Assalamualaikum, selamat sore semua. Akhirnya bisa update juga. Pada semangatkan ngelanjutin bacanya... maaf ya kalau alurnya kadang gak jelas.. author sebenarnya bingung mau ngelanjut apa enggak belum dapet fell soalnya.. tapi karena udah terlanjur jadi lebih baik diselesaikan ya kan?... HAPPY READING SEMUA... JANGAN LUPA VOTE COMENT YA...
* * *
'Mungkin ini terakhir kalinya kubisa bersamamu.'
* * *
Aby merasakan seseorang mengelus kepalanya dengan lembut, ia juga merasakan sebuah jari-jari tangan yang lembut mengelus dan menjelajahi wajahnya membuatnya membuka mata dengan perlahan. Ia langsung terduduk kaget sambil mengucek kedua matanya memastikan bahwa penglihatannya kurang atau hanya imajinasinya saja, seorang perempuan yang sangat ia rindukan dan cari belakangan ini tengah menatapnya seraya tersenyum lembut.
Aby menghampiri perempuan yang ia kira hanya bayangan atau imajinasinya saja, lalu memeluknya dengan erat seakan bayangan itu akan hilang jika tak ia peluk dengan erat.
"Kalo aku masih mimpi, aku minta aku gak usah bangun sekalian." Asa yang berada dipelukan Aby pun mengernyitkan dahinya mendengar ucapan suaminya itu, ia mencoba melepaskan tangan laki-laki itu yang memeluk pinggangnya dengan erat, namun usahanya sepertinya tak membuahkan hasil apa-apa. Tenaganya tak sebanding dengan tenaga laki-laki yang kini tengah mengecupi kepalanya berkali-kali hingga membuatnya jengah.
"Aby lepasin ih, aku mau masak sarapan." Asa mendorong dada Aby hingga laki-laki itu sedikit tergeser
"Ini beneran kamu sayang?, aku lagi mimpi gak ini?." Asa mendengus kesal, ia mencubit perut Aby hingga suaminya itu meringis kesakitan. Bukannya kesal Aby malah tersenyum lebar.
"AKU GAK MIMPI, KAMU BENERAN PULANG." Pekik Aby senang, membuat Asa menutup kedua telinganya takut tuli mendengar teriakan Aby yang dapat memekakkan telinga.
"Ish Aby gak usah berisik, ini masih pagi." Aby tak mempedulikan ucapan Asa, ia kembali memeluk Asa.
"Ya habisnya kamu gak pulang-pulang, aku khawatir tau. Kamu kemana aja selama ini?." Asa terdiam mendengar pertanyaan Aby.
"Eem nanti aku jelasin, lebih baik kamu mandi, wudhu terus shalat. Ini udah mau habis waktunya, aku mau ke dapur nyiapin sarapan." Dengan tak rela akhirnya Aby mengangguk lalu melepaskan pelukannya dari pinggang sang istri, ia berjalan kearah kamar mandi seraya berdecak kesal. Asa diam-diam menghembuskan nafas lega setelah kepergian Aby, sekarang ia harus mencari alasan yang tepat tentang kepergiannya beberapa hari ini.
* * *
Aby menatap Asa menuntut minta penjelasan, sedari tadi setelah mereka sarapan, Aby selalu mengikuti Asa kemanapun ia melangkah membuat perempuan itu sangat jengah dengan tingkah suaminya. Jika ia meminta Aby untuk tidak usah mengikutnya lelaki itu selalu berkata: aku gak akan ngikutin kamu lagi, tapi kamu harus jelasin. Selama ini kamu pergi kemana. Bukannya ia tak ingin menjelaskan, hanya saja ia tak bisa. Ia tak ingin laki-laki itu nantinya celaka karena menolongnya, ia telah membuat sebuah keputusan yang mungkin sangat disesalinya dan perbuatkan yang diperbolehkan namun dibenci oleh Allah. Tidak ada pilihan lain, hanya inilah satu-satunya cara agar suaminya itu selamat.
Dan disinilah mereka berada, duduk berhadapan dengan Aby yang menatap istrinya intens sedangkan sang istri sepertinya berusaha tidak menatap matanya. Menatap kemana saja asalkan jangan menatap mata laki-laki itu, ia tidak mau membatalkan keputusannya karena melihat wajah suaminya yang sangat ia rindukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Berondong
SpiritualSalsabilla Anandya Putri terpaksa harus menikah dengan Abyanata Darmawan, seorang adik tingkat ditempatnya kuliah yang tiba-tiba saja mengejarnya. Ketika laki-laki itu tiba-tiba saja melamarnya didepan keluarganya, akhirnya dengan bujuk rayu dan kar...