Assalamualaikum semua, selamat kembali beraktifitas seperti biasanya ya, karena lebaran telah usai. Untungnya author lagi libur habis UAS jadinya bisa berleha-leha deh.... Semoga pada semangat ya melanjutkan aktivitasnya seperti biasa... Jangan lupa vote coment nya ya....
* * *
'Masalah adalah sebuah perkara yang terjadi ketika apa yang kita alami tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.'
* * *
Asa mempercepat langkahnya memasuki ruangan kelas ketika dosen nya telah nampak di ujung koridor, ia dapat bernafas lega setelah mendudukkan dirinya di bangku pojok paling depan, Iza yang berada di belakang Asa mencolek bahu Asa membuat Asa menoleh kepadanya.
"telat lagi lo?."
"iya, untung dosennya belum masuk. Tadi macetnya parah banget." Asa kembali menghadap ke depan ketika dosen mereka yang tak lain adalah Fahri telah memasuki ruang kelas.
Fahri membereskan semua barangnya ketika ia telah selesai menjelaskan materi dan memberikan tugas.
"baiklah saya permisi dulu ada urusan mendadak, tugas yang saya berikan jangan lupa dikerjakan. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Asa memasukkan semua alat tulisnya kedalam tas dan hendak melangkah pergi, ia mengkode Iza agar mau mengikutinya.
"tumben-tumbenan tadi Pak Fahri cuma sebentar, biasanya kan full sampai waktu habis."
Asa mengangkat bahunya. "mungkin emang urusannya penting banget gak bisa di wakilin sama orang lain kali."
"lah kok mungkin, masa lo gak tau Pak Fahri kan Kakak ipar lo." heran Iza.
"semua urusan dia gue gak tau sama sekali, gue cuma iparnya bukan istrinya jangankan dia urusan Aby aja kadang gue gak tau. Lagian kita kan gak serumah kalau ketemu pun jarang paling sering dikampus." Iza menganggukkan kepalanya.
"eh iya perasaan lo semenjak udah nikah sering banget telat-telatan deh biasanya enggak." mereka mendudukan diri di bangku panjang kantin, Asa memanggil Abang yang berjualan untuk memesan minuman diikuti oleh Iza. Setelah Abang itu pergi, Asa menatap Iza yang sepertinya menunggu jawaban darinya.
"kasih tau gak ya?." goda Asa.
Iza memandang Asa kesal. "ya kasih tau lah."
"sebelum gue berangkat kuliah, gue harus ngurus bayi besar dulu."
"bayi besar?." tanya Iza tak mengerti.
"siapa lagi kalau bukan Aby suami gue." Iza tertawa mendengarnya.
"ya wajar aja sih, sekarangkan tugas lo bukan cuma mahasiswi aja tapi sekarang udah jadi seorang istri yang harus mengurus semua keperluan suami lo si Aby."
"gue juga tau kali, tapi bukan itu masalah yang bikin gue selalu telat. Aby tuh banyak maunya banget semenjak gue sama dia jadi akrab, makin manja aja." Asa berucap bersungut-sungut.
Iza tertawa seraya menepuk bahu Asa berkali-kali. "resiko lo punya suami berondong ya gitu, suami lo yang manja-manja bukannya lo."
Asa mendengus. "kalau bukan karena di paksa dulu gue juga ogah nikah sama dia." sungut Asa.
"jangan bilang gitu, kena karma baru tau rasa. Eh sekarangkan lo udah nyaman sama dia, tinggal tunggu aja benih-benih cinta yang akan tumbuh." goda Iza membuat Asa mendengus kesal, baru saja ia akan menjawab Abang penjual membawa pesanan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/183083496-288-k998490.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Berondong
SpiritualSalsabilla Anandya Putri terpaksa harus menikah dengan Abyanata Darmawan, seorang adik tingkat ditempatnya kuliah yang tiba-tiba saja mengejarnya. Ketika laki-laki itu tiba-tiba saja melamarnya didepan keluarganya, akhirnya dengan bujuk rayu dan kar...