Yang tak sadar mencinta
•••
Tepukan meriah mengakhiri lagu pertama yang Gera bawakan. Gera masih terdiam, tak tahu harus berbuat apa. Matanya masih menatap mata yang selalu ia rindukan.
"Lagi dong, Kak!" Sorak seorang gadis kepada Gera, sontak ia tersenyum dan menatap para penonton yang antusias atas penampilannya.
"Lagi! Lagi! Lagi!" Sorakkan itu kian menggema di cafe samantha.
Fito yang tengah berada disamping Draka, tersenyum. Draka melambai kepada Gera lalu mengacungi jempol dengan senyum manisnya.
Sejenak Luthfi datang kepada Gera di atas panggung. Ia berbisik, membuat Gera mengerutkan keningnya.
"Kalau dia gak tahu gimana?" bisik Gera pada Luthfi.
Luthfi menggeleng. "Lo santai aja, dia pasti tahu."
Kemudian, Luthfi mendekati kedua sejoli yang tengah berdiri melihat penampilan Gera barusan. Fito menoleh ketika Luthfi menyodorkan sebuah mik kepadanya. Fito mengeryitkan dahinya. Luthfi berbisik kepadanya, ia pun mengangguk paham mendengar penjelasan Luthfi.
Fito tersenyum sejenak menatap Gera yang juga menatapnya. Gera tersenyum sebelum akhirnya ia meletakkan gitar, lalu beranjak ke piano yang telah tersedia di dekatnya.
Walaupun Fito kuliah di Singapura, dia tetap mengikuti perkembangan musik Indonesia. Ia tau lagu ini, dari Luthfi.
Kenapa heran dengan Luthfi yang berbaik hati kepada Fito?
Luthfi tahu, membenci Fito sama halnya membenci Gera. Maka dari itu, semua penyesalan telah ia curahkan kepada Fito. Ia meminta maaf, sebelum akhirnya Fito pergi ke Singapura.
Penonton menatap dengan antusias. Semua mata tertuju kepada Gera.
"Akankah kau beri 'ku kesempatan?" Suara itu membuat para penonton bertanya-tanya. Suara itu bukan dari Gera, suaranya terdengar seperti suara seorang pemuda.
"Setelah 'ku pergi jauh meninggalkanmu." Fito berjalan menuju panggung. Semua mata kini tertuju pada Fito.
"Tapi dulu bukan maksudku meruntuhkan perasaan. Yang telah lama kita bangun bersama." Fito duduk disamping Gera. Mereka saling menatap, hingga Gera akhirnya fokus kepada piano.
"Lama kutunggu datang hari ini. Di mana kau dan aku dipertemukan kembali." Gera sangat menantikan momen pertemuan ketiganya, yaitu hari ini.
"Tak bisa lebih lama lagi aku tatap mata itu." Gera menatap Fito yang berada disampingnya sejenak.
"Tempat bersembunyi banyak rasa rinduku." Seolah semua rindu kini terpecahkan karena yang dirindukan berada didepan mata.
"Ingin 'ku bahagia bersamamu. Akan kujaga cintamu untuk selamanya." Mereka menyanyikan bagian reff ini secara bersama seraya menatap satu sama lain.
"Akan kujaga cintamu untuk selamanya." Ah, lagu ini benar-benar melukiskan perasaan Gera yang ingin disisi Fito selamanya. Begitupun sebaliknya.
"Ingin kugenggam erat hatimu, kekasih." Rasanya ingin Fito menggenggam tangan Gera, hanya saja saat ini ia tak mungkin melakukan hal itu.
"Oh, tetaplah bersamaku hingga nanti." Gera menghentikan permainannya. Fito sontak menggenggam tangan Gera, ia berbisik.
"Dari tadi, aku pengen banget genggam tanganmu." Fito tersenyum, berbeda dengan Gera yang langsung memalingkan wajahnya, terlalu malu.
"Jangan manis gini dong. Akunya gak kuat," balas bisik Gera membuat Fito ikutan tersipu malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grafi [End]
Roman pour Adolescents[DILARANG KERAS BAGI YANG MAMPIR CUMA UNTUK COPAS!] Jika para reader yang liat cerita yang copas grafi, langsung lapor ya^^ Jangan lupa follow author ya^^ Rank : #1 Fito 5 Juli 2020 #2 Gera 5 Juli 2020 #4 Brokenhurt 7 Juli 2020 #1 Fito 20 September...