Mau cepet up? Vote dan komen ya?! Biar author selalu semangat buat ngelanjutinnya❤️🥺
***
Kita saling menyembunyikan untuk saling menyakiti.
🌈
Bertemu peluka hati, tak pernah ada dalam kamus kehidupan Gera. Bahkan ia membenci hal itu. Semesta memisahkan, lalu apa ini? Kenapa semesta terus saja membuat mereka bertemu? Ini bukan lagi kebetulan, tapi memang takdir semesta. Tapi, jika hanya melukai, kenapa semesta mempertemukan hati yang saling menyakiti?
Shana melihat Gera yang mengubah senyumnya jadi diam. Mencoba menghangatkan pertemuan kali ini.
"Jadi, ini nih cewek baru lo?" tanya Shana sekedar basa-basi untuk menghilangkan aura kecanggungan diantara mereka.
"Iya. Kenalin, dia Darya." Bara mengenalkan Darya kepada kedua cewek itu.
"Gue Shana," ujarnya seraya menyalami tangan Darya begitu pula kepada Gera. "Dan ini, Gera," Darya tersenyum kepada Gera.
Fito dan Ryan hanya diam memperhatikan.
Darya memandang Fito. "Oh iya, To. Dia siapa?" tanyanya seraya melihat kepada Ryan.
"Dia Ryan, temen baik gue," jawabnya datar.
Darya ber-oh-ria dengan membulatkan mulutnya. "Dia siapa, Dar?" tanya Shana kepada Darya yang melihat wajah Fito.
"Dia Fito, Na. Sahabat gue," ujarnya sambil tersenyum. Darya melirik kepada Fito sambil cengengesan. Fito hanya diam tak bergeming.
Darya menyikut lengan Fito seraya melotot. Ia mengernyitkan dahi lalu menyadarkan Fito dengan memberi kode dengan menggunakan dagunya ke arah Shana.
"E-eh, iya. Gue Fito," ujarnya yang tersenyum kikuk.
"Gue ke toilet dulu," ujar Gera tiba-tiba membuat mereka semua mengalihkan pandangannya.
Shana hanya menghembuskan napas lelah. Bara menatap kepergian Gera dengan penasaran.
"Eh, Na. Gera kenapa?" tanya Bara.
"Tau tuh, tiba-tiba aja tu anak ngajak gue ketemu lo sambil senyam-senyum, terus tiba-tiba gak mood begitu. Aneh emang tu anak," cerocos Shana tak habis pikir.
Darya dan Ryan sebaliknya. Memahami mengapa Gera merasa risih seperti itu. Karena Fito tipe manusia yang akan menceritakan keluh kesahnya kepada teman terdekatnya. Walau Darya belum mengenal Gera secara langsung, tapi ia setidaknya ia mengenal Gera dari cerita Fito.
Fito yang melihat kejadian itu hanya diam dan menghela napas. Entah sampai kapan, ini akan terjadi dihidupnya. Harus menyembunyikan luka disaat perih terasa.
Di toilet, Gera membasuh wajahnya diwastafel dan menengadah untuk melihat bayangan di depannya. Sesaat, Gera tersenyum kecut.
"Darya? Kayaknya mereka deket banget. Sahabat? Pasti Fito punya perasaan sama tuh cewek, lalu disaat Darya punya cowok, makanya dia lari ke gue sebagai pelampiasan?" terka Gera terlalu berlebihan hingga menjadi negative thinking. Ia melebarkan senyum tersakitinya. Matanya terasa memanas disaat pikiran-pikiran buruk datang di kepalanya.
Ini lah yang ia benci pada dirinya sendiri. Selalu menyimpulkan apa yang ia lihat dan tak peduli kebenarannya seperti apa, hingga saat ingin menyerah ternyata perkiraan salah. Datang lah penyesalan yang membuatnya terluka lebih dalam lagi. Selalu begitu.
🌈
Ditengah lamunannya, Hira duduk sambil mengingat malam Prom Night. Ketika seseorang mengajaknya berhenti.
![](https://img.wattpad.com/cover/186343673-288-k628536.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grafi [End]
Novela Juvenil[DILARANG KERAS BAGI YANG MAMPIR CUMA UNTUK COPAS!] Jika para reader yang liat cerita yang copas grafi, langsung lapor ya^^ Jangan lupa follow author ya^^ Rank : #1 Fito 5 Juli 2020 #2 Gera 5 Juli 2020 #4 Brokenhurt 7 Juli 2020 #1 Fito 20 September...