Teddy dan Jiyong adalah harta karun dari agensi YG, sumber uang datang dari otak kreatif keduanya. Kesuksesan hampir semua artis dari YG adalah berkat keduanya. Teddy dan Jiyong adalah dua pilar agar agensi YG tetap berdiri kokoh. Tanpa salah satu dari keduanya, agensi YG akan goyah dan bisa saja runtuh.
Untuk bisa mendekati level Teddy dan Jiyong, artis junior seperti Winner, iKon, dan BlackPink harus bekerja keras. Untuk bisa disebut sebagai orang-orang yang membantu untuk membangun agensi YG lebih besar dari sekarang dan memiliki warna sendiri tanpa terus disangkut-pautkan oleh senior mereka.
Lalisa sudah pernah kecolongan atas keluarnya Bom dan Taehyun dari YG. Yang pergi dan yang ditinggalkan mengalami hal berat yang sama, Lalisa tidak tahu harus melakukan apa untuk menghibur empat pria yang selama ini menjaganya. Terutama Jinwoo, pria paling baik dan berhati lembut se-YG. Sebagai yang tertua, Lalisa hanya bisa menebak-nebak bahwa Jinwoo pasti merasa tidak berguna.
Beruntung, semuanya mengulurkan tangan untuk membantu Winner bangkit kembali agar bisa berdiri kembali keatas panggung.
''REALLY REALLY REALLY REALLY
OH WAHHHHHHHHHHHHHHHH
REALLY REALLY REALLY REALLY ~~~''Lalisa menari dengan semangat seperti koreagrafi yang diajarkan oleh Deukie untuk lagu baru Winner. Tidak ketinggalan ekspresi wajahnya yang begitu mendalami lagu yang ia nyanyikan dengan teriakan. Datang-datang ke studio, gadis itu sudah merusuh. Ia juga tidak peduli dengan tim Winner yang ada di dalam.
Seunghoon bergabung dengan Lalisa, menari dengan semangat sambil bernyanyi dengan suara yang tidak ada indah-indahnya.
Seungyoon geleng-geleng kepala tapi sudut bibirnya tertarik naik keatas, ''Kalau lagu kami sampai bocor diluar sana, aku tahu siapa yang harus aku cari.''
''Bukan aku,'' Lalisa mengangkat tangan, menunjuk Seunghoon. ''Tapi oppa ini, dia mengirimkan Rosie lagu itu dan membuatnya memutarnya hampir setiap hari.''
''Ahh, hyunggg~'' Seunghoon merajuk. ''Kalau lagu kita bocor, salahkan dia hyung.''
Kang Ukjin, salah satu produser YG yang membantu dalam pembuatan lagu Really Really mengetuk kepala Seunghoon. ''Aku saja tidak mengirimnya kepada siapa-siapa,'' ujarnya.
Seunghoon mengelus kepalanya, memberikan eye smile-nya dengan aegyo karena tidak berhasil, ia menekuk wajahnya. ''Tenang saja, tentang Jiyong hyung dan Lisa saja tidak bocor. Aku hanya mengirimnya kepada Rosie.''
''Auhh jinjja, kenapa jadi bawa-bawa aku dan Ji oppa?''
Ukjin tertawa pelan, ''Aku lebih baik keluar darisini. Ikut-ikutan dalam urusan YG Princess tidak akan ada habisnya. Dan Yoonie kita tinggal mengirimkan lagunya ke sajangnim.''
''Nee hyung!''
''Aku pergi!''
Setelah Ukjin keluar, Lalisa mendorong Seunghoon. ''Semua ini karena oppa,'' tuduhnya. ''Kalau saja oppa tidak bawa-bawa nama Ji oppa pasti Ukjin oppa masih disini.''
''Ukjin hyung memang sudah akan pergi sebelum kau datang,'' kata Jinwoo.
Seunghoon menjulurkan lidahnya untuk mengejek Lalisa, berdiri disamping Jinwoo lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jinwoo.
Jinwoo menoleh melihat Seunghoon, melangkah kesamping untuk menjauh. ''Aku tidak membelamu. Ya, apa hubungannya kau mengirim lagu kita ke Roje dengan Lisa dan Jiyong hyung?''
Giliran Lalisa yang mengejek Seunghoon, menjulurkan lidah dan menyandar pada Jinwoo. Gadis itu mengangguk-anggukan kepalanya, membenarkan perkataan Jinwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unemotional (DONE)
Fanfiction(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pikirkan itu jauh dari kenyataan, ada tempat kosong yang ditinggalkan Jiyong setelah pria itu selalu pe...