***
"Mungkin, sudah saatnya untuk menyerah. Membiarkan semesta yang pegang kendali, bekerja sesuai tugasnya."
•Fito Dinanta•🌈
Tanpa sadar, waktu berlalu begitu cepat. Seminggu lagi akan diadakan lomba Olimpiade Nasional. Dua Minggu lagi akan diadakan prom Night.
Kemudian, kemarin. Fito mendatangi Gera. Tentu saja Gera merasa aneh, setelah mereka sama-sama saling menjauh, tiba-tiba saja Fito menemuinya. Pertemuannya kemarin masih teringat dikepala dan terngiang di telinga.
Saat itu, Gera tengah berayun di taman dekat rumahnya seperti biasa. Ia menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya. Tak lama, masa lalu menghinggapi kepalanya. Seketika Gera menutup mata untuk mengenang hal itu. Ketika Gera sudah muak mengenang masa lalu, ia membuka matanya dan melihat penampakan yang tak pernah ia duga. Fito.
Gue gak lagi mimpi kan? batin Gera sambil mengucek-ngucek matanya. Fito mulai mendekat. Tentu saja, Gera menghindar, tapi percuma. Langkah kaki Fito lebih besar dari pada Gera.
"Lo mau apa?" tanya Gera, dingin.
Emang lo gak kangen apa sama gue? batin Fito berteriak. Tapi Fito lebih tak mempedulikan sehingga terlihat jika Fito tengah menggeleng pelan. Seketika Gera mengernyitkan dahi, bingung.
Lo harusnya paham. Gue gak mau terluka lagi. Lo harusnya tau itu batin Gera tiba-tiba.
Namun, sayangnya Fito tak mau tahu. Yang ia mau sekarang hanyalah kebahagiaan Gera. Masa lalu tak ada kaitannya sekarang.
"Lo... yakin gak mau ikut olimpiade fisika?" tanya Fito dengan ragu. "Eh, argh!! Gak jadi," lanjutnya sambil mengambil langkah untuk pergi dari hadapan Gera.
"Tunggu!" seru Gera sambil menahan tangan Fito. "Emang masih ada kesempatan kah?" tanya Gera dengan ragu.
Fito meneguk salivanya. "Kalau lo emang mau... Gue bisa bantu buat bujukin Pak Nezri," terangnya.
Mata Gera langsung berbinar senang. "Yang bener?" tanyanya memastikan.
Fito mengangguk. "Yes!! Thank you! Gue seneng banget!" seru Gera yang bahagia hingga tak sadar saat ini ia refleks memegangi kedua tangan Fito.
Fito tersenyum kikuk. Matanya melirik ke tangannya. Hingga Gera pun sadar. "Eh... So... Sorry," ujar Gera yang gugup lalu langsung memalingkan muka.
Malu-maluin mulu deh lu, Ra keluh Gera dalam hati sambil memukul pelan keningnya.
"Oke," jawab Fito singkat.
"Oh iya." Suara Fito menghentikan langkah Gera yang ingin beranjak pergi, lalu ia berbalik badan.
"Apa?" sahut Gera yang menatap Fito datar, namun tak sedingin tadi.
"Dua minggu lagi bakal ada Prom Night 'kan?" Gera mengangguk. "Kita bakalan nyanyi, lo ada request? Lebih cepat lebih baik," ujar Fito yang mulai canggung.
Gera terlihat sedang berpikir dengan kepala yang ditelengkan ke kanan dan telunjuk yang mengetuk keningnya.
Fito terkekeh kecil melihat hal itu. Seenggaknya semesta gak larang gue untuk lihat lo disini. Meski kadang ada saja yang buat lo ngindar dari gue batinnya.
"Rewrite the stars aja gimana? Tau kan?"
Fito mengangguk. "Oke. Gue tau... Ya udah, gue duluan," pamitnya.
Gera mengangguk seraya tersenyum kikuk. Mereka berjalan berlawanan arah, sesama dengan hati mereka yang mencoba lari dari kenyataan. Gera menoleh kebelakang melihat punggung Fito, yang mulai tenggelam karena jarak. Gera tersenyum kecut lalu melangkah ke depan. Meninggalkan perasaan yang tak ia inginkan. Mencoba menghilangkan segala harapan yang tak pernah salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grafi [End]
Genç Kurgu[DILARANG KERAS BAGI YANG MAMPIR CUMA UNTUK COPAS!] Jika para reader yang liat cerita yang copas grafi, langsung lapor ya^^ Jangan lupa follow author ya^^ Rank : #1 Fito 5 Juli 2020 #2 Gera 5 Juli 2020 #4 Brokenhurt 7 Juli 2020 #1 Fito 20 September...