Asa tak bisa tidur karena sedari tadi ia merasakan kasur disampingnya bergerak-gerak. Ia membuka matanya dengan perlahan, terlihat Aby yang tengah duduk di tepi ranjang seraya memegang perutnya. Asa menghampiri Aby, menepuk bahunya membuat laki-laki itu terperanjat kaget dengan gerakan Asa yang tiba-tiba.
"kok bangun?, tidur lagi." titah Aby, Asa menggeleng pelan.
"gimana aku bisa tidur kalau dari tadi kasurnya gerak-gerak terus." Aby meringis mendengar ucapan Asa.
"keganggu aku ya?. Maaf, sekarang tidur lagi ya?." Asa kembali menggelang membuat Aby bingung.
"kenapa sedari tadi kamu megangin perut terus bolak-balik ke kamar mandi?." tanya Asa.
"perut aku mules." Aby meringis.
"pasti karena makan bakso tadi ya?."
Aby mengangguk seraya menyengir.
"sok jagoan sih." cibir Asa.
Aby tertawa. "bukan sok jagoan sayang, hanya saja aku gak mau kamu nantinya sakit perut."
"iya, bukan perutku yang sakit tapi perut kamu."
Aby merasakan perutnya kembali melilit, ia dengan segera berlari menuju kamar mandi. Aby keluar kamar mandi dengan lemas, bibirnya pucat. Asa yang melihat keadaan Aby seperti itu pun tak tega.
"kamu tunggu disini ya?. Aku buatin kamu obat dulu." Aby mengangguk, Asa beranjak menuju dapur untuk membuatkan Aby obat.
Disela-sela sakitnya perut Aby, ia tersenyum karena mendapatkan perhatian dari Asa. Mungkin ia rela sakit terus jika mendapatkan perhatian terus menerus dari sang istri. Aby kembali berlari ke kamar mandi ketika merasakan perutnya kembali melilit. Ia keluar dari kamar mandi setelah menuntaskan urusannya, berjalan dengan lemas, ia duduk di tepi ranjang. Kali ini ia mencabut ucapannya bahwa ia rela sakit jika Asa memperhatikannya. Nyatanya sakit yang ia derita sangat- sangat tidak mengenakkan, perutnya sakit dan mules terus menerus belum lagi lemas yang melanda karena banyaknya feses yang ia keluarkan. Sangat tidak elite sekali penyakitnya ini, memalukan.
Asa memasuki kamar, ditangannya terdapat obat yang telah ia buatkan untuk Aby. Asa ikut meringis ketika Aby terus-terusan memegangi perutnya.
"nih minum." Aby menatap gelas yang Asa sodorkan dengan Asa bergantian.
"ini apa?." ia mengambil gelas yang disodorkan Asa,.menatap cairan berwarna putih itu dengan penasaran.
"obat, diminum gih biar sembuh." Aby mengangguk, lalu mulai meminumnya.
Lidahnya terasa aneh ketika cairan itu telah masuk kedalam mulutnya. Seketika ia menyemburkan cairan itu tepat mengenai wajah Asa hingga wajah istrinya itu basah.
"ABY." pekik Asa kesal.
Aby meringis.
"ya ampun sayang maaf, sini aku bersihin." Aby mencoba membersihkan wajah Asa menggunakan tangannya namun langsung ditepis oleh si empunya. Asa mengelap wajahnya menggunakan baju yang ia kenakan lalu menatap Aby dengan kesal.
"kenapa di mucratin sih?."
"ya habisnya rasanya aneh, gak enak." Aby bergidik ketika mengingat kembali cairan yang kata Asa obat itu sampai di indera perasanya, rasanya sangat aneh. Iuwh.
"namanya obat." kesal Asa. Ia mengambil gelas yang Aby pegang, lalu menyodorkan gelas itu kebibir Aby.
"minum." titah Asa, Aby menggeleng.
"minum Aby, kamu mau sembuh gak sih?."
Aby mengangguk.
"ya udah minum."
![](https://img.wattpad.com/cover/183083496-288-k998490.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Berondong
SpiritualSalsabilla Anandya Putri terpaksa harus menikah dengan Abyanata Darmawan, seorang adik tingkat ditempatnya kuliah yang tiba-tiba saja mengejarnya. Ketika laki-laki itu tiba-tiba saja melamarnya didepan keluarganya, akhirnya dengan bujuk rayu dan kar...