Assalamualaikum semua, alhamdulillah bisa update lagi niiih... Pada seneng gak kalau authornya update.. Semoga pada seneng ya..
Jangan lupa vote coment nya ya biar author nya nambah semangat buat nulisnya...
* * *
'Masa lalu adalah ketakutan terbesar di masa mendatang.'
* * *
'tap...tap..tap..'
Suara derap langkah kaki membuat seorang gadis remaja yang masih memakai seragam SMA yang sedang berada disebuah gudang dengan mulut yang tertutup lakban dan tangan dan kaki yang terikat ketakutan setengah mati. Ia berusaha melepaskan diri, namun apadaya tenaga kecilnya tak mampu melepaskan ikatan yang terlampau erat ini. Disebelahnya, sahabatnya juga tengah berusaha melepaskan diri dari ikatan yang juga mengikat tubuhnya. Mereka berdua semakin ketakutan kala seorang remaja laki-laki sebaya dengan mereka sedang tersenyum iblis kearah mereka, laki-laki itu semakin mendekat kearah mereka membuat tubuh keduanya bertambah gemeteran.
"slow jangan gemeter gitu, belum gue apa-apain ini." laki-laki itu mengusap wajah salah satu gadis remaja itu, membuat gadis itu semakin gemeteran. Laki-laki itu membuka lakban yang menutupi mulut keduanya dengan kasar, membuat kedua gadis remaja itu meringis kesakitan.
"BRENGSEEEK LO, DASAR PSYCOPAT." teriak salah satu gadis itu tepat di wajah laki-laki yang sekarang tengah menggeram marah.
'PLAAAK'
Laki-laki itu menampar wajah sang gadis dengan keras membuat sahabatnya yang melihat memekik. Gadis yang ditampar malah meludah tepat diwajah laki-laki itu membuat amarah tak dapat terbendung lagi.
"LO BERANI NGELAWAN GUE HAH?." gadis itu hanya membuang mukanya membuat laki-laki itu semakin marah. Dengan kasar ia membawa sahabatnya membuat gadis yang semula telah meludah kearah laki-laki itu menatap sahabatnya cemas.
"lihat apa yang bakal gue lakuin ke sahabat lo, lo gak akan bisa ngelawan gue lagi." laki-laki itu mulai membuka kancing seragam milik sahabat gadis itu membuat si gadis panik.
"JANGAN." laki-laki itu malah tersenyum iblis melihat wajah ketakutan gadis yang sekarang tengah ia buka pakaiannya.
"LEPASIN SAHABAT GUE, JANGAN LO APA-APAIN BERENGSEK... ICAAAA..." Gadis yang dipanggil Ica hanya terdiam dengan air mata yang tak berhentinya mengalir di kedua pipinya, ia tak dapat berbuat apa-apa.
Sedangkan, gadis itu menangis melihat sahabatnya yang diperlakukan seperti itu, ia memejamkan matanya kala melihat adegan yang tak sepatutunya terjadi persis dihadapannya, ia gagal menjaga sahabatnya.
'SREEEET'
Suara pisau beradu membuat ia membuka kedua matanya, ia membelalakkan matanya dengan air mata yang membanjiri pipinya betapa ia ingin menghajar bahkan membunuh laki-laki yang berada didepannya melihat kondisi sahabatnya yang berlumuran darah disepanjang perut dengan keadaan yang ia pun tak dapat menjelaskannya. Laki-laki itu malah tersenyum puas dengan menatap tangannya yang berlumuran darah, ia memandangi hasil karya yang ia buat.
"ICAAAAA..."
Asa membuka kedua matanya dengan nafas yang tersengal-sengal, disebelahnya Iza ikut terbangun karena mendengar teriakan Asa.
"Asa lo gak apa-apa kan?, lo mimpi buruk?." Iza mengambil segelas air minum yang berada diatas nakas lalu menyerahkannya kepada Asa, Asa langsung mengambil gelas yang Iza sodorkan lalu meminumnya hingga habis. Air matanya tiba-tiba luruh melewati pipi hingga dagunya membuat Iza kebingungan, mimpi apakah yang membuat sahabatnya itu sampai menangis seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Berondong
EspiritualSalsabilla Anandya Putri terpaksa harus menikah dengan Abyanata Darmawan, seorang adik tingkat ditempatnya kuliah yang tiba-tiba saja mengejarnya. Ketika laki-laki itu tiba-tiba saja melamarnya didepan keluarganya, akhirnya dengan bujuk rayu dan kar...