Bab 3 | Rumah Sakit

29K 1.4K 20
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang di pojok kiri hingga berwarna orange ya

* * *

Asa menghampiri Iza yang saat ini tengah duduk dikantin bersama Fara dan Aya, sahabatnya termasuk sahabat Asa juga. Mereka bertiga melambaikan tangannya kearah Asa yang juga sedang melambaikan tangannya.

"assalamualaikum." sapa Asa.

"waalaikumsalam." jawab mereka bertiga serempak.

Asa mendudukan dirinya di kursi samping Iza.

"eh lo tadi gimana? Gak diapa-apain kan sama Pak Fahri? Gak dihukum kan?"

"enggak kok."

"lah terus alasan lo tadi dipanggil kenapa?"

"Gue kesal deh masa tadi Pak Fahri ternyata ya manggil gue karena minta tolong buat ngajarin anak kepedean itu pelajaran statistika, tapi gak apa-apa deh gue dikasih nilai tambahan juga."

Mereka bertiga menatap Asa bingung.

"anak kepedean?" tanya mereka berbarengan.

"siapa tuh?" Aya bertanya sambil meminum jus mangganya.

Asa mengetukkan jarinya diatas dagunya tanda berfikir.

"kalau gak salah, nama anak itu Aby deh. Adik tingkat kita." jelas Asa.

"hah serius lo? Demi apa?" Fara berteriak heboh dan bangkit dari duduknya membuat mereka terlonjak.

Aya langsung menarik tangan Fara lalu kembali mengajaknya duduk.

"inget penampilan Far." tutur Aya membuat Fara menyengir.

"he..he..he.. sorry." Fara mengangkat kedua jarinya membentuk 'peace' tanda maaf

Asa, Iza dan Aya hanya menggelengkan kepalanya .

"eh tapi serius, lo diminta sama Pak Fahri buat ngajarin Aby?"

Asa hanya mengangguk.

"beruntung banget lo."

Asa mengernyit bingung 'beruntung? buntung sih iya harus ketemu terus sama si anak kepedean itu.' Mengingatnya membuat Asa mendengus.

"maksudnya?"

"hah? Beneran lo gak tau? Aby itu adiknya Pak Fahri dan orangtua mereka berdua adalah donatur terbesar di kampus ini." jelas Fara membuat Asa membelalakkan matanya tak percaya.

'masa sih? tapi kok gue gak tau?.'

"terus apa hubungannya sama gue?" Asa bertanya bingung.

"ya lo enak lah bisa dekat-dekat sama anak donatur terbesar di kampus ini, siapa tau salah satu dari mereka ada yang naksir sama lo. Kan lumayan."

"sembarangan." ketus Asa.

"beneran lo gak mau?"

Asa hanya diam.

"ya udah sini salah satu buat gue aja lah."

"iya kalau mereka suka sama lo." celetuk Iza membuat Fara memberengut kesal.

"ya kan namanya usaha."

"enak tuh kalau sama Pak Fahri dia kan dosen tuh, sapa tau kita nanti dibantuin. Kalau jadi istrinya dia mana ganteng lagi." mata Aya berbinar-binar membayangkannya.

"eh enggak lah mending sama Aby aja, berondong-berondong gitu tapi ngegemesin tau." ucap Fara tak mau kalah.

"kalau sama Aby entar lo dikira Mbaknya mau?" ejek Aya ke Fara.

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang