak lupa tangan usilnya menarik pelan rambut gadis itu, Tante Silsil yang memperhatikan  itu tersenyum hangat kepada mereka berdua.

"Ayo, kita sarapan bersama." Ucap Tante Silsil yang diberikan anggukan oleh mereka.

Selesai makan, Kanaya memutuskan untuk kembali ke atas, sangat malas jika terus berada di rumah, Kanaya ingin cepat-cepat sekolah, bertemu dengan temannya di sana pasti tidak membosankan seperti ini.

Tiba-tiba Revina datang, dan ikut duduk di pinggir ranjang Kanaya.

"Kenapa? Kok muka lo masam gitu?"

"Gak apa-apa kok, gue cuma bosen aja di rumah," jawab Kanaya sambil mengambil ponselnya yang berada di atas naskas.

"Gimana kalo kita jalan-jalan ke luar?" Tanya Revina mengajak Kanaya untuk sekedar refreshing.

"Em, boleh deh, tapi kemana?"

"Kemana aja, yang penting lo gak bosen," jawab Revina yang diberikan anggukan semangat oleh Kanaya.

"Trus barang yang lo bawa gak di pindahkan ke sini?" Tanya Kanaya.

"Udah nanti aja, gue cuma bawa koper kecil, jadi gampang deh ngurusnya," jawab Revina.

"Ya udah, gue mau ganti baju dulu." Kata Kanaya bangun dari tempat tidurnya.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang