Bab 18 | Cemburu

17.3K 721 3
                                    

Assalamualaikum semua, aku gak selalu janji ya buat update tiap hari, tapi insyaallah kalau lagi gak banyak tugas atau dalam waktu luang mungkin insyaallah bisa. Untuk beberapa hari kedepan maaf ya updatenya bakal lama soalnya aku lagi UAS nih harus belajar maksimal jadinya.. Doain ya semoga kita semua bisa sukses, yang ujian sukses ujiannya, yang kerja sukses kerjanya, dan yang lagi berusaha khatam 30 juz dalam bulan puasa ini semoga sukses juga ya....

Gak perlu banyak-banyak lah pegel tangan nulis banyak-banyak langsung baca aja ya he...he..he..

*  *  *

"Aku cemburu karena aku telah jatuh hati padamu."

*  *  *

Sejak saat dimana Asa memberikan pelajaran kepada Meysa, sejak saat itulah tak ada tanda-tanda Meysa yang muncul baik dihadapan Aby maupun Asa, mungkin Meysa sudah kapok dan tak mau lagi berurusan dengan dirinya, pikiran Asa mengatakan hal itu.

Hari ini Asa sedang mengerjakan tugas kelompok bersama teman-temannya, Ia, Rizky, Agus, Wahyu, Putri, Sisi dan Iza memilih mengerjakan tugas disebuah Caffe dekat kampus. Asa agak risih karena sepertinya Rizky mencoba dekat-dekat ataupun mencari perhatian darinya. Ia bukannya kegeeran ataupun apa, tetapi banyak dari teman-temannya yang mengatakan kalau Rizky ini menyukainya dan ia hanya sesekali menanggapi dengan senyuman saja. Ia tak terlalu menggubris urusan percintaan ataupun urusan hubungan bersama laki-laki, jangankan berhubungan berdekatan saja ia enggan apalagi hingga menikah. Mungkin jika ia belum menikah dengan Aby karena paksaan Bunda ia tak tau nantinya ia akan menikah ataupun tidak. Tetapi herannya jika berdekatan dengan Aby ia tak terlalu merasa sangat risih namun jika dengan lelaki lain ia merasa ingin pergi saja sungguh ia sangat risih, apa karena Aby telah menjadi bagian dari keluarganya ya?. Ia mungkin karena itu.

Ngomong-ngomong tentang pernikahan, tidak ada yang tau kecuali keluarga dan sahabatnya bahwa ia telah menikah, ia memang sengaja ingin menyembunyikan pernikahannya. Toh umurnya pun masih tergolong sangat muda, ia tak mau teman-temannya berfikiran ia sangat ngebet menikah dan akhirnya menikah muda. Padahalkan sekali lagi ia tegaskan bahwa ia belum mau menikah dan Bundanya lah yang memaksa lebih tepatnya ia menuruti keinginan Bundanya, ia tak mau membuat Ayah dan Bundanya kecewa.

"Asa materinya yang ini bukan?." Rizky bertanya seraya menunjukan materi yang ia cari dari google melalui ponselnya.

"hhmm iya." jawab Asa seadanya. Ia masih sibuk menulis beberapa materi didalam laptopnya untuk nantinya ia print untuk bahan materi presentasi kelompok mereka besok, ia bertugas mengetik materi, sedangkan yang lainnya masih sibuk mencari bahan materi pembelajarannya.

Iza memperhatikan Rizky yang diam-diam tengah memperhatikan Asa, ia tak heran lagi, karena beberapa dari teman mereka telah mengetahui kalau Rizky memang menyukai Asa, sahabatnya. Ia bukannya tak senang jika Asa terlalu dekat dengan Rizky hanya saja ia juga ikut memperhatikan Asa yang sepertinya risih berdekatan dengan Rizky dan laki-laki lain kecuali Aby. Ia sempat heran ketika ia memperhatikan Aby yang berdekatan dengan Asa, memang Asa sempat risih namun tak separah dengan yang lainnya. Ia dapat mengambil kesimpulan bahwa Asa memang nyaman jika berdekatan dengan Aby. Ia hanya dapat berdoa yang terbaik untuk sahabatnya itu, semoga Aby dapat membahagiakan sahabatnya dan hubungan mereka dapat damai dan harmonis, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah warohmah, dan dijauhkan dengan yang namanya pelakor maupun pebinor. Amiin.

"eh kita balik duluan ya udah selesai juga. Tinggal diketik kok itu terus difotokopi." pamit Putri dan Sisi. Asa, Iza, Rizky, Agus dan Wahyu mengangguk.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"eem kayaknya gue balik juga ya, udah sore gini, tugasnya nanti gue lanjutin ngetik di rumah aja. Assalamualaikum."

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang