Bab 7 | Kemarahan Bunda

16.8K 807 8
                                    

Assalamualaikum semua...

Marhaban ya ramadhan.. selamat menunaikan ibadah puasa ya teman-teman.. Jaga hati jaga lisan ya.. jangan sering bergosip karena dapat mengurangi pahala puasa he he... Kayak ustadzah dadakan ya si author... Tak aminkan lah semoga bisa jadi ustadzah beneran. Amiiin.

Asa akhirnya menerima lamaran Aby tuh karena bujukan sang Bunda. Gimana ya perasaan Aby ketika tau Asa menerimanya.. Tuh si Aby  awalnya dapat penolakan dan sekarang akhirnya diterima juga.. Sujud syukur deh si Aby.. He he.. Kebanyakan nyengir nih author...dibaca aja deh cussss....

* * *

Semenjak hari dimana Asa menolak lamaran Aby, Ayah, Bunda dan juga Lyana seperti bersikap dingin kepadanya membuat Asa bingung harus menghadapi sikap keluarganya bagaimana. Hari ini ia bertekada memasuki kamar Bundanya untuk meminta maaf atas kesalahannya karena menolak Aby, meskipun menurutnya ia tidak salah karena masa depannya bergantung kepada dirinya sendiri dan bukan kepada Ayah maupun Bundanya.

"Bunda" panggil Asa

Suci hanya melirik sekilas kearah Asa lalu kembali fokus mengerjakan perkerjaanya melipat pakaian. Sebenarnya ia tak tega mendiamkan Asa tetapi apa boleh buat ia harus tegas supaya Asa bisa lebih menghargai usaha orang lain. Ia tidak pernah memaksa Asa dengan menjodohkannya. Akan tetapi entah mengapa ketika pertama kali ia melihat Aby yang datang menghadap kearah Putra dan dirinya, ia merasa sangat berharap bahwa Aby bisa menjadi menantunya. Ia yakin walaupun usia Aby dibawah Asa akan tetapi pikiran anak itu lebih dewasa dari Asa. Buktinya ia berani meminta langsung Asa untuk menjadikannya istri. Kebanyakan anak jaman sekarang hanya tau yang namanya pacaran dan tak ada niatan untuk kejenjang yang lebih serius. Ia takut Asa salah pergaulan dan akan terjerumus kedalam lingkar perzinahan walaupun ia tau Asa pasti bisa menjaga dirinya. Tetapi ia sebagai seorang Ibu masih saja takut akan hal itu. Itulah sebabnya ketika Aby datang melamar Asa ia senang bukan main, tapi kebahagiannya langsung kandas ketika Asa menolak lamaran Aby membuatnya sangat kecewa kepada Asa.

Asa menghampiri Suci lalu duduk tepat disampingnya. Sang Bunda masih sibuk melipat pakaian. Asa menghela nafas pelan. Dia harus memberanikan dirinya untuk memberitahukan alasan yang sebenarnya mengapa ia sampai menolak Aby bahkan mungkin hampir semua pria yang hendak mendekatinya.

"Bunda Asa minta maaf" Suci hanya diam ingin mengetahui perkataan Asa selanjutnya. Melihat sang Bunda yang hanya diam, Asa berfikir ia memang harus berkata jujur kepada sang Bunda.

"A-asa bukannya hanya menolak Aby, tetapi hampir seluruh laki-laki yang mendekati Asa. A-asa rasanya gak bisa berkomitmen atau dekat-dekat dengan laki-laki. Bunda tau kan kalau Asa punya trauma?. Trauma ini yang membuat Asa menolak Aby Bun. Asa gak berniat membuat Ayah, Bunda baik Aby kecewa." Asa menunduk sesekali ia mengambil dan menghembuskan nafas mencoba menghilangkan rasa trauma yang masih terbayang-bayang didalam pikirannya.

Suci memang mengetahui bahwa Asa memiliki trauma tapi ia tak menyangka trauma sang anak akan membuatnya seperti ini. Padahal ia telah membawa Asa ke psikolog untuk kembali mengasah mental Asa setelah kejadian itu. Tetapi sepertinya itu tak berpengaruh apa-apa bagi perkembangan pola pikir Asa.

"sepertinya Asa gak akan menikah seumur hidup Asa Bun"

'plaaak'

Asa mendongak sambil memegangi pipinya yang panas akibat tamparan sang Bunda. Ia tak menyangka Suci akan menampar wajahnya. Selama ini Suci tak pernah main tangan dengan anak-anaknya, tetapi hari ini ia menampar Asa. Berarti Asa telah melakukan kesalahan besar yang dapat menyulut emosi sang Bunda.

Sedangkan Suci menatap Asa sedih ia tak menyangkan Asa mengatakan hal seperti itu. Ia sungguh marah sungguh, apa usaha dan didikannya selama ini tidak bisa menghilangkan trauma sang anak. Ia rasanya gagal menjadi seorang Ibu bagi Asa.

"KAMU SADAR APA YANG KAMU KATAKAN SALSABILLA?" bentak Suci, ia tak ada niatan untuk membentak Asa. Tetapi mendengar perkataan sang anak membuat dirinya tersulut emosi. Ia kecewa sekaligus marah kepada Asa yang berani-beraninya mengatakan hal itu.

Asa menunduk dengan derai tangis yang membasahi pipinya. Suci telah memanggil nama salsabilla artinya memang sang Bunda sedang marah besar kepadanya.

"dengar nak, sabda rasulullah yang mengatakan bahwa: 'Menikah adalah sunnahku, barang siapa tidak mengamalkan sunnahku berarti bukanlah dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat. Siapa memiliki kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak hendaknya berpuasa, karena puasa itu merupakan tameng'. Kamu paham dengan arti sabda rasulullah yang Bunda bacakan?. Disitu mengatakan barang siapa yang tidak mengamalkan sunnahku bukanlah dari golonganku. Artinya jika Asa tidak mau dan tidak akan pernah mau menikah, Asa bukanlah golongan sang baginda rasul, apakah Asa mau nantinya kelak diakhirat tidak mendapatkan pertolongan dari nabi Muhammad karena Asa tidak menunaikan satu kewajiban dari apa yang diperintahkan nabi?"

"tapi disitu mengatakan bahwa menikah hukumnya adalah sunnah. Berarti kan jika Asa tidak menunaikan Asa tidak mendapatkan dosa"

"Asa kan sudah Bunda bilang, menikah itu tidak hanya menyatukan dua insan melainkan pula dua keluarga. Jika nantinya Asa menikah berarti Asa telah mengikat tali silaturrahmi antara umat muslim yang satu dengan yang lain dan akan memperpanjang umur, apakah Asa tidak mau jika Ayah dan Bunda memiliki umur panjang?"

Asa menganggukan kepalanya ia sangat ingin kedua orangtua dipanjangkan umurnya oleh Allah karena dia ingin sebelum orangtuanya meninggal ia ingin supaya orangtuanya dapat melihat kesuksesannya. Karena baginya kesuksesannya hanyalah untuk kebahagiaan keluarganya.

"hukum menikah memang sunnah, tetapi dengan keadaan tertentu bisa menjadi wajib, makruh dan juga bisa menjadi haram. Sayang menikah memang sunnah tapi sunnah yang sangat dianjurkan untuk kita ikuti karena merupakan sunnah rasul kita. Dan Asa juga pasti tau kan karena waktu Asa sekolah pasti diajarkan dipelajaran fiqih. Ditempat Asa kuliah juga banyak kan dosen yang menerangkan  tentang pernikahan.  Dan juga banyak ayat-ayat al-qur'an yang menjelaskan tentang pernikahan bahkan sangat banyak sekali."

"tapi Bunda, Asa gak bisa menghilangkan rasa trauma Asa"

"kamu sayang sama Bunda gak nak?"

"tentu saja sayang"

"jika kamu sayang sama Bunda, bolehkan Bunda meminta satu permintaan kepada Asa?"

"apa itu Bunda"

"menikahlah dengan Aby"

"t-tapi Bunda, Asa-.."

"selama ini Bunda belum pernah meminta apa-apa sama Asa, apakah Asa tidak mau menuruti permintaan Bunda?"

"tapi bagaimana dengan rasa trauma Asa" lirihnya.

"Asa sayang dengerin Bunda" Suci mengarahkan Asa untuk menatap kearahnya. Asa mendongak menatap Suci yang menatapnya lembut.

"Bunda meminta kamu menikah dengan Aby, bukan karena tak sayang kepadamu. Bunda sangat sayang kepada Asa. Itulah sebabnya Bunda meminta Asa untuk menerima Aby. Siapa tau dengab kamu sudah menikah nanti, rasa traumamu bisa sembuh seiring berjalannya waktu"

Asa terdiam. Yang diucapkan Suci mungkin ada benarnya, tetapi dia masih merasa takut untuk mencoba.

"percayalah Bunda tak mungkin menjerumuskan anak sendiri. Apa yang kamu takutkan Asa?, Bunda yakin Aby orang yang tepat untukmu meskipun usianya dibawahmu. Usia tak menghalangi kita dalam menjalin hubungan pernikahan sayang. Dengarlah ucapan Bunda. Kamu mau kan menuruti permintaan Bunda?" Suci menatap Asa penuh harap.

Asa menghela nafas pelan, mungkin tak ada salahnya mencoba walaupun pernikahan tak dapat dicoba-coba karena merupakan hubungan yang sakral tetapi mungkin nantinya ia akan mencoba menerima Aby sebagai suaminya. "baik Bunda, Asa mau menikah dengan Aby" putus Asa akhirnya.

"terimakasih sayang" Suci langsung memeluk Asa dengan erat. Betapa bahagia dirinya, Asa menuruti permintaannya supaya menerima Aby. Ia selalu berdoa untuk Asa semoga kelak putrinya ini mendapatkan kebahagiaan dan dengan segera dapat menghilangkan rasa traumanya terhadap masalalu.

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang