< HAPPY READING >
BUDAYAKAN VOTE!
•••
Reyhan tau jika Aldi tidak sendiri disini, orang pengecut seperti dia mana berani sendirian melawan mereka berdua. Sudah terbukti dengan sifatnya, Aldi adalah orang yang tidak mau kalah.
Reyhan maupun Rian sudah memasuki gudang kosong tersebut, baru saja Reyhan ingin melangkah kaki untuk lebih dekat dengan Aldi, tiba-tiba dari arah belakang ada dua orang cowok dengan pakaian serba hitam mengambil kedua tangan Reyhan dari belakang lalu menahannya, begitupun dengan Rian, kedua cowok itu berusaha mengunci pergerakan mereka.
Sedangkan Aldi tersenyum di tempat dengan sorot mata yang fokus menatap mereka.
Tanpa berpikir panjang, Rian mulai menendang benda pusaka cowok itu, dan berhasil terlepaskan, buktinya sekarang cowok itu tengah meringis sambil mengusap anunya.
Melihat temannya cidera, dengan segera cowok berpakaian serba hitam itu melepaskan Reyhan dan memukuli Rian, tak tinggal diam Rian pun membalasnya sampai penjahat itu babak belur.
Sedangkan Reyhan kini melangkahkan kakinya untuk menemui Aldi yang hanya diam saja.
"Gimana? Mau main fisik?" tanya Reyhan dengan smirknya.
Drtt, drttt.
Itu bunyi ponsel Reyhan, shit kenapa dalam keadaan seperti ini ada seseorang yang menelponnya? Kanaya, nama itu tertera di ponsel Reyhan pada saat ia memeriksa siapa orang yang menelponnya saat ini, awalnya Reyhan akan kesal dengan si penelpon, tetapi saat di lihatnya Kanaya lah yang menelpon, tiba-tiba berubah seketika.
Reyhan menatap Aldi sejenak.
"Lo aman sekarang, lagian gue gak mau punya masalah sama lo, percuma aja," ucap Reyhan sambil menepuk pundak Aldi.
Kejadian tadi yang dimana Kanaya menelponnya, seketika berubah semua, anehnya Aldi hanya diam tidak melawan, padahal kan ini kesempatannya untuk melawan Reyhan, mengingat pasukannya tidak cuma dua orang saja melainkan masih banyak simpanan di dalam.
Langsung saja Reyhan berbalik dan menemukan Rian yang hanya diam menatap mereka berdua, penjahat tadi sudah beres di laksanakan, Rian memang jago dalam perkelahian, sampai-sampai ia ingin lebih dari yang ini, tangannya gatal untuk menonjok orang.
"Pulang Bro?" tanya Rian.
Reyhan hanya menganggukan kepalanya, bukanya kenapa, Reyhan hanya tidak mau jika Kanaya mengetahui kejadian ini, jangan sampai, Kanaya benci perkelahian. Intinya Reyhan bukanlah orang yang pengecut. Kata pengecut menurutnya sangat sampah.
"Oh iya, gue lagi baik nih, lo gak usah benerin motor gue, uangnya di tabung aja biar akhlak lo bisa baik kedepannya" ucapnya, yang secara tidak langsung menyindir Aldi.
Aldi merasa direndahkan sekarang.
Entah kemasukan apa, mereka berdua tiba-tiba menjadi seperti ini. Mungkin semua ini berubah karena Kanaya menelpon Reyhan, padahal sebelumnya Reyhan ingin sekali menghabisi spesies seperti Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN & KANAYA (Sudah Terbit)
Teen FictionReyhan Mahardika, siswa most wanted di sekolah SMA Tunas Bangsa, parasnya yang tampan berhasil melelehkan hati semua perempuan di sekolah itu. Terutama Kanaya Vinaria, gadis cantik nan manis. Bagi Kanaya, Reyhan adalah cowok soft yang ingin dia mi...