Song☝️ : Hujan Kemarin - Taxi.
Wajib kalian denger, karena bakalan masuk di bab ini.
***
Ada yang mengorbankan perasaannya demi orang yang dia sayang. Ada yang menggantungkan kebahagiaannya kepada orang lain, padahal bahagia itu tergantung diri kita sendiri.
Lihat, bagaimana cinta mempermainkan manusia.
🌈
"Eh, Elo?" seru Gera terkejut dengan seseorang yang ada didepannya.
Cowok yang tengah berpapasan dengan Gera, langsung menaikkan sebelah alisnya. Banyak pertanyaan yang keluar dari kepala cowok itu.
"Siapa ya?" tanya cowok itu.
"Eh, wajar sih lo lupa. Gue Gera." Uluran tangan Gera berada didepan cowok itu. Wajahnya tersenyum. Cowok didepannya hanya menatap tangan Gera dengan bingung. "Cewek yang lo temuin di halte tadi pagi," lanjut Gera.
Cowok itu mengangguk-ngangguk kepala, ia ingat dengan Gera. "Oh. Gue Luthfi," ucap cowok itu datar tanpa menggubris tangan Gera yang terulurkan dari tadi.
Gera menurunkan uluran tangannya dengan kaku.
Karma is real.
Tadi Gera yang mengabaikan Kano, lalu sekarang Luthfi yang mengabaikan Gera.
Luthfi berlalu pergi tanpa sepatah katapun terucap dari mulutnya.
"Woi, main pergi aja lo!" seru Gera pada Luthfi.
Langkah Luthfi terhenti, lalu ia berbalik badan. "Trus, lo mau apa?" tanyanya.
Gera berpikir sejenak. Telunjuknya mengetuk-ngetuk pipi dan matanya menerawang, mirip sekali seperti anak kecil.
"Gak ada." Gera nyegir kuda.
"Pergi sono!" usir Gera dengan mendorong Luthfi.Aelah banyak gaya lo, Ra.
"Don't touch me," ucap Luthfi dengan datar.
Gera melepaskan dorongannya.
"Iya dah. Serah lo."
Gera melangkah pergi menuju rumahnya.Dari jauh, diam-diam Luthfi menatap punggung Gera, hingga Gera sampai dirumahnya yang memang dekat dari sana.
Jangan tanya mengapa Gera begitu baik pada Luthfi, hanya saja Gera itu termasuk tipe yang paling gak suka di deketin, apalagi terang-terangan kayak Kano. Gera begitu hanya menjaga hatinya agar tak tersakiti kembali. Maybe, seperti menyusun dinding kokoh di depan pintu hatinya agar tak dapat dilalui siapapun. Ya, walaupun ia tahu caranya salah. Tapi mau bagaimana lagi? Gera tak tahu bagaimana caranya selain itu, ada yang mau memberitahu?
Gera hanya ingin berteman dengan Luthfi. Gak lebih!
🌈
Suara berisik menggema di kantin SMA Nusa Bangsa. Para manusia sedang mencari makanan untuk mengisi perutnya yang kosong.
"Hei, Bro! Lagi ngelamun kok gak ngajak gue sih?" seru Arya kepada Fito yang tengah melamun.
Yang ditanya malah diem kaya tai.
"Etdah, lo bego jangan ajak ajak orang juga kali," saut Ryan disela-sela mengunyah bakwan goreng.
"Gue gak ngomong sama lo," cibir Arya. "Gue bego gini juga karena lo kali," lanjutnya dengan sinis.
"Akhirnya nyadar juga lo ternyata. Malah nyalahin gue lagi. Kalo bego ya bego aja mah," saut Ryan.
"Ssstt. Diam lo, bangke. Gue mau ngomong sama Fito, bukan sama lo," sinis Arya.
![](https://img.wattpad.com/cover/186343673-288-k628536.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grafi [End]
Teen Fiction[DILARANG KERAS BAGI YANG MAMPIR CUMA UNTUK COPAS!] Jika para reader yang liat cerita yang copas grafi, langsung lapor ya^^ Jangan lupa follow author ya^^ Rank : #1 Fito 5 Juli 2020 #2 Gera 5 Juli 2020 #4 Brokenhurt 7 Juli 2020 #1 Fito 20 September...