Bab 11 | Malam Pertama

24.5K 842 2
                                    

Assalamualaikum semua....

Alhamdulillah update juga ya.. Sebenarnya aku gak mau update dulu karena kayaknya capek ya mana puasa, sekolah, trus terawih lagi.. Tapi aku kasian juga bagi para pembaca setia ABYASA yang selalu nungguin update cerita ini.. Ini juga aku nulisnya malam-malam setelah pulang terawih, trus bangun lagi sahur dan gak tidur lagi sampai subuh datang, biasanya sih aku tidur lagi tapi berhubung udah sekolah jadi daripada takut kesiangan mending gak usah tidur. Waktu tidur author minim banget ya.. Tetapi harus semangat mengejar cita-cita dan keberhasilan he he... 

Oke biar author semangat kasih dong vote dan comentnya he he..

Maaf ya author malah curhat he he.
Biar ada yang nyemangatin gitu.. 'ngarep':)

* * *

Tunaikanlah kewajibanmu sebagai seorang istri, sesungguhnya Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda.

*  *  *

Akhirnya Asa bisa bernafas dengan lega ketika ia sudah sampai di hotel yang dekat dengan gedung tempat mereka mengadakan resepsi. Ia melepaskan high hels dan hijabnya kemudian melangkah kekamar mandi untuk membersihkan diri. Sebelumnya ia telah mengambil baju tidur. Tubuhnya terasa sangat lengket sekali. Setelah selesai, ia membuka pintu kamar mandi dengan pelan lalu ia bernafas lega karena tidak mendapati Aby berada dikamar ini. Ia segera merangkak naik keatas kasur, ia berdecak kesal karena banyaknya kelopak bunga yang berserakan diatas kasur itu. Sedikit membuang kelopak bunga itu dan setelahnya ia merebahkan dirinya tidur meringkuk.
Aby memasuki kamar dengan jas yang tersampir dilengan kirinya, tubuhnya sangat lelah. Ia melihat Asa tengah tidur sambil meringkuk. Ia tersenyum, lalu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar dari sebelumnya. Lagi-lagi ia tersenyum ketika melirik Asa yang sedang tertidur, ia tak menyangka bahwa Asa kini telah menjadi istrinya, miliknya.

Ia merangkak menaiki kasur tepat disamping Asa, bertepatan itu pula Asa membalikkan tubuhnya. Ia tertegun, dipandanginya wajah Asa yang tanpa memakai jilbab terlihat cantik, bulu mata Asa yang walau tidak lentik namun panjang dan tebal, alisnya yang tebal namun tidak berantakan, bibir mungilnya yang berwarna merah alami. Walaupun menurut Aby, Asa lebih cantik jika memakai jilbabnya. Ia sangat bersyukur menjadi orang pertama yang melihat Asa dalam keadaan tidur seperti ini. Wajahnya yang terlihat polos ketika tidur

Aby merebahkan tubuhnya menghadap Asa, ia kembali tertegun ketika Asa tiba-tiba merapat padanya dan memeluknya. Melihat Asa yang sedekat ini membuat tubuh Aby panas dingin, ia lelaki normal tentu saja, tapi ia tidak ingin menghabisi Asa dalam keadaan tidar sadar, ia tak mungkin mengutamakan nafsunya ia harus menahannya demi Asa. Seharusnya memang malam ini adalah malam pertama mereka, tetapi ia tak tega membangunkan Asa yang sepertinya sangat kelelahan. Aby menghela nafas, memejamkan matanya mencoba menahan hasrat yang ingin segera dituntaskan hanya dengan melihat wajah Asa yang terlihat polos dalam dekat. Ia memeluk pinggang Asa, mengecup pucuk kepalanya.

"kamu menyiksaku malam ini sayang." Aby berbisik ditelinga Asa, Asa hanya bergumam dalam tidurnya tak terusik dengan bisikan Aby, ia malah semakin memeluk Aby dengan erat.

Aby mengelus rambut Asa dengan sayang, ia mencoba memejamkan matanya. Dan beberapa saat kegelapan menghampirinya tidur sambil memeluk pinggang Asa dengan erat yang dibalas Asa dengan tak kalah eratnya.

*  *  *

Suara alarm yang sengaja disetel oleh Asadi pagi hari terdengar di indera pendengaran Asa, ia mengerjapkan kedua matanya. Ingin ia berguling-guling seperti biasanya namun tak bisa, ada lengan kokoh yang memeluk pinggangnya dengan erat tak lupa juga kakinya dibelit sempurna membuatnya susah menggerakan tubuhnya. Ia menatap siapa sang pelaku, ketika ia telah melihat sang pelakunya, ia terperanjat kaget dan tak sengaja mendorong pelaku itu hingga terjatuh dikerasnya lantai sampai terdengar bunyi 'gedebuk'.

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang