Follow Ig : @mtradl03, untuk tanya-tanya perihal Grafi💟
Jangan lupa tinggalkan jejak💙
Bab 26 : Unknown (Ra?)
***
Katidaktahuan ku tentang kamu, meninggalkan penasaran yang membuatku bodoh seketika.
-FitoDinanta-
🌈
Alhasil, jalan-jalan dengan Gio berantakan. Selama diperjalanan sunyi bersemayam di antara mereka berdua. Bahkan selera makan Gera menurun drastis. Tak ada percakapan, yang ada hanya perasaan yang saling egois satu sama lainnya.
Besok akan diadakan ujian akhir semester di sekolah, namun sialnya masalah selalu datang membuat Gera sulit untuk fokus.
Bahkan, tadi telah belajar dengan Cika. Tetap saja, ia tak bisa fokus. Gera pun hanya bisa menghentikan belajar bareng itu dengan cepat, karena buat fokus itu gak boleh dipaksa.
"Ayolah, Ra! Lo pasti bisa!" gumamnya sambil melihat buku-buku yang bertebaran di meja belajarnya.
Setengah jam berlalu, tak ada hasil. Ia tetap susah untuk bisa fokus pada satu titik. Ia mulai ada diambang menyerah.
"Duh, sial, sial, sial!" gumamnya sambil menjambak rambutnya sendiri.
Setelah puas, matanya mulai berkaca-kaca. Ia jangkau ponsel yang terletak di sampingnya.
Setidaknya, cuma musik dan diary yang ngerti perasaanku batinnya sambil menghidupkan musik.
Gera membuka diary-nya yang berisikan judul 'Mimpi or Perasaan'. Gera menghembuskan napas sejenak untuk menjinakkan dadanya yang bergemuruh. Tangannya mulai menari di atas diary tersebut.
Mimpi? Perasaan? Sudah jelas lebih penting mimpi yang bersifat lama dari pada perasaan yang fana.
Tak peduli rindu yang bergemuruh.
Tak peduli sakit yang membunuh.
Tak peduli sejauh mana perasaan ini akan tetap tumbuh.
Atau lebih memilih mati.
Mimpi ku tetap paling utama, untuk ku kejar bahkan sampai jatuh berkali-kali pun.
Untuk hati yang tengah bertahan,
Terima kasih sudah bisa bertahan hingga detik ini :)Gera menutup diary nya. Membuka lagi lembaran buku pelajaran yang besok di ujikan.
Pasti bisa!
🌈
Seminggu berlalu, tepat saat selesainya ujian akhir, tepat saat ini pula berlalunya Luthfi menyatakan perasaannya kepada Gera.
Awalnya, Gera lebih memilih untuk tak peduli. Namun sekarang, cowok itu didepannya meminta jawaban.
"Jawaban lo apa?" tanya Luthfi dengan datar.
"Gue gak pernah nganggap serius tuh," ujar Gera tak acuh.
"Gue serius! Lo mau gak? Gue gak maksa. Tapi gue saranin buat terima sih. Kalau enggak. Gue yakin, Lo bakal nyesel!" ujarnya dengan bangga.
"No comment!" Seraya pergi dari hadapan Luthfi.
Luthfi menyeringai. Selamat hari patah hati, Ra batinnya.
Sedangkan disisi lain, Fito sedang menatap ponsel yang dari tadi menyita waktunya.
Unknown (Ra?)
Masih gak percaya, ya? Kalau ini tuh aku?
Siapapun juga gak percayalah. Datang tiba-tiba trus cuma lewat chat lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grafi [End]
Teen Fiction[DILARANG KERAS BAGI YANG MAMPIR CUMA UNTUK COPAS!] Jika para reader yang liat cerita yang copas grafi, langsung lapor ya^^ Jangan lupa follow author ya^^ Rank : #1 Fito 5 Juli 2020 #2 Gera 5 Juli 2020 #4 Brokenhurt 7 Juli 2020 #1 Fito 20 September...