Gak ada yang kangen gitu?
Welcome back ke cerita gue yang apa adanya:v
Udah lama ya ternyata, gue gak update? Ada kira-kira seminggu bukan sih? Au ah bodo:v
Harap ngebacot sepuasnya agar cerita ini tetap lanjut:))
Happy Reading<3
***
Awalnya kamu menyangkal karena takut hal yang lalu terulang. Namun, apa salahnya percaya? Kamu engga bakal tahu kalau tak mencoba. Jadi, bagaimana?
🌈
Gera melangkah menuju kelasnya. Entahlah, kejadian tadi dengan Luthfi membuatnya berpikir keras. Terlalu banyak pertanyaan tentang Luthfi membuatnya termenung diperjalanannya.
"Raaa!!" panggil seorang gadis kepada Gera.
Suara cempreng itu membuat Gera tersadar dari lamunan, ia sangat tahu siapa pemilik suara cempreng itu. Manusia ajaib yang entah kenapa, bisa berteman dengan Gera yang kaku. Mereka saling melengkapi. Cika suka bercerita, sedangkan Gera lebih suka mendengarkan.
Langkah Gera terhenti. Ia berbalik badan, hingga matanya menatap Cika yang tengah mengejarnya.
Gera tersenyum manis. Cika menyampiri Gera dengan tatapan penasarannya. "Kenapa, um?"
"Apaan yang kenapa?" tanya Cika bingung.
"Kenapa lo natap gue kaya gitu? Mau ngomong apa lo?" tebak Gera.
"Tau aje lo." Cika nyengir kuda.
Gera hanya bisa menatap Cika dengan datar.
"Cieee.. udah punya pacar ya sekarang? Gak bilang-bilang lagi. Apalah daya gue yang ga dianggap," ucap Cika mendramatisir keadaan.
"Etdah. Udah, Cik. Lo cocok banget jadi aktris, sumpah," cibir Gera yang mulai kesal.
"Lah, kan emang iya. Cowok yang bareng sama lo tadi, pacar lo kan?" tanya Cika. "Kak Luthfi. Yaampun, gue speechless."
"What? Sembarangan kalau ngomong lo ya. Itu bukan pacar gue, bambang! Tadi cuma kebetulan dia ngebalikkin barang gue yang hilang tadi ke rumah. Dan, gue baru tahu, kalau dia juga ikutan naik bus," oceh Gera panjang lebar.
"Lah, gimana ceritanya sampe lo gak tahu Kak Luthfi naik bus juga?" tanya Cika heran.
"Lo tahu lah. Gue kalau udah fokus liatin jalanan, yang lainnya mah blur," ucap Gera sambil melangkah bersama Cika.
Gera masih bingung dengan kejadian dirumahnya. Kenapa baru kali ini Luthfi terlihat, padahal sudah sejak seminggu yang lalu ia tahu namanya.
Cika ber'oh'ria, "Trus ngapain Kak Luthfi ke rumah lo?" tanya Cika penasaran.
Gera merogoh saku bajunya, mengambil sebuah gelang. "Ngasih ini," ucapnya.
Cika membulatkan matanya. "Ini bukannya gelang yang lo cari dari kemaren? Kenapa bisa sama Kak Luthfi?"
Cika tahu karena Gera yang heboh mencari gelang itu. Gera tak pernah absen untuk memakai gelang itu. Walaupun, warna gelang itu telah sedikit pudar bahkan seperti tak layak dipakai.
"Nah, itu tuh bikin gue bingung plus penasaran. Apalagi Kak Luthfi susah banget ditemui," ucap Gera menerawang.
Bruk!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Grafi [End]
Teenfikce[DILARANG KERAS BAGI YANG MAMPIR CUMA UNTUK COPAS!] Jika para reader yang liat cerita yang copas grafi, langsung lapor ya^^ Jangan lupa follow author ya^^ Rank : #1 Fito 5 Juli 2020 #2 Gera 5 Juli 2020 #4 Brokenhurt 7 Juli 2020 #1 Fito 20 September...