Cara Kita Berpisah

339 28 1
                                    

Kencan terakhir yang Arbi minta baru bisa Bona penuhi seminggu kemudian. Selama seminggu ini ia berpikir keras apa dan bagaimana ia akan mengakhiri hubungan mereka.

Apa yang bisa ia berikan pada Arbi agar putusnya mereka adalah putus baik baik. Tapi nyatanya, semua ide romantis yang selama ini ia baca di novel terlihat tak cocok untuk mereka berdua.

Ada beberapa list sederhana yang ia buat:

•Menggenggam tangan  bg Arbi selama kencan

•Mengecup pipinya saat akan berpisah

•Aku harus terlihat ceria selama masa kencan

•Aku akan tertawa dan tersenyum sebanyak banyaknya

•Makan empek empek bersama

•Aku akan mengatakan sayang banget sama dia ~hanya untuk membuat dia ingat saja bahwa pernah ada gadis kecil yang pernah tulus menyayanginya~

•Aku harus menasehatinya tentang pernikahannya

•Aku akan menuruti permintaannya selama kencan

“Bg Arbi, aku mau berkencan denganmu untuk terakhir kalinya agar bisa menyelesaikan semua perasaanku padamu. Untuk bisa mengakhiri hubungan kita dengan cara yang baik, sama seperti bagaimana kita memulainya."

"Kita berkencan hanya agar bisa saling merelakan dan mengikhlaskan, bahwa memang masing masing dari kita hanya bisa menetap di dalam hati, tapi tidak untuk saling bersama lagi.”

'''''''''''''''

Bona duduk di teras rumah, sebelumnya sudah lama disana ada Ayu, Dewi, Sarah dan tentu saja ibu kos yang sama degdegannya dengan Bona.

Bona sudah menjelaskan pada mereka bahwa hubungannya dengan Arbi sudah selesai dan ini akan menjadi kencan terakhir mereka, sebagai tanda hubungan mereka yang sudah selesai.

Bona tidak pernah memberitahukan bahwa Arbi sudah menikah. Ia selalu mengatakan perpisahan mereka demi kebaikan bersama.

“Nanti kalo memang kak Bona dan bg Arbi jodoh, mau sejauh apapun kalian pisah pasti bakal ketemu juga. Sarah yakin kok, kalian akan bertemu lagi, suatu saat nanti. Dan kita bakal jadi bridemaid di pernikahan kalian nanti.”

Sarah berusaha untuk menghibur, tapi nyaris air mata Bona jatuh karena ucapannya.

“Iya, Bona sama bg Arbi emang kelihatan mirip banget, pasti karena kalian jodoh. Suatu saat nanti kita pasti akan berkumpul lagi di hari pernikahan kalian. Kita semua percaya itu kok.” Dewi ikut menimpali.

Dan ibu kos, yang biasanya galak dan selalu kelihatan tegar, sudah lebih dulu mewek di pojokan. Ia menangis karena Bona dan Arbi putus.

Ia seperti kehilangan calon menantu yang selama ini sudah ia idam idamkan.

Mobil mercedes Arbi parkir di depan kos. Anak anak sibuk menenangkan ibu kos agar tidak menangis lagi, agar Arbi tidak semakin terbebani dengan hubungannya yang kandas.

Seperti biasa, Arbi selalu menyalami ibu kos, lalu mengobrol sejenak.

“Sudah lama ibu tidak melihatmu, nak Arbi.” Ujar Ibu kos.

“Saya sedikit sibuk dengan pekerjaan bu.” Jawab Arbi singkat.

“Nak Arbi, meskipun sudah tidak bersama dengan Bona lagi, kamu harus tetap menjalani hidup dengan cara yang benar ya. Sebagai anggota KPK, bekerjalah demi kebaikan negara."

"Sebagai seorang lelaki, bertanggung jawablah dengan semua tindakan dan keputusanmu. Ibu yakin, perpisahan kalian ini pasti demi kebaikan semua orang. Hari ini Bona masih milik nak Arbi.”

Titik Nol (Complited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang