10. Permasalahan Viona

4.5K 359 26
                                    

< HAPPY READING >
BUDAYAKAN VOTE!

•••

Tuk. tuk.. tuk.

Terdengar suara derap kaki seseorang yang akan memasuki rumahnya, malam yang larut membuat Reyhan cepat-cepat masuk kedalam takut sang Bunda mengomel tak henti-hentinya karena keterlambatan pulang.

"Dari mana saja kamu Reyhan!?" Baru saja menginjak lantai utama, tiba-tiba
teguran seseorang membuat Reyhan diam di tempat.

"Dari rumah temen Pa" jawab Reyhan jujur.

"Ada yang Papa ingin bicarakan, tolong kamu dengarkan baik-baik!" Peringat Aswin-Papa Reyhan, sambil mengajak Reyhan duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

"Ada apa Pa?" tanya Reyhan yang sudah duduk berhadapan dengan Aswin, dari tatapannya Reyhan sudah yakin bahwa pria di depannya ini, mengajaknya berbicara serius.

"Kamu sudah keterlaluan Reyhan!" seru Aswin menatap anaknya lekat.

"Maksud Papa?" Reyhan tak mengerti dengan sikap aneh Papanya sungguh sangat aneh, sebenarnya ada apa ini? Pertanyaan tersebut terngiang-ngiang di pikirannya.

"Tadi siang Viona kesini, dia bilang kamu sudah mengingkari janji Om Rafa dan kamu lebih memilih gadis lain daripada Viona, benar?!" tanya Aswin.

"Benar!" ucap Reyhan sambil memalingkan wajahnya, ia awalnya memang sudah menebak jika Viona akan mengadunya kesini, ternyata dugaannya sangat benar.

"Kenapa kamu tidak kasian dengan Viona? dia kesepian setiap harinya tidak ada orang yang menemaninya dan tidak dapat merasakan kasih sayang orang tuanya sedangkan kamu untuk menjaga dan menghiburnya saja tidak bisa!" ucap Aswin melayangkan tatapan kesal ke arah putra satu-satunya itu.

"Bukan begitu Pa"

"Lalu apa?"

"Reyhan gak nyaman aja dengan sikap dan perilaku Viona"

"Maksud kamu?"

"Asal Papa tau Viona sering bully anak perempuan kalau mereka itu dekat sama Reyhan, nah! Itu yang Reyhan gak suka dan satu hal yang paling penting, saat ini ada seseorang gadis yang singgah di hati Reyhan"

"Papa gak mau tau entah dia bully orang atau apalah yang penting kamu harus jaga dia masalah kamu menyukai seseorang kamu kubur dulu soal itu, sekarang kamu harus fokus dengan Viona tadi Papa dapat informasi dari Om Rafa bahwa dua bulan yang akan datang Om Rafa akan balik ke Indonesia lagi dengan Neneknya yang kabarnya sudah mulai membaik, hanya dua bulan saja Reyhan!" kata Aswin lalu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju  kamarnya.

Diam sejenak untuk menenangkan pikirannya, setelah itu Reyhan memutuskan untuk menuju kamar mandi ingin membersihkan dirinya.

Lima belas menit kemudian Reyhan sudah selesai dengan ritual mandinya dan berada di balkon kamar sambil menatap langit malam yang dihiasi dengan bintang-bintang, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu Reyhan dari belakang membuat ia terlonjak kaget.

"Bunda!" kaget Reyhan.

"Kenapa belum tidur hm?" ujar Ana-Bunda Reyhan.

"Belum ngantuk Bun" jawab Reyhan dengan rajut wajah yang lesu, Ana sepertinya sangat peka dengan masalah anaknya.

"Bunda tau masalah kamu jadi jangan terlalu di pikirkan, itu akan menambahkan beban di pundaknya kamu Reyhan" kata Bunda halus yang mengerti keadaan anaknya.

"Kenapa Papa maksa Reyhan buat jagain Viona, Reyhan tau kalo dia kesepian setiap harinya, tapi kenapa harus Reyhan Bun?" Reyhan berharap Ana mengerti dengan situasinya saat ini.

REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang