Grafi [End]

Prolog

***

Mereka tengah bersandar dan melipat tangan ditepi dinding rooftop sebuah gedung. Saling menikmati keindahan malam yang menampakkan rumah-rumah bercahaya.

Sunyinya malam menghampiri kedua sejoli yang tengah menatap rembulan dan bintang-bintang. Menerawang. Cerahnya sinar matahari yang menembus rembulan mengindahkan awan malam. Cahaya bintang-bintang bagai hiasan dalam dinding jiwa. Angin malam membelai lembut kulit mereka.

Tatapan sayu dan senyuman terbit di wajah seorang lelaki. Dan seseorang disampingnya melirik sekilas. Senyum kecut terbit dari seorang gadis yang berada disamping seorang lelaki itu.

Kedua sejoli itu saling tahu apa arti senyuman mereka. Tatapan mereka pada malam itu mengatakan bahwa rajutan kenangan masa lampau kembali ke benak mereka masing-masing. Mengingat hal-hal yang memiliki berjuta kerinduan yang tak dapat terbendung.

🌃

🌃

🌃

Kepada hati yang tengah bertahan. Terimakasih sudah bisa bertahan sampai saat ini.
~Gerati Agustri

Nyatanya terkadang harus ada yang dilepaskan dalam mencintai. Termasuk perasaan.
~Fito Dinanta

***

Welcome back to my story!

Maaf yah, kalo cerita grafi aku buat ulang. Jujur aja, aku awal buat cerita ini tanpa ada persiapan. Jadi, aku milih buat ngerubah ceritanya. Dan nama tokohnya sebagian bakal ada yang dirubah. Dan maaf karena membuat kalian tak nyaman dengan keputusanku. Yang jelas, aku ubah cerita. Karena semakin kesini, cerita grafi makin gak jelas.

Jangan lupa vote dan komen!