Bab 42 | Selingkuh?

15.4K 572 2
                                    

Assalamualaikum readers semua, masih semangat melanjutkan bacanya kan ya.. jangan pernah bosan ya he..he.. vote coment dong buat penyemangat author ngelanjut cerita, gak maksa kok tapi maksa banget he..he.. HAPPY READING semua...

*  *  *

'Selingkuh?, tak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku untuk menduakanmu.'

*  *  *

Sepanjang pulang dari toko es krim, Asa selalu memandang keluar jendela sedangkan Aby fokus menyetir. Aby tidak tau saja bahwa Asa sedang menahan kesalnya karena kejadian di toko es krim itu, dimana ia bertemu dengan perempuan yang mengaku sebagai sahabat suaminya, Asa merasa kurang nyaman dengan tatapan perempuan tadi yang sepertinya ada ketertarikan terhadap suaminya.

Flash back on

"Aby?." Suara seorang perempuan membuat keduanya menoleh, Asa langsung beringsut mendekati suaminya dan mendudukan dirinya disamping Aby.

Perempuan berambut sebahu itu mendekati mereka berdua lalu tanpa permisi mendudukan dirinya didepan Aby membuat Asa heran dengan sikap perempuan yang SKSD ini.

"Eh Raisa lo disini?." Tanya Aby akrab, Asa langsung menatap heran suaminya. Apakah suaminya ini mengenal perempuan yang berada didepan mereka?.

Menyadari keheranan sang istri, Aby langsung memperkenalkan Raisa kepada Asa.

"Sayang, kenalin ini Raisa sahabat aku, dia juga salah satu pegawai restoran aku."

"Raisa Mbak." Raisa mengulurkan tangannya yang dibalas malas oleh Asa, entah mengapa ia tidak terlalu menyukai keberadaan perempuan yang menyandang status sahabat suaminya itu.

"Asa." Singkatnya.

Pandangan Raisa kembali kepada Aby lalu beralih kepada es krim yang sudah hampir habis diatas meja.

"Banyak banget, kalian berdua yang makan?." Aby terkekeh pelan sedangkan Asa hanya mendengus, ia tau Aby pasti akan mengejek porsi makannya didepan perempuan itu, ah Asa enggan sekali menyebut namanya.

"Sebenarnya yang makan itu-.. auwh, sakit sayang." Aby mengaduh ketika Asa mencubit pinggangnya sedangkan Asa hanya menyengir.

"Maaf, habisnya gemes deh." Raisa hanya bisa menahan sesak melihat kemesraan yang tersaji tepat didepannya.

"Kalian berdua kayak pasangan pengantin baru aja." Ia menggeleng seraya tersenyum.

"Bisa aja lo, kami ini setiap hari kayak pengantin baru ya kan sayang?." Asa mendelik kearah Aby.

"Btw lo sendirian kesini?."

Raisa mengangguk. "Iya nih, kebetulan gue lagi pengen makan es krim. Tadinya Vanya gue ajakin tapi katanya lagi ada urusan, jadi gue kesini sendiri deh."

Dan mengalirlah obrolan antara Aby dan Raisa, sesekali mereka tertawa bersama karena lelucon yang masing-masing mereka lontarkan, padahal menurut Asa obrolan itu sama sekali tidak lucu. Asa memberengut kesal karena sepertinya Aby melupakan keberadaannya dan lebih memfokuskan mengobrol dengan Raisa. Asa bernafas lega ketika Raisa pamit untuk pulang terlebih dahulu, tadinya Aby menawarkan tumpangan yang membuat Asa mendelikkan matanya. Namun ia dapat mengucapkan panjat syukur karena Raisa menolak tumpangannya dan lebih memilih berjalan kaki saja karena rumahnya yang memang tak jauh dari sana dan juga ia sedikit ada urusan.

Flashback off

Lamunannya terbuyar kala Aby mengusap kepalanya dengan lembut, ia menoleh kearah Aby yang sedang menatapnya, dialihkannya pandangannya kedepan yang menunjukan lampu lalu lintas berwarna merah.

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang