Syahirah 2 || BAB 11

199 10 0
                                    

Untuk pertama kalinya, Aldo dan Syahirah diwisuda dalam waktu bersamaan. Karena mereka satu fakultas hanya beda kelas saja dan jarang bertemu di gedung kampus, akhirnya dalam acara wisuda ini, mereka bisa bertemu dan bisa berduaan. Mereka berdua dan mahasiswa lainnya sudah memakai toga. Mereka juga sudah menerima map wisuda, tabung wisuda, gordon, dan topi wisuda yang terdapat seutas tali yang sudah dipindahkan dari kiri ke kanan.

Usai acara wisuda. Aldo mengajak Syahirah ke foto grapher yang disewa pihak kampus untuk memotret mahasiswa yang sudah selesai diwisuda. Banyak pasang mata yang memerhatikan keduanya. Bahkan Aldo mendengar banyak bisikan kata 'serasi' dan hal itu membuat Aldo senang.

Syahirah sendiri merasa sedikit tidak nyaman dengan tatapan-tatapan yang diberikan oleh orang-orang kearahnya. Selesai foto berdua, barulah mereka foto bersama orang tua mereka masing-masing. Setelah berfoto dengan orang tua masing-masing, mereka mengambil foto keluarga.

Selesai foto, Aldo dan Syahirah pergi menjumpai beberapa teman dekat mereka. Bergabung dengan teman-teman mereka yang sedang asik berfoto selfie.

"Kalian sudah lulus nih dari S2, abis itu rencana kalian apa?" Teman Aldo yang bernama Siska itu bertanya.

"Ya pergi bulan madulah. Mereka 'kan selama ini nggak ada waktu berlibur, waktu libur mereka selalu diisi dengan pekerjaan dan pelajaran," sahut Fandi yang juga merupakan teman Aldo.

Baik Aldo ataupun Syahirah hanya tersenyum mendengar celotehan teman-temannya. Sebenarnya, mereka itu hanya teman-temannya Aldo. Teman-teman Syahirah berada di luar gedung. Berhubung mereka itu temannya Aldo, maka temannya Syahirah juga. Dan temannya Syahirah, maka itu temannya Aldo juga. Itulah yang dikatakan Aldo saat pertama kali mengenalkan dirinya ke teman-temannya.

"Gue juga nanti nyusul kalian. Gue mau nikah sama Robi," ujar perempuan berkacamata yang bernama Ranti.

"Serius lo? Bukannya lo sering banget nolak dia mentah-mentah, ya?" kata Siska setengah tidak percaya.

"Iya, emang gue tolak terus dia. Secara mentah-mentah lagi. Tapi, karena dia datang ke rumah gue sambil bawa keluarganya buat ngelamar gue, ya gue terimalah."

"Kok bisa gitu?" tanya Fandi.

"Ya gue nggak mau kalau diajak pacaran. Gue maunya langsung nikah. Makanya pas Robi datang ngelamar gue, gue terima. Tandanya dia serius sama gue, bukan hanya sekedar 'main-main'. Kayak orang yang di samping kiri gue," kata Ranti yang sengaja menekankan kata main-main sambil melirik tajam kearah Fandi. Ranti bermaksud menyindir teman laki-lakinya yang satu itu.

"Lo nyindir gue?" kata Fandi yang merasa tersindir.

"Faktanya memang gitu, kan?" kata Ranti. Lalu ditertawakan oleh Siska, yang disusul oleh Ranti karena melihat wajah masam Fandi. Aldo juga ikut tertawa, sedangkan Syahirah hanya menyengir.

Yang Syahirah tahu dari ceritanya Aldo, Fandi pernah naksir Ranti. Tapi, laki-laki itu tidak pernah menyatakan perasaannya. Hanya saja sikapnya yang menunjukan kalau laki-laki itu merasa tertarik dengan Ranti. Ranti sempat menjauhi Fandi karena Ranti berfikir kalau Fandi hanya ingin mempermainkannya saja. Karena Ranti mengetahui kalau Fandi punya pacar dan sering memberi harapan palsu ke setiap perempuan. Jadi, Ranti menyimpulkan kalau Fandi hanya ingin main-main saja dengan perasaannya.

"Assalamu'alaikum," Semua orang menoleh ke sumber suara sambil menjawab salam yang diberikan orang tersebut.

"Robi!" Ranti berseru riang. Membuat wajah Fandi jadi kecut. Robi yang merupakan calon suami Ranti menyerahkan sebuket bunga yang terbuat dari kain panel berwarna pink. Tentu saja Ranti menerimanya dengan senang hati.

Syahirah 2: Aldo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang