Bab 25 | Marah

16.1K 706 1
                                    

Assalamualaikumminal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir batin ya semua, author minta maaf ya kalau punya salah 🙏🙏, semoga para readers semua mau memaafkan ya.... Author gak akan banyak ngomong kok cukup jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya vote dan coment setiap Bab.. Terimakasih ...🙏🙏

*  *  *

'Sabar memang tak ada batasnya, namun bagi manusia sabar ada batasnya karena manusiapun memiliki amarah yang dapat meledak sewaktu-waktu.'

*  *  *

Asa sedang menulis sesuatu dibuku catatannya, hari ini ia sedang menyelesaikan tugas-tugasnya di Caffe biasa tempat ia dan sahabat-sahabatnya berkumpul.

"eh Sa gimana kelanjutan rumah tangga lo sama Aby?." tanya Fara tiba-tiba.

Asa menatap Fara "gak gimana-gimana." ia menyesap cappuccino nya.
"ih maksud gue tuh gimana perasaan lo sama Aby sekarang, udah muncul benih-benih cinta belum dihati lo, kalian kan udah nikah hampir enam bulan. Masa lo gak ada rasa sedikitpun sama Aby."

"gue juga gak tau, tapi gue ngerasa nyaman deket sama dia gak ada rasa risih lagi." Asa bertopang dagu, menatap ketiga sahabatnya.

"kemajuan bagus tuh, lama-lama lo bakalan jatuh cinta sama Aby. Jatuh cinta kan berawal dari rasa nyaman." komentar Iza.

Asa mengangguk saja.

"mantan Aby masih sering gangguin Aby atau lo gak?." Aya bertanya penasaran.

"semenjak gue kasih pelajaran waktu dulu dia gak pernah muncul dihadapan gue lagi, kalau didepan Aby gue gak tau."

"wah parah lo Sa, masa lo gak tau Aby deket lagi apa gak sama mantannya itu, hati-hati loh pelakor banyak."

Asa mengangkat bahunya acuh.

Asa melirik arloji yang bertengger di pergelangan tangannya. "eh gue balik duluan ya, udah sore gini. Takut Aby nanti marah-marah kalu gue belum pulang juga."

Asa berdiri. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"enak ya Asa udah nikah, udah ada yang perhatiin lah kita kapan?." Fara bertanya kepada Iza dan Aya.

"lo aja sana kalau mau nikah."

"makanya cariin gue jodoh dong."

"tuh nikah sama kambing."

"jahat bener deh kalian." Fara memberengut kesal sedangkan Aya dan Iza tertawa kecil.

"udah yuk pulang, takut Bunda nyariin."

"huh, dasar anak Bunda." ejek Fara ke Aya.

"ya iyalah gue anak Bunda, emang lo anaknya sapi."

"udah-udah mending kita balik entar malah nambah kesorean kalau terus-terusan adu mulut gini."lerai Iza

Mereka bertiga keluar dari Caffe dan pulang kerumahnya masing-masing, Fara dan Aya satu arah yang sama sedangkan Iza berbeda arah membuatnya pulang sendirian.

*  *  *

"Assalamualaikum." salam Asa ketika memasuki apartemen.

Asa mengernyit ketika melihat Aby duduk bersandar di sofa ruang tamu sambil bersedekap dada, perasaannya saja atau memang cuaca diluar sedang dingin sepertinya tadi cuaca sedang panas tidak mendung dan hujan apalagi berangin, mengapa ketika memasuki rumah ia seperti berada dikutub utara dan melihat Aby yang memandangnya datar seperti itu membuatnya sedikit takut. Apakah ia membuat suatu kesalahan?.

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang