Jiyong mengikuti setiap pergerakan sepasang suami istri yang sibuk menata meja makan, tidak sedikit pun meninggalkan keduanya. Dua orang yang iseng ia perkenalkan untuk sekedar bekerja bersama berakhir bersama dalam sebuah ikatan rumah tangga.
Youngbae dan Hyorin, pasangan itu mengundang Jiyong untuk makan malam. Lalisa juga, hanya saja jadwal gadis itu yang padat membuatnya sulit untuk bergabung bersama mereka malam ini. Merindukan keduanya, Jiyong langsung menyetujui meski ia begitu mengenaskan harus menonton kemesraan keduanya.
Jiyong ikut tersenyum ketika keduanya tertawa bersama, ketika Youngbae membisikkan sesuatu kemudian Hyorin terkekeh dibuatnya. Ia menebak, Youngbae mengatakan hal-hal menjijikkan dan Hyorin tertawa sekedar menghormati sang suami.
Jiyong menahan diri untuk tidak menghela napas, terbersit bayangan dirinya bersama Lalisa. Menyiapkan makan malam bersama dan bercanda. Jiyong tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya karena ia dan Lalisa menginginkan semuanya berjalan dengan perlahan. Tidak terburu-buru.
Namun, melihat Youngbae dan Hyorin. Pikiran itu tiba-tiba mendatanginya, membuat Jiyong merindukan gadis Thailand-nya.
"Jiyong?"
Jiyong mengerjap, Hyorin sudah berdiri di depannya.
"Kau mau kuambilkan kimchi jiggae?"
"Ya, noona."
Hyorin mengangguk meminta mangkuk kecil milik Jiyong dan mengisinya dengan kimchi jiggae.
"Terima kasih noona," ucap Jiyong sambil menerima mangkuknya.
Youngbae bergabung di meja makan setelah meletakkan daging keatas meja, makanan sudah lengkap dan Youngbae sudah melepaskan arponnya.
Youngbae duduk di depan Jiyong, "Kita bisa membuat rencana ulang, sesuaikan dengan Lisa."
"Aku tidak yakin dia bisa dalam waktu dekat ini," balas Jiyong.
"Lanjutkan bicaranya sambil makan, nanti semuanya jadi dingin," ujar Hyorin, mengambil mangkuk Youngbae, mengisinya dengan kimchi jiggae.
Jiyong mencoba kuah kimchi jiggae buatan pasangan di depannya, mengangguk kecil, "Enak. Rasanya masih sama."
Youngbae dan Hyorin tersenyum, mulai menyantap makanannya. Untuk beberapa saat ketiganya fokus dengan makanan masing-masing.
"Belum ada kabar gembira?" tanya Jiyong.
"Kami tidak menunda," jawab Youngbae, melirik Hyorin penuh sayang, "Tapi tidak juga buru-buru, kami menikmati waktu berdua."
"Tapi kalian berdua terlihat sangat berharap," kata Jiyong, blak-blakan. Baru beberapa bulan Youngbae kembali, keduanya sempat berlibur bersama. Liburan yang tertunda karena Youngbae yang harus wajib militer dan sebagai sahabat pria itu, Jiyong tahu seberapa besar harapan Youngbae menginginkan seorang anak meski mereka tidak pernah membicarakannya secara serius.
"Siapa yang tidak berharap?" Youngbae terkekeh, "Berharap tapi tidak sampai mengharapkan jadi setiap bulan, kami berharap datang secara natural."
Jiyong mangut-mangut, paham rencana pasangan di depannya.
"Bagaimana denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfiction(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...
